"Kim Minju!!!"
Minju menoleh. "Kak Yiren? Ada apa, Kak?"
"Ada yang mau aku bicarain sama kamu. Tapi nggak di sini. Ini soal Zhou Jieqiong"
Minju menoleh ke sekeliling. Iya kantin rame banget.
"Yaudah mau ke mana, Kak?"
"Perpus aja"
"Oh yaudah ayo. Btw Kakak nggak beli jajan?"
"Aku nggak laper. Yaudah yuk"
"Yuk"
Yiren dan Minju lalu berjalan menuju perpustakaan. Sepi sekali di sana. Hanya ada Lia dan Yeji di sana.
"Nggak apa-apa ada mereka, Kak?"
"Nggak apa-apa. Mereka udah tau kalo Kyulkyung adalah kakakmu, kan?"
Minju mengangguk.
"Yaudah kalo begitu aman aja"
Mereka berdua lalu duduk di pojokan. Agak jauh dari tempat Lia dan Yeji.
"Kakak mau ngomongin apa?"
Yiren menggenggam tangan Minju. Minju sedikit terkejut karena tangan Yiren terasa dingin.
"Kamu mau nggak, minta kakakmu untuk menyerahkan diri ke polisi?"
Minju terkejut. "A-apa?"
"Iya, minta dia untuk menyerahkan diri ke polisi sebelum dia bernasib sama dengan Tzuyu"
"M-maksudnya?"
Yiren menatap Minju dalam-dalam. "Kamu nggak mau kehilangan kakak untuk kedua kalinya, kan? Kalau dia nggak menyerahkan diri, bukan nggak mungkin dia akan bernasib sama seperti Tzuyu"
Minju merenung. "Tapi,,,"
"Akan kutemani. Gimana? Dia tinggal denganmu kan sekarang?"
Minju mengangguk. "Baiklah"
**
"Kak Kyung, Minju pulang..."
"Waahhhh adikku sudah pulang... Eh siapa nih? Temannya?"
Minju mengangguk. "Kenalin Kak, ini Kak Yiren. Kak Yiren, ini kakakku, Kak Kyulkyung. Bisa dipanggil Kak Pinky juga"
Mereka berdua lalu berjabat tangan. Kyulkyung buru-buru menarik tangannya ketika menyadari tangan Yiren terasa dingin.
Minju berdehem. "Kak, Minju mau bicara sama Kakak"
Kyulkyung mengernyitkan dahi. "Wah, apa itu?"
Minju menggenggam tangan Kyulkyung. "Kak, aku mau Kakak menyerahkan diri ke polisi"
Kyulkyung terdiam.
"Kumohon, Kak... Menyerahlah..."
Kyulkyung masih diam.
"Aku tahu Kakak orang yang baik. Jadi kumohon, menyerahlah..."
Kyulkyung tersenyum tipis. "Kalau Kakak dipenjara, kamu sama siapa? Kan Papa Kim sama Mama belum pulang"
Minju menoleh ke arah Yiren. "Kak Yiren akan menemaniku"
Kyulkyung menatap Yiren dalam-dalam. Seolah ingin menjelajah pikiran Yiren. Tapi Kyulkyung terkejut karena mendapati pikiran Yiren kosong. Tidak ada apapun.
"Ya, Kak? Kumohon... Minju sayang Kakak..."
Kedua mata Kyulkyung dan Yiren kembali bertemu. Entah, Kyulkyung merasa seperti harus tunduk pada Yiren.
"Baiklah. Kakak akan menyerahkan diri ke polisi. Tapi bisakah Kakak mempercayakanmu pada dia?"
Minju menoleh ke arah Yiren. Yiren tersenyum. "Bisa, Kak"
"Baiklah. Tapi Kakak mau langsung menghadap Papanya Lia aja. Jangan ke polisi yang lain. Kakak cuma mau ketemu Om Suho, sekaligus meminta maaf karena sudah ikut menyakiti putrinya"
Minju mengangguk. Kemudian dipeluknya kakak seibu beda ayah dengannya itu cukup lama. Setelah puas, diantarnya Kyulkyung ke kantor polisi.
"Duh, kenapa sih Kak Pinky mau aja disuruh menyerahkan diri? Sekarang kan jadi susah gaada yang back up lagi!!!"
"Kan masih ada kami"
Gadis bermata sedikit sayu itu mengacak-acak rambutnya kesal.
"Kalian berdua, bersiaplah untuk last game!!!"
Zhou Jieqiong / Zhou Kyulkyung / Pinky, just Tzuyu's assistant
"Aku di sini hanya ingin membantu Tzuyu"
#####
KAMU SEDANG MEMBACA
Death Bell: Chae?
FanfictionSemua berawal dari ditemukannya Kim Sohye yg tewas di gudang sekolah. Pesan kematiannya hanyalah sebuah tulisan di bangku. Tulisan itu menunjuk siapa pelakunya. Tulisan itu adalah "Chae". Jadi, dari sekian nama Chae di sekolah itu, siapakah pelakuny...