049_ Fablous Four (2)

185 36 47
                                    

Sudah ada tiga orang yang duduk di meja yang sama di sebuah kafe. Mereka, Hoon, Mino, dan Seulgi.

Anggap saja mereka sedang rapat kecil-kecilan. Rapat perdana lebih tepatnya. Walaupun mereka bertiga, tapi yang lebih banyak bicara hanya Mino dan Seulgi. Sementara Hoon lebih banyak diam menumpu dagu dengan malas.

Ingat yah, Hoon itu korban disini. Korban pembodohan manusia lebih tepatnya. Intinya dia dijebak sehingga dia berada disini sekarang.

Lagipula bukankah gunanya Hoon disini hanya sebagai 'tukang gebuk'? Rasanya Hoon tak perlu ikut-ikutan membahas siapa orang asing itu, nggak ada untung baginya.

"Dia tadi malem nongol lagi nggak?" Tanya Seulgi dan Mino menggelengkan kepala.

Mino bilang kalo orang asing itu tidak terlihat malam tadi.

"Berarti dia nggak setiap hari dong ngikutin Irene?" Tanya Seulgi lagi.

"Enggak setiap hari sih, cuma ada yang aneh aja menurut gue," ungkap Mino membuat Seulgi menyerit.

"Aneh gimana?" Heran Seulgi.

"Dia selalu ngikutin Irene diwaktu tertentu aja, entah apa alasannya," terang Mino.

"Anehnya lagi, orang itu kayanya tahu, kapan Irene mau pergi, bukan cuma pergi kerja, tapi waktu Irene pergi kemanapun, entah itu pergi jalan sama temen atau pergi sendiri," imbuh Mino kemudian.

Mata Seulgi menyipit. Dia sedang menelaah apa yang Mino katakan tadi.

"Apa dia mau nyulik Irene?" Bingung Seulgi, Mino mengangkat satu alisnya mendengar itu.

"Tapi kalo dia mau nyulik, kenapa nggak dari dulu?" Heran Mino.

Seulgi mengangguk. Benar juga, ngapain juga orang itu cuma ngikutin Irene tanpa maksud apapun.

Lima belas menit berlalu dari obrolan itu, saat seorang perempuan cantik memasuki kafe dengan pandangan mengedar mencari seseorang.

Tidak salah lagi, itu Irene.

Dengan langkah tenangnya, dia menghampiri meja yang sudah dikelilingi oleh tiga orang, yang salah satunya ia kenali. Mantan kekasihnya.

"Maaf, kalian udah nunggu lama yah?" Tanyanya.

Seulgi tersenyum hangat menyapa Irene.

"Enggak kok," balas Mino.

"Gue tadi ada perlu, jadinya lama," ungkap Irene yang sudah duduk di depannya Hoon.

"Oh iya, gue Seulgi," Seulgi mengenalkan diri, walaupun dia juga tahu kalo Mino pasti sudah mengenalkannya pada Irene, jauh sebelum mereka bertemu disini.

"Irene, gue masih inget lo kok, yang waktu itu ikut blind date juga kan?" Ungkap Irene, Seulgi cuma nyengir. Dahlah, Seulgi malu kalo inget kejadian itu.

Irene lalu melirik kearah Hoon yang diam saja tanpa ekspresi, Seulgi buru-buru menyikut lengan cowok itu.

"Gue Hoon," kata Hoon akhirnya mengenalkan dirinya.

"Wah, kalian langgeng yah," ucap Irene.

"Hah gimana?" Tanya Seulgi, dia nggak salah denger kan?

"Kalian waktu itu dipasangin kan, bukannya kalian bilang udah cocok satu sama lain waktu itu?" Ungkap Irene.

Seulgi sama Hoon saling lirik, tapi buru-buru juga mereka melempar pandang ke arah lain.

Seulgi terbatuk lalu memilih minum daripada menjawab pertanyaan Irene, Sedangkan Irene masih menatap mereka  penasaran.

AIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang