“Kenapa lo jatuh lagi sih kak?”
“Mana gue tau Yer,” Seulgi membalasnya dengan gemas, pasalnya Yeri adalah orang yang kesekian kali menanyakan pertanyaan seperti itu.
Pagi ini Yeri mengunjunginya. Katanya dia ada kelas jam sembilan nanti, makanya dia menyempatkan untuk menjenguk Seulgi lebih dulu.
“Sakit banget yah kak?” tanya Yeri. Dia ngilu sendiri melihat kakinya Seulgi yang diperban.
“Udah agak mending kok Yer,” jawab Seulgi.
Seulgi tau ada yang sedang dicemaskan oleh adik tingaktannya itu.
“Huft, untungnya gue udah digantiin sama lo,” Kata Seulgi sambil tersenyum senang memperhatikan Yeri. Tapi tidak dengan Yeri.
“Duh kak, gue malah pengin lo cepet sembuh,” keluh Yeri. Seulgi tertawa pelan, tebakannya tepat sasaran.
“Gue tau kok, lo udah gak minat jadi peran utama sejak awal, tapi makasih yah udah mau gantiin gue,” kata Seulgi.
“Sorry yah kak, harusnya kan lo yang jadi peran utamanya,” ujar Yeri.
“Kok gitu? Memang gue yang pengin kok,” balas Seulgi.
“Tapi kan.....”
“Udah gak papa, yang penting lo latihan yang serius yah,” Seulgi memotong kalimat Yeri dengan diimbuhi satu cengiran.
Yeri mengangguk, namun tanpa alasan yang tak menentu raut wajahnya juga menggambarkan keraguan.
“Gue tahu kok lo masih ada trouble sama Jinu, tapi gue yakin lo bisa kok,” ujar Seulgi pasti.
Melihat tingkah Yeri yang salah tingkah membuat Seulgi tersenyum dalam hati. Sekuat apapun ditutupin, Seulgi tau apapun yang bersangkutan dengan Jinu memberi impact tersendiri buat Yeri saat ini.
“Oh yah Yer, mau bantuin gue gak?” tanya Seulgi tiba-tiba.
“Apa kak?”
“Emmm, jangan kasih tau Aru yah kalo lo yang jadi peran utamanya,” kata Seulgi.
“Aru? Aru siapa?” tanya Yeri bingung.
Lah? Belum tahu nih anak?batin Seulgi.
“Hoon, maksud gue Hoon,” jawab Seulgi gak nyante habisnya dia udah gak biasa manggil nama aslinya Aru.
“Oh, hehe gue lupa lo kalo manggil kak Hoon, Aru,” balas Yeri cengengesan.
“Emang kenapa sih kak? Lo lagi marahan sama tuh orang?” tanya Yeri kemudian.
“Nggak, gue mau ngerjain dia, jadi jangan kasih tahu dia,” balas Seulgi.
“Ngerjain, emangnya kenapa?” tanya Yeri lagi, dia masih bingung sama permintannya Seulgi.
“Gak papa,” kata Seulgi sambil senyum-senyum sendiri.
“Gue kira kalian dulu tuh pacaran loh,” ucap Yeri.
“Heh?”
“Siapa yang lihat pasti ngiranya gitu, lagian dia perhatian banget sama lo kak,” kata Yeri.
“Enggak kok, kita cuma temen,” balas Seulgi.
Yeri menganggukan kepalanya. Lagipula Yeri cukup tau seberapa dekatnya Seulgi dengan Seunghoon. Itu semua terbukti dengan banyaknya foto mereka yang dipajang di dinding kamarnya Seulgi.
Foto-foto dari saat mereka masih sekolah hingga saat sudah kuliah. Yah, mereka memang sahabat dekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
AIR
FanfictionAru bagi Ugi, ataupun sebaliknya itu seperti udara. Selalu ada. Lee Seung Hoon x Kang Seulgi