Rupanya hari ini, para guru sedang mengadakan rapat untuk kenaikan kelas serta wisuda. Sehingga, anak-anak diwajibkan untuk belajar sendiri.
Berbeda dengan yang lain, Otsuka dan Tsuki justru sudah sepakat akan menggunakan jam ini untuk memasak, karena itulah kini Otsuka berdiri didepan kelas, dengan wajah yang sangat serius. Yeah, sesekali dia sedikit nyengir karena salah tingkah.
"Teman-teman... Hari ini aku ingin meminta bantuan pada kalian semua" seru Otsuka. Semua pandangan anak-anak langsung beralih padanya.
"Kau ingin minta bantuan apa?" tanya Ito dengan wajah meremehkan.
"Aku ingin minta bantuan kalian untuk membuat makanan kesukaan Hana" jawab Otsuka sambil memperhatikan wajah teman-teman sekelas yang kebingungan.
"Yang kudengar, dia sama sekali tidak mau makan... Lalu untuk apa kita membuatkan makanan untuknya?" tanya Karin santai. Tentu saja begitu mendengar pernyataan Karin ini membuat Tsuki terkejut, bukankah mereka teman? Kenapa sekarang Karin seperti tidak peduli dengan kondisi Hana?
"Aku punya rencana untuk membuatnya sembuh. Namun, aku yakin rencana ini akan lebih sukses lagi jika kalian ikut membantu" jawab Otsuka, wajahnya menjadi sangat serius.
"Kalau memang bisa sembuh, kenapa tidak kita coba saja?" ajak Kenzo pada teman-teman sekelas, ia sepertinya ikut membantu.
"Boleh juga, bagaimana pun juga kita bertemankan?" ujar Higata seraya menaikan kacamatanya yang sedikit turun dari hidungnya.
Semua anak-anak setuju dengan ide Otsuka, mereka memutuskan untuk ikut membantu. "Karin... Bagaimana denganmu? Apa kau tidak mau ikut membantu?" tanya Otsuka.
"I-itu..." Karin terdiam. Sepertinya dia tidak ingin membantu, namun melihat semua anak menatapnya dengan tatapan sinis, akhirnya dia mengangguk. "Iya, aku akan ikut membantu" jawabnya terpaksa.
"Baguslah kalau begitu.." ujar Otsuka dengan cengiran diwajahnya.
"Oh, iya. Masahiro, kau mau ikut membantu tidak?" tanya Otsuka.
"Mau bagaimana lagi, dia temanku. Aku harus membantunya" jawab Ito.
"Oke, semuanya ikut aku keruang masak" seru Otsuka, anak-anak sekelas mengikuti dari belakang.
'Semoga rencananya berhasil' batin Tsuki yang juga ikut dibelakang barisan anak-anak.
Mereka pun masuk kedalam ruangan yang biasanya digunakan untuk pelajaran memasak.
"Bagaimana dengan bahan-bahannya?" tanya Kenzo seraya melirik kesebuah lemari penyimpanan yang kosong.
"Nah, itu dia... Karena kalian sepakat akan membantu kita, jadi semuanya harus patungan. Hehe" jawab Otsuka sambil nyengir lagi.
"Ya ampun, kenapa nggak pakai uang kas aja?" tanya Higata.
"Uang kas dipegang Hana, nggak mungkin kita mintain sekarang karena dia pasti nanya buat apa? Dan kalau kita kasih tahuin rencana kita, ini nggak akan jadi kejutan buat dia" jawab Otsuka santai.
"Ya udah, kalau begitu kita patungan" seru Kenzo.
Setelah mereka selesai dengan masalah biaya, mereka mulai menentukan siapa yang harus berbelanja.
"Siapa yang akan belanja?" tanya Karin, dia tidak sudi pergi belanja.
"Aku saja..." jawab Tsuki menawarkan diri.
"Mau aku temani?" tanya Otsuka pada Tsuki.
"Otsuka, disini saja. Kalau kau pergi, siapa yang akan memberi arahan nantinya?" ujar Tsuki dengan berbisik-bisik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daisuki (The End)
Romance"kita bertemu dimusim semi layaknya namamu dan berpisah dimusim dingin layaknya namaku" . . . . Mohon untuk tidak mengcopy/menjiplak sebagian atau seluruh cerita ini, karena cerita ini sepenuhnya hasil imajinasi saya. Terima kasih ~ ©Copy right by F...