Setelah berbincang mengenai masa lalu, mereka semua berjalan menuju kamar sewa Daichi yang tidah jauh dari rumah Tsuki.
Kamar sewa itu sederhana, tidak mewah seperti yang orang-orang bayangkan. Setelah Daichi siap-siap, mereka akhirnya melanjutkan perjalanan menuju tempat tinggal Otsuka.
"Oh, jadi ini rumah Otsuka" ujar Yuki yang tengah memperhatikan rumah Otsuka yang sangat sederhana.
"Hehe... Ayo masuk" ajak Otsuka.
Dengan cepat, mereka memasuki rumah Otsuka. Sunyi langsung menyelimuti mereka sebab dirumah ini hanya ada Otsuka dan sang Adik, Claire.
"Ayahmu hanya pulang satu tahun sekali ya?" tanya Hana untuk memastikan apa benar yang dikatakan Ayah Tsuki tadi.
"Ya, jadi aku hanya tinggal berdua dengan adikku" jawab Otsuka sambil nyengir.
"Ya udah. Dari pada itu, ayo kita mulai" ajak Kenzo, ia langsung duduk dikarpet yang sudah dibentangkan diruang tamu.
Mereka mulai mengerjakan soal-soal itu, tidak hanya belajar sesekali mereka bercanda mengenai berbagai hal.
Namun, candaan itu terhenti ketika mereka mendengar suara adik Otsuka yang berteriak.
"OTSUKA!!" teriak sang adik dari sebuah ruangan didalam rumah ini.
"APA?" tanya Otsuka yang juga berteriak.
"Aku minta uang jajan" jawab sang adik yang kini sudah ada diruang tamu.
"Ini sudah malam. Ngapain keluar malam-malam begini" kata Otsuka tidak mengizinkan.
"Ih! Aku lapar" seru Claire.
"Mau jajan dimana?" tanya Otsuka lagi.
"Diujung jalan. Biasanya ada yang jualan makanan manis" jawab sang adik dengan wajah berbinar.
"Ya sudah. ambil sana disaku celanaku" kata Otsuka pasrah.
"Oke" ujar Claire yang kemudian berlari menuju kamar Otsuka.
Begitu sang adik telah pergi, suasana kembali hening. Hanya saja itu tidak berlangsung lama, sebab lagi-lagi Claire berteriak dengan sangat kencang.
"DIMANA? KOK NGGAK ADA?" tanya sang adik dari kamar Otsuka.
"Aih, anak ini. Sudah kubilang ada disaku celanaku" jawab Otsuka.
Namun, Otsuka kaget begitu melihat sang adik membawa semua celananya keluar dan mencoba meronggoh-ronggoh isi saku celananya.
"Dimana?" tanya sang Adik.
Sontak saja, Otsuka langsung mendekati sang adik dan membawa celananya kedalam kamarnya lagi.
"Kenapa kau bawa keluar? Memalukan sekali bodoh" seru Otsuka dari dalam kamar.
"Habis aku tidak bisa menemukannya" kata Claire santai.
"Iya, tapi bukan seperti itu caranya. Kau membuatku malu didepan teman-temanku tahu" seru Otsuka kesal.
"Sudahlah. Lupakan masalah tadi, sekarang berikan aku uang" seru Claire.
"Ini. Oh, iya. Belikan juga untuk teman-temanku" kata Otsuka sambil menyerahkan beberapa lembar uang pada sang adik.
"Oke deh, tenang saja" ujar Claire yang langsung berjalan keluar rumah untuk membeli camilan.
Beberapa saat kemudian Otsuka keluar dengan wajah memerah menahan malu.
"Ma-maafkan adikku yang bodoh" ucap Otsuka.
"Tidak masalah" kata Hana yang mulai menatap buku tulisnya yang berisikan rumus-rumus tadi pagi.
Setelah itu, semuanya kembali melanjutkan tugas-tugas mereka yang harus dikumpulkan besok. Beberapa menit kemudian Claire datang dan memberikan sebuah kantong kepada Otsuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daisuki (The End)
Storie d'amore"kita bertemu dimusim semi layaknya namamu dan berpisah dimusim dingin layaknya namaku" . . . . Mohon untuk tidak mengcopy/menjiplak sebagian atau seluruh cerita ini, karena cerita ini sepenuhnya hasil imajinasi saya. Terima kasih ~ ©Copy right by F...