You

21 3 0
                                    

Seperti biasa, tiap pagi Tsuki akan bersiap-siap untuk berangkat sekolah, dia juga masih setia menunggu Otsuka.

"Tsuki, sudah siap?" tanya Otsuka yang kini sudah berada didepannya.

"Sudah" jawab Tsuki, dia duduk dibelakang sepeda Otsuka.

"Pegangan ya" ujar Otsuka yang kini mulai mengayuh sepedanya.

Dengan cepat Tsuki merangkul pinggang Otsuka, dia melirik ke belakang dan melihat Daichi sedang berjalan santai dibelakang mereka.

'Ternyata memang benar. Pantas dia tahu jika aku selalu naik mobil Yuki' batin Tsuki.

Daichi sudah tertinggal jauh dibelakang mereka dikarenakan Otsuka mengayuh sepedanya dengan sangat cepat.

"Tsuki, sepulang sekolah nanti ada yang ingin kubicarakan" ujar Otsuka yang masih mengayuh sepedanya.

"Kenapa tidak sekarang saja?" tanya Tsuki kebingungan.

"Hehe... Jangan sekarang, aku perlu waktu sedikit lagi untuk mengatakannya" jawab Otsuka sambil nyengir.

Tsuki tidak ambil pusing, jadi dia memutuskan untuk mengangguk tanda setuju. Angin dingin menerpa wajahnya, dia semakin mengeratkan rangkulannya pada pinggang Otsuka, dia juga menenggelamkan wajahnya pada punggung Otsuka.

'Aku ingin terus bersamamu Otsuka' batin Tsuki.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kelas kini terasa lebih ramai dari biasanya, rupanya keramaian ini disebabkan oleh Hana dan teman-temannya.

"Jadi, yang diberita itu beneran?" tanya Karin antusias.

"Iya, aku bakalan debut di majalah Girl's" jawab Hana sambil merapikan rambutnya.

"Majalah Girl's majalah ternama itu kan" ujar beberapa anak cewek lainnya.

Tsuki yang mendengar hal itu juga terkejut, dia tidak menyangka kalau dia akan sekelas dengan seorang model nantinya.

"Yup, karenanya aku akan memberikan yang terbaik untuk majalah itu" kata Hana.

"Jarang banget loh majalah Girl's mau ambil model yang masih SMA" kata Karin lagi.

"Betul tuh, setahuku juga majalah Girl's cuma mau ambil model-model papan atas" ujar siswi lainnya.

"Itu artinya, bakat Hana setara dengan model-model papan atas" ujar Karin.

"Wah... selamat ya, Hana" ucap anak-anak sekelas.

"Iya, terima kasih" kata Hana sambil tersenyum bak seorang model.

"Kapan sesi pemotretannya?" tanya Karin.

"Sesi potretnya memang masih lama, sekitar bulan April nanti dan rilisnya bulan Mei" jawab Hana dengan gaya artis papan atas yang sedang diliput.

"Kira-kira kamu bakal modelin apa ya?"

"Kayaknya sih baju atau kosmetik" jawab Hana lagi yang kini memperlihatkan kuku-kuku tangannya yang terawat.

Semua obralan itu, semakin membara lagi ketika Hana mendapatkan pesan dari majalah Girl's.

"Apaan pesannya?" tanya Karin antusias.

"Katanya sesi pemotretannya dimaju jadi bulan maret" jawab Hana dengan wajah bahagia.

"Wah, bagus dong..." kata anak yang lain.

"Sebagai perayaan atas debutku, aku mau buat pesta perayaan" ujar Hana.

Mendengar kata perayaan membuat Higata dan Kenzo bersorak senang. Tidak hanya mereka berdua seisi kelas juga bahagia, namun Tsuki tidak, sebab bisa jadi dia satu-satunya yang tidak diizinkan untuk mengikuti pesta perayaan itu.

Daisuki (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang