Mei, Tanggal 31.
Setelah kejadian kemarin, Tsuki dan Otsuka semakin lebih dekat. Bahkan beberapa murid disekolahan mengatakan kalau mereka sudah berpacaran.
"Lihat, itu Tsuki. Sepertinya dia sudah berpacaran dengan Otsuka" gumam beberapa siswa yang tengah memperhatikan mereka bedua yang berjalan menuju kelas.
"Tsuki? Jangan-jangan yang juara angkatan kita ya?" gumam beberapa siswa lain.
"Iya, masa kau baru tahu. Tsuki menjadi murid terpintar seangkatan kita, dia dapat izin untuk mewakili pidato dalam penerimaan murid baru bahkan dia juga mendapat beasiswa sebesar 50% sampai lulus nanti" ujar seorang cowok berkacamata, yang sepertinya sangat menyukai Tsuki.
"Eh, hebat sekali. Tunggu sebentar, dia berpacaran dengan Otsuka? Bukannya Otsuka ada diperingkat ketiga dalam tes akademik penerimaan?" tanya murid cowok yang sedang meminum soda.
"Wah pasangan yang serasi. ceweknya pintar, cowoknya juga pintar" ujar cowok berkacamata tadi.
Dilain sisi justru Tsuki merasa risih dengan gosip yang beredar. Bukan apa-apa, dia tidak masalah jika banyak yang membicarakan dia yang berpacaran dengan seseorang. Tapi, kenapa juga harus Otsuka yang dikabarkan berpacaran dengannya? Pasalnya Otsuka adalah cowok yang sangat disukai Yuki, sahabat terbaiknya.
'Bagaimana tanggapan Yuki jika mendengar gosip ini?' batin Tsuki yang mulai takut jika Yuki mendengar gosip yang sedang beredar saat ini.
"Ada apa, Tsuki?" tanya Otsuka ketika mereka tiba didepan kelas.
"Ah, tidak apa-apa" jawab Tsuki sambil merapikan rambutnya.
"Bagus deh" ujar Otsuka sambil membuka pintu kelas.
Begitu Tsuki masuk kedalam kelas lagi-lagi ada gosip yang terdengar dipendengaran Tsuki, kali ini berasal dari kelompok Hana.
"Wah, wah. Sepertinya juara angkatan kita sudah datang" ujar Hana pada teman-temannya.
Seluruh sisiwi menatap kearah Tsuki dengan tatapan kesal, Tsuki yang mengetahui itu merasa risih.
"Dari berita yang beredar katanya dia gagal dalam tes OSIS, padahal saat penerimaan dia mendapat nilai tertinggi" ujar siswi yang duduk disebelah Hana.
"Paling dia nyontek" sahut Hana.
"Dasar nggak tahu malu, masih aja berani masuk sekolah" ejek siswi berambut pendek.
"Eh, tahu tidak. Katanya Tsuki dan Otsuka pacaran, loh" kata Hana memanasi obrolan mereka.
"Bohong! Masa iya mereka pacaran?" tanya teman-teman Hana.
"Kayaknya iya deh. Soalnya setiap hari selalu diantar jemput sama Otsuka, masa yang begitu nggak disebut pacaran sih?" ujar Hana sambil tersenyum mencemooh Tsuki.
Tsuki yang masih duduk dikursinya hanya diam tidak menanggapi, dia tidak mempermasalahkan dirinya akan dihina dengan gosip apapun yang sudah Hana rancang hanya saja dia tidak mau nama Otsuka harus dibawa-bawa.
"Tsuki" panggil Otsuka yang sekarang sudah berbalik menghadapnya.
"Eh, Otsuka. Ada apa?" tanya Tsuki yang sedikit terkejut.
"Jangan terlalu dipikirkan, biarkan saja mereka mau bicara apa" kata Otsuka.
"Tapi..." Tsuki terdiam sejenak lalu menatap Otsuka.
"Tapi apa?" tanya Otsuka.
"Memangnya Otsuka tidak risih mendengar gosip mereka?" tanya Tsuki.
"Oh, itu..." Otsuka terdiam sejenak dia menatap Tsuki lalu tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daisuki (The End)
Romance"kita bertemu dimusim semi layaknya namamu dan berpisah dimusim dingin layaknya namaku" . . . . Mohon untuk tidak mengcopy/menjiplak sebagian atau seluruh cerita ini, karena cerita ini sepenuhnya hasil imajinasi saya. Terima kasih ~ ©Copy right by F...