003_ Beauty & The Beast

488 80 3
                                    

Hoon sama Seulgi. Mereka itu Beauty and The Beast nya Kampus. Seulgi yang cantik bisa-bisanya berteman dengan Hoon yang dinobatkan sebagai manusia paling absurd abad ini, oleh Mino sahabatnya sendiri. 

Layaknya Beast

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Layaknya Beast. Hoon itu punya dua kepribadian. Saat bersama teman-temannya. Dia menjadi Ahong. Manusia terabsurd yang pernah ada. Tapi saat perannya menjadi Aru. Dia tampil menjadi prince charming untuk Ugi. Hanya untuk Ugi saja. 

Keduanya bersahabat sejak di bangku menengah atas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keduanya bersahabat sejak di bangku menengah atas. Persahabatan mereka terbilang lama. Mulai dari dihukum bersama, yang mempertemukan mereka. Hingga saat ini di meja kafetaria kampus nomor 14. Keduanya duduk berhadapan.

"Gimana Ru? Ikut nggak nih?" Ugi bertanya. Tangannya mengetuk-ngetuk meja, dia harap-harap cemas. Takutnya, Aru juga menyuruhnya ikut saja. Ini semua gara-gara Wendy, yang pagi tadi bilang kalo Ugi sudah ia daftarkan di pementasan teater untuk acara tahunan.

"Terserah Gi," Aru acuh. Dia sibuk main ponsel.

Ugi memutar bola mata kesal. Iya deh, yang punya gebetan baru. Jangan menyangka kalo mereka itu sepasang kekasih. Salah. Ahong yang suka ngerdus kemana-mana itu bukan tipenya Ugi.

"Tapi gue males Ru," kata Ugi.

"Ya nggak usah ikut," jawab Aru.

"Nyebelin lo," sunggut Ugi.

Aru yang tadinya fokus sama ponsel seketika mendongak. Wajahnya Ugi udah cemberut. Mampus. Bisa-bisa cewek itu ngambek sama dia.

"Yaudah ikut aja," ujar Aru. Lelaki itu menyimpan ponsel nya.

"Tapi males Ru, jadwalnya setiap sabtu sore," kata Ugi lagi.

"Emangnya kenapa?" bingung Aru.

"Gue kan kerja part time di kafenya Jong Dae," balas Ugi. 

Aru ngangguk. Dia lupa, sudah sebulan belakang Ugi nyari tambahan uang dengan kerja di kedai kopinya Chen. Alias Jong Dae salah satu sahabat mereka.

"Terserah deh Gi, nanti kalo lo jadi ikut gue yang jemput terus anterin lo ke kafenya Chen deh," balas Aru. Dia menyelesaikan minumnya. Lalu mengambil satu donat punya Ugi.

"Gue pergi dulu," kata Aru. Lalu melenggang pergi begitu saja setelah ditraktir minum. 

Aru itu memang pelit. Sampai ke ubun-ubun. Di langsung on going begitu ada yang ngasih gratisan. Kayak tadi saat Ugi memintanya datang. Awalnya sih dia nolak, alasannya karena mau jalan sama gebetan baru. Tapi begitu diiming-imingi satu gelas jus gratis dia langsung balas. "Ok, otw nih"

Aru memang lagi sibuk ngerdus sama gebetan barunya. Dari dua pekan lalu. Ugi jadi susah nyari cowok sipit ini. Tapi itu sudah biasa. Ugi nggak pernah masalah Aru lebih banyak waktu sama pacarnya. Itu haknya Aru menurut Ugi. 

FYI saja, kalo sedang mode putus Aru selalu bersama Ugi kemana-mana. Walaupun mereka beda jurusan, tapi Aru selalu menyempatkan hadir jika Ugi memintanya datang. Kadang juga orang itu datang sendiri tanpa disuruh. Saat minta dibayarin makan misalnya.

Ugi udah terkenal sebagai pacarnya Aru. Dari senior sampai mahasiswa baru mengiranya begitu.

 Dari senior sampai mahasiswa baru mengiranya begitu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Itu lucu menurut Ugi. Tapi Aru selalu mengiyakan setiap orang yang bertanya tentang hubungan mereka. Paling gilanya lagi, Aru selalu memacari anak kampus lain. Aru tak pernah mengenalkan pacarnya. Ugi sama sekali nggak pernah ketemu pacar- pacarnya Aru. Termasuk yang sudah jadi mantan sekalipun.


AIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang