019_ Detektif

271 50 22
                                    

Tongkrongannya geng kardus lagi rame. Rame sama suaranya Yoon yang lagi pamer lagu ciptaannya yang baru. Ibob alias Bobby, anak kos sebelah yang kadang suka ikut nimbrung, sampe tutup telinga.

Bukan karena suaranya Yoon yang nggak bagus. Tapi karena Yoon yang bernyanyi terlalu power up.

Ngomong-ngomong, mereka sekarang lagi nongkrong di kamar kosnya Jisoo. Teman kampus mereka yang gagal masuk akademi kepolisian. Dan sekarang nyasar ke fakultas hukum. Yang penting katanya tetap bisa menegakkan keadilan.

Juned tumben-tumbennya ngikut sama abangnya. Sekarang sedang duduk anteng main ps sama Jinu. Sedangkan Hoon sibuk menyelesaikan pesanan desain untuk sebuah kafe yang akan grand opening akhir bulan ini.

Yang paling terlihat tak bersuara itu Mino. Bukan karena lagi nahan mules. Hanya saja jiwa master art dia tengah membara. Mino sedang menyelesaikan sebuah lukisan di sebuah kanvas. Lukisan sebuah mata berpupil cantik.

Ditanya itu matanya siapa, dia jawab mata milik kekasihnya. Sebenarnya belum bisa disebut kekasih juga, karena pada faktanya Irene masih berstatus gebetan.

Sedikit informasi tentang Irene. Dia itu sudah bekerja di sebuah bank swasta. Sudah jelas bukan? Dia lebih tua dari Mino. Agak aneh juga sebenarnya. Kenapa bisa-bisanya Irene mau saja digebet brondong seperti Mino.

"Masterpiece," ungkap Mino bangga setelah berhasil merampungkan karyanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Masterpiece," ungkap Mino bangga setelah berhasil merampungkan karyanya.

"Emang mau buat apaan sih tuh lukisan?" kepo Bobby.

"Buat jadi bingkisan lamaran lah," balas Mino sembari menaik turunkan alisnya.

"Ngimpi, pacar jadi juga nggak," sulut Yoon.

Mino langsung melempar kuas bekas melukisnya ke kepala Yoon, sampai-sampai sedikit mengotori rambut hitam lelaki itu.

"Mending gue, daripada lo takut ditolak mulu," ledek Mino.

"Masih ngejar Wendy aja lo?" tanya Jisoo, dia ini dulu satu sekolah sama Wendy. Makanya dia sudah paham betul tabiatnya si Yoon. Mino langsung mengiyakan, tak lupa diimbuhi perkataan menghina darinya untuk Yoon.

"Makanya Yoon, cepet bilang, nanti keduluan sama yang lain," wejangan dari Jisoo berhasil membuat yang lain takjub, secara Jisoo itu jomblo akut dari dulu.

"Kaya lo enggak aja," sindir Hoon.

Yang lainnya setuju, mungkin walaupun masuk dalam satu rumpun member kardus mania, nyatanya Jisoo yang paling tidak mujur diurusan asmara. Kata orang sih karena dia orangnya terlalu kaku saat berhadapan dengan cewek yang sedang disukainya.

"Daripada yang itu, merana mulu," Joo Hyuk yang masih fokus main game di ponselnya ikut nimbrung pula.

Semuanya jadi melirik Jinu. Tapi yang dilirik benar-benar nggak tahu, padahal sudah jelas itu sindiran untuknya.

AIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang