014_ Inisial 'J'

257 58 8
                                    

Seulgi benar-benar nggak habis pikir. Dari banyaknya manusia hidup di dunia ini, kenapa harus Aru orangnya. Gadis itu memijat pelipisnya. Sumpah, ini bagian terkacau dalam hidupnya.

Dan Seulgi benar-benar nggak lagi halusinasi. Sesaat matanya terpejam lalu terbuka lagi. Tetapi penangkapan netranya masih sama. Orang yang kini tersenyum dan duduk di hadapannya benar-benar Aru.

"Sumpah! kenapa harus lo orangnya sih?" Ugi mengusap mukanya setelah mengatakan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sumpah! kenapa harus lo orangnya sih?" Ugi mengusap mukanya setelah mengatakan itu.

"Sumpah! ngapain lo ikut beginian sih?" balas Aru dengan muka terkejut yang dibuat-buat.

"Lo sengaja buntutin  gue yah?" tuding Ugi.

"Tolong jangan kepedean!" balas Aru tengil.

"Lo ngerusak semuanya tau," keluh Ugi.

"Lagian lo ngapain ikut beginian sih?" tanya Aru sekali lagi.

"Terserah gue,"  balas Ugi.

" Nanti kalo lo dapetnya cowok yang nggak bener gimana?"

"Cowok yang nggak bener itu yang gimana?" Sewot Ugi, rencananya buat nyari gebetan, pupus sudah.

"Yang modelan buaya kaya Mino," jawab Aru pasti.

Dia bahkan nggak peduli kalo Mino bakal tersinggung mendengarnya. Liat saja, bahkan yang dikatain buaya itu masih aja sibuk melancarkan aksi pdkt nya. Diketahui cewek cantik yang nggak sengaja dipasangin sama Mino itu namanya Irene. Cewek itu yang menyebutkan namanya sendiri sewaktu berkenalan dengan Mino tadi.

Ugi berdecak kesal, dia terus saja mengeluh sambil menyandarkan bahunya dengan kasar ke sandaran kursi.

"Siapa orang yang nyuruh lo kesini?" tanya  Aru.

"Wendy"

"Tuh kan, si bule pasti udah ngajarin yang nggak-nggak sama lo," kata Aru sangsi.

"Dia cuma nyaranin, gue yang mau," jawab Ugi yang nggak mau sahabat baiknya dituduh yang enggak-enggak.

"Jadi lo pengin punya cowok?" 

"Terus lo sendiri ngapain disini? Udah punya cewek juga," Ugi akhirnya punya serangan balik untuk Aru. Dia baru menyadari satu kejanggalan, yaitu tentang keberadaan Aru disini.

"Gue cuma nemenin Mino," balas Aru.

"Kalo cewek lo tau gimana? Nanti dia salah paham!"

Aru angkat bahu acuh. Dia malah bersandar di sandaran kursi.

"Gue free kok," balas Aru kalem. Ugi hanya mencibir, kalo perkataan Aru barusan hanya jayus semata.

"Gue memang udah putus tuh," sahut Aru.

Ugi hampir tersedak ludah sendiri. Gila aja. Walaupun sudah biasa mendengar kabar putus dan jadiannya Aru, tetap saja ini yang pertama kali eksklusif didengar Ugi.

AIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang