Knock knock
Perlahan Minju membuka pintu rumahnya. Minju terkejut bukan main melihat siapa yang datang.
"Kak Pinky???"
"Sstttt jangan keras-keras. Eumm Papa Kim sama Mama udah pulang?"
Minju menggeleng. "Mereka belum pulang"
"Ah begitu... Apa kakak boleh masuk?"
Minju celingak-celinguk terlebih dahulu. "Masuklah, Kak"
Kyulkyung lalu masuk dan duduk di sofa ruang tamu keluarga Kim.
"Kakak mau minum apa?"
"Nggak usah, Dek... Kakak udah minum kok sebelum ke sini"
Minju lalu duduk berhadapan dengan saudara beda ayah dengannya itu.
"Kakak ke mana aja? Kenapa susah dihubungi?"
Kyulkyung tersenyum. "Kamu nggak perlu tahu keberadaan Kakak. Yang pasti Kakak baik-baik saja. Maaf sudah membuatmu khawatir"
Tiba-tiba Minju memeluk Kyulkyung. "Kak, kenapa sih Kak Tzuyu tega ngelakuin itu?"
Kyulkyung membelai lembut rambut Minju.
"Kamu tahu kan kalau kami sama-sama pernah menyukai Lee Byounggon? Walau akhirnya Tzuyu beralih kepada Jungkook?"
"Byounggon? Byounggon Lee? Yang waktu itu pernah datang ke rumah Kakak?"
"Iya yg itu. Tzuyu ingin membalaskan dendam Byounggon. Begitupula Kakak"
Tiba-tiba Minju menyadari sesuatu.
"Tunggu. Kalau begitu pelaku utamanya adalah,,,"
Kyulkyung terkejut. Ah, kelepasan, batinnya.
Ctak.
Minju pun tertidur.
"Tetaplah diam sampai semua selesai, adikku"
**
Perlahan kaki Kyulkyung melangkah menuju sebuah rumah yang terlihat sangat mewah. Tadi perjalanannya sedikit terhambat. Minju terbangun dan menahannya agar tidak pergi. Dan mau tak mau Kyulkyung kembali menidurkannya.
"Kak Kyung?"
Kyulkyung menoleh. "Chaeng?"
"Wah, tak kusangka Kak Kyung terjun juga. Padahal biasanya Kak Kyung hanya membantu back up Tzuyu"
"Huh ini terpaksa. Aku terpaksa harus menyelesaikan apa yang tidak sempat diselesaikan oleh Tzuyu. Lagipula, aku juga ingin menuntaskan dendamku"
"Aku mengerti. Lalu, apakah kali ini Kakak akan mengikuti cara kami?"
"Oh, tidak. Aku tetap tidak mau mengotori kedua tanganku. Kau lihat saja bagaimana caraku bermain"
Si lawan bicara hanya mengangkat kedua bahunya.
"Kau bisa membuka pintunya, Chaeng?"
"Jangan remehkan aku, Kak"
Klik.
Pintu terbuka. Rumah itu adalah rumah yang dihuni Kim Umji, Kim Doyeon dan kedua orangtua mereka. Chaeyoung dan Kyulkyung tahu saat ini kedua orangtua mereka sedang dinas di luar kota.
Perlahan Chaeyoung dan Kyulkyung masuk. Tentu saja mereka tak lupa memakai penutup wajah.
Srek srek.
"Ssstttt"
"Di mana kamar Umji?"
"Sebelah situ"
"Ingat, Chaeng, jangan kotori kedua tanganmu"
"Iya aku tahu"
Perlahan Kyulkyung menyentuh vas bunga yang terletak di meja, lalu melemparkannya sembarangan.
"KAK!!!"
Tanpa sadar Chaeyoung berteriak. Buru-buru dia memelankan volune suaranya.
"Nanti mereka kedengeran..."
Kyulkyung tersenyum. "Memang itu mauku"
"Hah?"
"Lihat saja apa yang akan terjadi"
Chaeyoung lalu melihat ke arah pintu kamar Umji dan Doyeon. Kini kedua pintu itu terbuka. Lalu Umji dan Doyeon keluar kamar dengan masing-masing membawa senjata di tangan.
"Siapa?", seru Umji
"Maling?"
Umji bergerak maju dengan cutter di tangannya.
"Ayo lawan kami!!!", seru Umji
Kyulkyung tampak terkekeh. Dan Umji seperti mengenali suara tawa Kyulkyung.
"Kamu,,,"
Kyulkyung menyuruh Chaeyoung menyingkir. Perlahan dia maju dan menerjang tangan Umji, membuat pisau cutter nya terlepas.
Kemudian terjadilah adu gulat antara Umji dan Kyulkyung. Doyeon yang melihat Umji kepepet lalu berinisiatif membantu kakaknya itu.
Kyulkyung melihat Doyeon akan menusuknya dengan pisaunya. Secepat kilat Kyulkyung melepaskan tubuh Umji dan mengarahkannya ke arah Doyeon yang sedang mengacungkan pisaunya.
Jleb.
Pisau yang dipegang Doyeon justru mengarah tepat ke perut Umji. Dan seperti ada kekuatan yang mengendalikannya, Doyeon mencabut pisau itu tapi kemudian menusukkannya kembali ke perut Umji. Berkali-kali.
Saat nyawa Umji sudah melayang, barulah Doyeon tersadar. Doyeon melihat sekeliling. Tidak ada orang.
"A-aku udah bunuh Kak Umji??? Enggak!!! Enggak!!! Enggak mungkin!!!"
Malam itu juga Kim Doyeon dijemput polisi yang datang karena laporan dari tetangga. Membuat Doyeon kembali merasakan ruang jeruji besi untuk kedua kalinya.
"Sssttt Kak, kau sudah memanipulasi rekaman CCTV, kan?"
"Tentu saja!!!"
#####
KAMU SEDANG MEMBACA
Death Bell: Chae?
FanfictionSemua berawal dari ditemukannya Kim Sohye yg tewas di gudang sekolah. Pesan kematiannya hanyalah sebuah tulisan di bangku. Tulisan itu menunjuk siapa pelakunya. Tulisan itu adalah "Chae". Jadi, dari sekian nama Chae di sekolah itu, siapakah pelakuny...