Bulan Mei, tahun kedua.
Diakhir bulan april kemarin, Tsuki berhasil mengambil posisi juara pada olimpiade yang akhirnya membuat dia semakin dikenal oleh kakak senior atau juniornya.
Bukan hanya itu, pada awal bulan april dia harus melakukan ujian untuk mengambil gold pin - dia berhasil mengambil jabatan ketua periode ke dua. Hanya saja, jabatan wakil tidak lagi diambil oleh Ito melainkan Daichi.
Setiap siswi, pasti senang mendengar Daichi berhasil mendapatkan posisi itu. Mereka mengatakan selain ganteng rupanya Daichi sangat pintar.
Tapi, berbeda dengan siswa. Mereka justru kesal karena Daichi yang memiliki status murid pindahan, berhasil mengambil Gold Pin.
Seperti kebanyakan siswa lainnya, Otsuka juga menggerutu kesal - walau Daichi ada disebalahnya ketika makan siang ini.
"Aku tidak menyangka jika kau sepintar itu" gerutu Otsuka sambil memakan rotinya.
"Benarkah?" tanya Daichi yang kini sedang memakan ramen. Walau sudah cukup lama bergabung dengan kelompok Otsuka, Daichi tidak pernah mengubah ekspresinya, dia masih memasang wajah tanpa ekspresi.
"Tentu saja, kau bisa mengalahkan Masahiro dengan mudah. sedangkan aku? aku bahkan belum bisa mengalahkannya" jawab Otsuka, dia masih kesal sebab dia turun menjadi peringkat ke-4 dalam ujian kali ini.
"Kalau begitu, ditahun berikutnya kau harus mengalahkannya" kata Daichi.
"Yuki tidak menyangka, ternyata Daichi bisa diajak ngobrol" ujar Yuki.
"Daichi pernah bilang padaku, kalau dia hanya bingung untuk memulai pembicaraan dengan setiap orang" ujar Otsuka.
"Eh? Begitu, Yuki pikir karena Daichi memang tidak suka dengan anak-anak disekolahan ini" gumam Yuki sambil mengunyah roti favorit-nya.
"Hm" gumam Daichi.
"Ngomong-ngomong, kenapa Tsuki diem aja?" tanya Yuki penasaran.
"Akh, itu.. Soalnya aku bingung mau ngomong apa" jawab Tsuki sambil tersenyum, sejak pertama kali makan siang bersama Daichi, Tsuki memang jarang ngobrol dengannya.
"Oh, begitu.." gumam Yuki.
"Aku ingin mengatakan sesuatu" kata Otsuka - wajahnya berubah menjadi berseri-seri.
"Ada apa?" tanya Tsuki penasaran.
"Sebenarnya, hari ini adalah hari pemilihan ketua OSIS... Aku boleh minta dukungan dari kalian bertiga?" tanya Otsuka.
"Jadi hari ini pemilihannya?" tanya Yuki kaget.
"Iya, sejujurnya aku tidak boleh memberitahu siapa calon ketuanya, hanya saja melihat Masahiro seperti itu membuatku takut kalau dia sudah lebih dulu meminta anak-anak mendukungnya" kata Otsuka sambil melirik Ito yang tengah berbicara kepada beberapa anak.
"Jadi, kau dan Masahiro terpilih sebagai calon ketia OSIS?" tanya Daichi masih tanpa ekspresi.
"Betul sekali. Agar tidak ada kecurangan, para senior meminta agar tidak ada yang tahu calonnya serta kapan pemilihannya" jawab Otsuka.
"Kalau ada yang tahu, ditakutkan terjadi kecurangan dalam penggunaan hak suara? Benar begitu?" tanya Tsuki.
"Betul. Tapi, seperti yang kalian ketahui kalau Masahiro bukanlah orang yang akan tinggal diam" kata Otsuka sambil melirik Ito dengan pandangan curiga.
"Iya, sudah sejak SMP Ito selalu menjadi ketua OSIS dan ketua kelas. Jadi, aku yakin dia akan mempromosikan dirinya besar-besaran" ujar Tsuki.
"Benarkah? Pasti persaingannya ketat" kata Otsuka kecewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daisuki (The End)
Romance"kita bertemu dimusim semi layaknya namamu dan berpisah dimusim dingin layaknya namaku" . . . . Mohon untuk tidak mengcopy/menjiplak sebagian atau seluruh cerita ini, karena cerita ini sepenuhnya hasil imajinasi saya. Terima kasih ~ ©Copy right by F...