Juli, Awal Bulan.
Mulai hari ini liburan musim panas dimulai. Tidak ada yang bisa dilakukan Tsuki dirumah selain belajar atau membaca buku tapi hari ini dia akan kedatangan teman-temannya.
"Tsuki, teman-temanmu jadi kemari?"
"Iya, Bu. Mereka akan datang" jawab Tsuki, ia sedang menyisir rambutnya.
"Kalau begitu, Ibu harus masak. Memang, siapa saja yang akan datang?"
"Yuki, Otsuka dan Ito" jawab Tsuki sambil tersenyum.
"Eh, Ito itu.." Ibu Tsuki terdiam sejenak dia sedang mengingat-ingat.
"Iya, tetangga kita yang dulu" kata Tsuki.
"Ah, ternyata memang dia. Tapi Tsuki, apa tidak masalah dia main kerumah kita?"
"Entahlah, tapi dia bilang saat itu tidak masalah" ujar Tsuki sambil mengingat kata-kata Ito.
"Bukankah Ibunya tidak ingin dia datang kerumah kita? Kau sendiri tahu, kalau mereka hanya ingin anaknya berteman dengan orang-orang yang sederajat dengan mereka" kata Ibu Tsuki sedikit sedih.
Tsuki juga masih ingat dengan kata-kata Ibu Ito yang sangat tajam, Ibunya bilang dia tidak boleh berteman lagi dengan Ito karena Tsuki tidak memiliki kekayaan seperti mereka.
Semejak Ayah Tsuki bangkrut, kehidupan mereka 180° berubah. Dia dan orang tuanya harus pindah ketempat ini dan memulai lagi dari nol.
Tsuki sendiri tidak peduli dengan kekayaan. Sejak dulu memang dia adalah murid berprestasi, Ayah dan Ibunya tidak pernah memandang kasta. Karena itulah Tsuki biasa saja ketika Ayahnya bangkrut.
"Ya sudah, Ibu masak dulu ya" kata Ibu Tsuki lalu pergi menuju dapur.
"Aku sendiri tidak tahu apa yang ada dipikiran Ito" gumam Tsuki sambil menatap cermin.
.
.
.
.
.
.
.
Tepat jam 8 pagi, pintu rumah Tsuki terketuk, dengan cepat Tsuki membuka pintunya."Ohayo, Tsuki" sapa Otsuka.
"Ohayo, Otsuka. Silahkan masuk" kata Tsuki sambil mempersilahkan Otsuka masuk kedalam rumahnya.
"Wah, rumahmu sangat rapi" ujar Otsuka sambil melihat sekeliling.
"Hehe, soalnya aku hanya tinggal bertiga dengan Ayah dan Ibu" kata Tsuki.
"Kau tidak punya saudara kandung? Seperti kakak atau adik?" tanya Otsuka.
"Tidak, aku anak tunggal" jawab Tsuki.
"Sudah kuduga" kata Otsuka.
"Otsuka, duduk dulu. Yuki dan Ito belum sampai" kata Tsuki sambil mempersilahkan Otsuka duduk dikursi ruang tamu.
"Eh, Ito akan datang juga?" tanya Otsuka yang kini sudah duduk dikursi.
"Iya, aku sendiri juga bingung. Tidak biasanya dia ingin berlibur dirumahku" kata Tsuki.
"Memang kenapa?" tanya Otsuka.
"Dia pernah bilang padaku, kalau dia akan menghabiskan setiap liburan musim panas di Villa keluarganya" jawab Tsuki.
"Jadi dia orang kaya?" tanya Otsuka kaget mendengar jawaban Tsuki.
"Dia memang orang kaya, kau tahu waktu SMP dia kesekolah selalu diantar dengan mobil" ujar Tsuki sambil mengingat kembali kejadian waktu SMP.
"Ah, pantas. Aku lihat gayanya seperti orang kaya" gumam Otsuka, Tsuki hanya terkikik pelan.
"Oh iya. Otsuka ingin minum apa?" tanya Tsuki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daisuki (The End)
Romance"kita bertemu dimusim semi layaknya namamu dan berpisah dimusim dingin layaknya namaku" . . . . Mohon untuk tidak mengcopy/menjiplak sebagian atau seluruh cerita ini, karena cerita ini sepenuhnya hasil imajinasi saya. Terima kasih ~ ©Copy right by F...