"Segini Sir?"
Seulgi menatap dosennya tak percaya. Tangan kanannya memegang rambutnya setara telinga. Gila aja. Masa iya dia disuruh potong rambut sependek itu.
"Kalo pakai wig gimana?" tanya Seulgi.
"Saya sih maunya teater ini perfect, semuanya harus natural, jadi coba deh pikirin lagi, ini kan juga masuk ke penilaian kamu jadinya harus maksimal," jawab dosen.
"Tapi Sir........"
Ya gimana lagi, mau nolak juga rasanya susah. Ya perfect sih tapi kan gak harus berkorban sejauh itu kan untuk rambut panjangnya yang udah ia rawat baik-baik seperti anak sendiri itu.
Lagian siapa sih yang nyiptain Snow White, kenapa dia rambutnya harus pendek. Tau ah.
/////
Hoon cuma senyum-senyum aja mendengar seorang cewek yang sedang berkeluh kesah padanya. Sambil makan, sesekali dia menimpali obrolan.
Cewek di depannya Hoon memang cantik banget. Tapi sayangnya dia lagi bete. Makanya dia menyuruh Hoon untuk nemenin dia curhat.
"Gue tuh bingung sama cowok gue, nggak tau maunya apa," keluh cewek itu.
"Mungkin dia mau di manja kali," canda Hoon sok iye.
"Apa gue putusin aja yah?"
"Boleh tuh, kan nanti lo bisa jalan sama gue," kata Hoon lagi. Sana, si cewek yang duduk di hadapan Hoon tertawa.
Mereka emang udah lama akrab karena dulu pernah ikut project bareng di acara jurusan. Sana itu anak kelas sebelah.
"Nanti pacar lo marah gimana?" kata Sana.
"Yaudah kita backstreet aja," Hoon masih aja ngerdus.
"Kalo ketauan?"
"Ya tinggal minta maaf," jawab Hoon kelewat nyante.
"Malem nanti jalan yuk," ajak Sana. Dia menopang dagu dan tersenyum manis.
"Kemana?" tanya Hoon.
"Ke......Perpustakaan"
"Hah?" Hoon bingung. Ngapain juga malem-malem jalan ke perpustakaan.
"Maksudnya gue harus ke perpustakaan sekarang," lanjut Sana.
Dia nampak ketakutan. Apakah dia punya tugas yang segenting itu? Buru- buru cewek itu menyambar tasnya, dengan pandangan menunduk tak berani menatap Hoon. Mungkin ada yang harus segera diselesaikannya?
"Nggak jadi deh Hong, sebelum kita ketahuan mending lo minta maaf dulu sama pacar lo," Sana lalu pamit sama Hoon.
"Makanan lo gimana?" teriak Hoon.
"Buat lo aja, udah gue bayar semua kok," samar-samar teriakan Sana terdengar dari arah pintu samping kafetaria. Cewek itu sekejap menghilang dari pandangan Hoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
AIR
FanfictionAru bagi Ugi, ataupun sebaliknya itu seperti udara. Selalu ada. Lee Seung Hoon x Kang Seulgi