050_ Bromance

164 37 29
                                    

"Gue tungguin di ruang tamu yah"

"Iya"

Seulgi bergegas pergi setelah mendengar jawaban 'iya' dari seseorang di dalam ruangan yang ada dihadapannya.

"Juned!" Seulgi sedikit berteriak sambil lari kearah ruang tengah.

Jun disana lagi duduk santai sambil nonton tv.

Iya, Seulgi lagi di rumahnya Aru. Dan Aru sekarang lagi mandi.

"Kenapa?"

Seulgi mengatur nafas sejenak lalu duduk persis disampingnya Jun.

"Ada yang mau gue omongin sama lo," ucap Seulgi dengan nada serius.

"Apa sih mba, lo bikin gue takut tau nggak," ungkap Jun.

"Gini Jun, gue nggak tahu mesti tanya sama siapa, cuma lo yang bisa bantuin gue," kata Seulgi masih serius.

"Apaan?"

"Tapi please, maaf kalo gue lancang tanya ini," tutur Seulgi merasa bersalah.

Jun mengangguk, tapi dia ikut tegang juga karena Seulgi benar-benar sedang tidak bercanda atau hanya main-main saja.

"Apa bener lo punya adik perempuan?" Tanya Seulgi yang langsung menciptakan keheningan diantara dia dengan Jun.

Jun sekilas diam, lalu tersenyum lebar.

"Gue kira lo udah tahu, masa sih Abang gue belum pernah cerita sama lo," tutur Jun yang membuat Seulgi tertegun.

"Jadi bener?" Seulgi memastikan lagi, bukannya dia tidak percaya sama ucapannya Aru, dia hanya masih penasaran.

"Iya, dia udah nggak ada," jelas Jun.

"Kenapa?" Tanya Seulgi hati-hati.

"Dia sakit, waktu umur dia lima tahun," ungkap Jun lagi, Seulgi mengangguk saja kali ini, walaupun masih banyak rasa penasaran di hatinya, Seulgi lebih memilih diam. Dia tidak mau bertanya lebih jauh lagi.

"Kenapa? Lo penasaran yah kenapa boneka adik gue dikasih nama Ugi?" Ceplos Jun tiba-tiba.

Seulgi mengangguk ragu, dan Jun tersenyum, sepertinya dia sudah menduga itu sebelumnya.

"Sebenarnya boneka itu dikasih nama Egi, artinya bayi beruang," jelas Jun.

"Tapi adik gue lebih suka manggil dia Ugi, nggak tahu kenapa alasannya, jadi sampai sekarang boneka itu dikasih nama Ugi termasuk tulisan yang dirajut di topi boneka yang dibuat sama mamah," tambah Jun.

"Oh gitu," Seulgi mengangguk paham, ia rasa sepertinya jawaban itu sudah cukup meyakinkan dirinya. Jadi rasanya dia tidak perlu bertanya lebih jauh lagi.

"Lo juga penasaran kan kenapa kakak gue tiba-tiba panggil lo Ugi?" Tanya Jun lagi seolah dia sedang membaca pikirannya Seulgi.

"Mata lo, mata lo mirip banget sama mata adik gue, mungkin itu alesan bang Hoon panggil lo Ugi, mungkin lo ngingetin dia sama adik kita," jelas Jun yang membuat Seulgi melongo sesaat.

"Gue juga gitu waktu pertama kali lihat lo, waktu lo dateng siang itu, gue juga ngerasa kalo mata lo mirip banget sama adik gue," tambah Jun lagi.

Seulgi tersenyum sekilas, kenapa dia baru tahu sekarang? Padahal selama ini Aru tahu semua tentang Seulgi.

'Gue sahabatnya bukan sih?' batin Seulgi.

"Kalian pasti sayang banget yah sama dia?" Ucap Seulgi sembari membenahi duduknya.

Jun mengangguk.

"Lo tahu nggak kenapa bang Hoon dipanggil Aru?" Tanya Jun tiba-tiba.

"Nggak tahu, Aru nggak mau jawab kalo gue tanya gitu," ungkap Seulgi dengan nada sebal.

AIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang