Aru nyengir bego ditatap sama Ugi. Habisnya Ugi natepnya tajem banget, setajem tepian kertas hvs.
"Lo kangen yah dibonceng sama gue? Tumben minta dijemput gini?" Seloroh Aru.
"Najis," sahut Ugi segera.
Aru memang tadi sore ditelepon sama Ugi. Gadis itu minta untuk dijemput setelah pulang kerja malam ini.
Dan sekarang di sinilah Aru, di depan kafe yang sudah tutup. Jalanan sudah sepi, mungkin karena sekarang akan beranjak tengah malam.
Tapi sedari dia sampai Ugi sudah menatapnya bengis. Malam-malam begini lagi, kan Aru jadi merinding. Bagaimana jika yang berdiri di hadapannya ini bukan Ugi?
"Lo Ugi kan?" Aru menyipitkan mata sambil mencondongkan wajahnya mendekat.
"Jangan bercanda deh," sewot Ugi.
Ingin sekali Ugi nabok pantat nih orang. Dikiranya Ugi selama ini Aru jarang terlihat karena sedang berguru sama Shaolin dan sudah insaf. Tapi ternyata salah, bahkan kewarasan orang ini masih dipertanyakan.
"Aelah Gi, Lo marah kenapa sih?" Kata Aru.
"Lo tuh rese tau gak?"
"Rese gimana?"
"Maksud lo tuh apa jodoh-jodohin gue sama Chanyeol?" Bentak Ugi.
Aru sekarang mengerti, alasan Ugi marah padanya. Tapi kenapa gadis itu baru tau sekarang? Aru menepati janjinya, seperti yang dikatakannya dulu, dia akan mencarikan Ugi pacar. Jadi dia meminta pada Chen untuk mengenalkan Ugi pada temannya. Aru gak salah kan?
"Gue gak ada maksud apa-apa, cuma biar lo gak jomblo aja," balas Aru.
Ugi yang awalnya cuma sebel, sekarang jadi sewot akut mendengar jawabannya Aru. Sialan bener deh si Aru.
"Lo tuh kenapa suka banget sih nawarin gue sama cowok," keluh Ugi. Kakinya udah mencak-mencak di aspal.
"Ya masa sama cewek Gi," sahut Aru.
Ugi mendengus tak suka. Harus yah Ugi teriak di telinganya Aru tentang perasaan Ugi yang sebenarnya?
Aru terdiam, hanya memperhatikan Ugi yang masih marah-marah sama dia. Tapi itu tak masalah baginya. Ugi ngomel seribet rumus kecepatan cahayanya Einstein pun tak masalah.
Ini jauh lebih baik daripada gadis itu mendiaminya tanpa memberi tahu dimana letak kesalahannya.
"Mau nonton sama gue gak?" Tanya Aru tiba-tiba.
Tuh kan? Kebiasaan emang nih orang, suka mengalihkan pembicaraan.
"Lo tuh nyebelin, kan gue jadi malu kalo ketemu sama Chanyeol," ungkap Ugi.
"Yaudah, biar lo gak malu lagi gue traktir pringles deh," ujar Aru.
Lah apa hubungannya?
..........
Menjinakkan beruang marah itu susah. Tapi tidak dengan Aru. Dia itu pawangnya. Sudah handal dan dapat dipercaya, apalagi urusan menjinakkan 'beruang betinanya'.
Setelah dibujuk dan dibelikan dua kaleng pringles rasa cola, akhirnya Ugi mau juga diajak nonton sama Aru.
Ugi baru saja keluar dari kamar mandi saat dia mendapati Aru tidur di karpet ruang tengahnya.
Kalo ada yang bertanya mereka jadi nonton gak? Jawabannya jadi. Jangan heran apalagi menganggap ini aneh, Aru emang gitu orangnya.
Karena Aru selalu memegang teguh peribahasa hemat pangkal kaya, jadi dia tidak pernah mau mengajak Ugi nonton di bioskop.
KAMU SEDANG MEMBACA
AIR
FanfictionAru bagi Ugi, ataupun sebaliknya itu seperti udara. Selalu ada. Lee Seung Hoon x Kang Seulgi