005_ Hilangnya Ahong

398 61 10
                                    

Wendy sumringah bukan main. Seulgi jadi ikutan teater. Buktinya sekarang Seulgi ada disini, di auditorium kampus yang digunain buat tempat latihan. Sejujurnya saja, Seulgi memang suka nonton teater. Tapi tidak untuk menjadi pemeran diatas panggung. Apalagi seluruh pementasannya mengharuskan pakai bahasa Inggris.

Pukul setengah empat, pelatih termasuk dosen yang membimbing sudah hadir. Musyawarah dilakukan. Mulai dari pengenalan teater itu sendiri. Dan bla bla bla lainnya. Yang intinya teater apa yang akan mereka mainkan.

"Cinderella or Snow White?"

Semuanya mulai gadih, memperebutkan tetater apa yang akan dimainkan. Tapi ada juga yang tidak peduli. Termasuk Seulgi. Sebodo. Apapun pilihannya, Seulgi cuma mau ini cepat selesai.

Walaupun dibuka untuk umum, tapi karena penggagasnya fakul Sastra Inggris, mau nggak mau, seluruh dialog menggunakan bahasa Inggris. Makannya, pementasannya diambil dari dongeng fiksi saja.

Dan setelah berdebat alot. Snow White keluar dari ring sebagai pemenangnya.

"Siapa yang akan jadi snow white?"

Semuanya saling lirik. Mencocokkan siapa yang paling pantas. Di tengah kegaduhan yang dibuat teman-temannya. Seulgi jadi kebelet pipis.

"Permisi, Sir," Seulgi mengangkat tangannya. Ingin memohon izin.

"Oke, Seulgi yang jadi snow white"

"Hah?"

Blizt blitz

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Blizt blitz

Banyak kamera tiba-tiba. Seulgi nggak jadi pengin pipis. Dia malah mau pingsan sekarang.

....................

"Ciie princess snow white, gue jadi penasaran siapa yang jadi pangerannya," goda Wendy.

Seulgi cemberut. Ini kesialan baginya. Kini Wendy berdiri di sebelahnya. Mereka tengah ada di halte bus dekat kampus. Wendy menunggu bang Onew, kakaknya. Sedangkan Seulgi tentunya nunggu Hoon. Ini sudah jam lima sore. Dan langit mendung akan turun hujan.

Hoon bilang lima belas menit lalu sedang di perjalanan. Tapi sampai sekarang belum nampak mata sipitnya.

"Kenapa bukan lo sih Wen?" keluh Seulgi. 

Wendy menggeleng. Ogah katanya. Ini bisa kacau, karena kandidat pangeran belum ditemukan, Wendy jadi waspada. Tau-tau aja, si Yoon malah nyari kesempatan mendaftarkan diri. Jadinya, cewek itu malah pilih peran jadi penyihir.

Tak sampai sepuluh menit selanjutnya. Bang Onew datang dengan sedan hitamnya. Bertepatan juga dengan hujan yang turun deras.

"Ahong udah dimana?" tanya Wendy.

Seulgi menggeleng. Sedikit kalut juga dalam hati.

"Bareng aja sama gue," tawar Wendy.

Sempat ingin mengiyakan. Tapi Seulgi berpikir positif bahwa Hoon mungkin sedang meneduh. Jadi ditolaknya tawaran dari Wendy.

AIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang