Hari ini semua anak-anak tengah berkumpul dilapangan.
"Nah, teman-teman kelas 2-1 segera naik kedalam bus" seru Otsuka, karena sebentar lagi dia akan diangkat menjadi ketua OSIS, Sensei menunjuknya untuk mengatur para murid.
Mendengar perintah dari Otsuka semua murid kelas 2-1 bergegas masuk kedalam bus.
"Tsuki, sini bareng!" panggil Yuki yang rupanya sudah mengambil tempat duduk.
Namun didalam hatinya, Tsuki merasa Yuki seharusnya duduk bersama Otsuka untuk menghabiskan waktu bersama diperjalanan.
"Kamu bareng Otsuka saja" bisik Tsuki agar tidak didengar yang lain.
"Eh..." tiba-tiba saja, wajah Yuki memerah dan dia mulai salah tingkah.
"Tidak apa-apa, aku bareng..." Tsuki terdiam sejenak, semua kursi sudah penuh.
"Bareng Daichi?" tanya Yuki sambil melirik Daichi yang duduk didekat jendela, tepatnya disamping Yuki dan Otsuka.
"Ah... Iya, aku akan bersamanya" kata Tsuki.
"Tidak apa-apa?" tanya Yuki memastikan.
"Tidak apa-apa" jawab Tsuki sedikit ragu.
Perlahan dia mendekati Daichi yang tengah tertidur dengan headset yang terpasang ditelinganya.
"Da-Daichi..." panggil Tsuki ragu-ragu, takut Daichi menghiraukannya.
Namun, tidak seperti yang Tsuki bayangkan, rupanya Daichi membuka matanya dan melepas headset-nya.
"Ada apa?" tanya Daichi tanpa ekspresi.
"A-aku Boleh duduk disini?" tanya Tsuki, dia sangat takut jika Daichi tidak mengizinkannya. Namun, hal yang dia takutkan lagi-lagi tidak terjadi.
"Duduk saja" jawab Daichi sambil menatap mata Tsuki dengan tatapan serius.
"Terima kasih" ucap Tsuki lalu duduk disebelah Daichi.
"Hm..."
Setelah beberapa menit kemudian, Otsuka juga masuk kedalam bus, sepertinya dia baru selesai mengatur para murid.
"Akh, gawat. Aku duduk dimana?" tanya Otsuka sambil menatap sekelilingnya.
"Otsuka, duduk disebelah Yuki saja" usul Tsuki sambil menunjuk satu bangku yang kosong dimana Yuki duduk didekat jendelanya.
"Wah... Thanks. Kupikir aku tidak akan mendapatkan tempat duduk." kata Otsuka lalu duduk disebelah Yuki.
"Wah, mana ada pasangan tidak satu kursi?" tanya Higata yang rupanya duduk dibelakang mereka.
"Tidak apa-apa, Lagi pula kami masih bisa bersama" kata Otsuka sambil nyengir.
"Tapi terhalang jarak" seru Kenzo yang rupanya duduk disebelah Higata.
"Nggak apa-apa, Yang penting masih sebelahan" sanggah Otsuka sambil nyengir.
Masing-masing bus memiliki 3 sensei. Begitu sensei duduk dikursi, bus mulai berjalan. Para murid dibagian belakang bus mulai membuka snack dan menawarkan pada yang lainnya.
"Ini, ada yang mau soda?" tanya Kenzo sambil membuka ice box-nya.
"Mau dong..." jawab Otsuka, dengan cepat Kenzo memberikan satu botol soda kepadanya.
"Ada yang mau keripik?" kali ini tawaran datang dari Higata yang mulai membuka snack yang dibawanya.
"Mau dong..." jawab anak lainnya, Lagi-lagi Otsuka ikut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daisuki (The End)
Romance"kita bertemu dimusim semi layaknya namamu dan berpisah dimusim dingin layaknya namaku" . . . . Mohon untuk tidak mengcopy/menjiplak sebagian atau seluruh cerita ini, karena cerita ini sepenuhnya hasil imajinasi saya. Terima kasih ~ ©Copy right by F...