Bulan November, Musim Gugur.
Hari ini Tsuki akan pergi ke rental komputer untuk mengerjakan tugasnya. Ia tidak sendirian, seperti biasa, Otsuka juga akan pergi bersamanya.
Sudah 15 menit Tsuki menunggu Otsuka di depan rumahnya namun sang pemilik rumah tidak juga keluar atau bahkan sekedar menjawab panggilan darinya. Tentu saja Bibi yang merupakan tetangga Otsuka lagi-lagi memberitahukan padanya kalau Otsuka sedang berkerja paruh waktu.
"Otsuka sedang kerja" begitulah jawaban Bibi.
Tsuki memutuskan untuk mengunjungi tempat kerja Otsuka dengan meminta alamatnya pada Bibi.
"Kau tinggal jalan lurus saja, nanti kau bisa melihat pertenakan sapi, disana Otsuka bekerja" jawab Bibi.
"Terima kasih banyak, Bibi. Saya pergi dulu" ujar Tsuki seraya berjalan mengikuti arahan Bibi.
Perjalanannya cukup jauh dan lumayan membuat lelah, setelah menempuh jarak sekitar 20 menit Tsuki baru tiba disebuah pertenakan sapi. Tsuki bisa melihat Otsuka disana tengah membawa beberapa botol susu yang sepertinya sudah siap untuk diantar.
'Jadi, Otsuka kerja disini' batin Tsuki, masih mengintip dari luar pertenakan.
Namun sesi mengintipnya terganggu sebab seorang pria yang juga seorang karyawan dipertenakan ini menegurnya. "Cari siapa?" tanya laki-laki tersebut, dilihat dari penampilannya ia berusia 20 tahunan.
"Akh, I-itu... Aku cari Otsuka Kitaro" jawab Tsuki gugup.
"Oh, Kitaro..." gumam orang itu, setelah bergumam orang itu langsung memanggil Otsuka dengan siulan yang dibuatnya. Seolah tahu dipanggil, Otsuka menengok kearah sumber suara.
"Tsuki" gumam Otsuka begitu melihat Tsuki, dengan cepat dia berlari mendekatinya.
"Pacarmu?" tanya laki-laki tadi.
"Hehe..." Otsuka tidak menjawab atau pun membantah, dia hanya nyengir seperti biasanya.
"Kau mau kencan? Tapi, sebelum kencan kau masih punya satu pekerjaan lagikan?" ujar laki-laki tersebut.
"Akh, iya. Aku lupa" gumam Otsuka seraya menepuk dahinya. Tsuki hanya diam dalam kebingungan dan penasaran.
"Ya udah, ku tinggal ya" kata laki-laki tadi seraya pergi meninggalkan mereka berdua.
"Maaf ya Tsuki, aku masih ada satu kerjaan lagi" kata Otsuka menyesal.
"Tidak apa-apa, akan kutunggu. Tapi, laki-laki tadi siapa?" tanya Tsuki
"Oh, dia adalah seniorku ditempat ini" jawab Otsuka sambil nyengir.
'Sudah kuduga, pasti umurnya lebih tua dariku' batin Tsuki.
"Kau mau menunggu dimana Tsuki?" tanya Otsuka.
"Memangnya, kerjaan Otsuka yang terakhir ini apa?" tanya Tsuki balik
"Aku harus mengantar susu, setelah itu baru kita ke rental komputer" jawab Otsuka.
"Um... Kalau tidak merepotkan, boleh aku ikut?" tanya Tsuki.
"Eh? Memangnya tidak apa-apa?" tanya Otsuka.
"Iya, tidak apa-apa. Lagi pula kalau hanya menunggu rasanya bosan" jawab Tsuki sambil menarik lengan baju Otsuka, wajahnya memerah sejujurnya yang dia inginkan adalah terus bersama Otsuka.
"Kalau begitu, aku ambil sepeda dulu" ujar Otsuka sambil berlari menuju bagian belakang peternakan.
Setelah beberapa menit berlalu, Otsuka keluar dengan sepeda dan susu yang memenuhi keranjang sepedanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daisuki (The End)
Romance"kita bertemu dimusim semi layaknya namamu dan berpisah dimusim dingin layaknya namaku" . . . . Mohon untuk tidak mengcopy/menjiplak sebagian atau seluruh cerita ini, karena cerita ini sepenuhnya hasil imajinasi saya. Terima kasih ~ ©Copy right by F...