5

1.4K 215 25
                                    

Yeji menghempaskan tubuhnya di sofa. Hari ini tidak ada yang terbunuh. Itu membuatnya sedikit lega, walau dia belum menemukan petunjuk siapa pelakunya. Yah paling tidak, dia tidak harus berurusan dengan mayat untuk hari ini.

"Ji?"

Yeji menoleh. Tampak Hyunjin sudah mengganti seragamnya dengan pakaian santai. Rambutnya sedikit diberi pomade.

"Mau ke mana Jin?"

"Ke rumah Lia. Mau pinjem recorder. Sekalian ngecek lagi beberapa file"

"Oh yaudah sana. Sekalian nitip pinjemin buku catatan sejarah punya Lia ya?"

"Loh tadi nggak ikut nyatet emang?"

"Nggak. Tadi tidur di perpus sama Chaewon sama Minju. Hehe"

"Hadeuh anak orang diajakin bolos. Yaudah iya ntar aku pinjemin punya Lia"

"Eh Jin,,,"

"Nitip apa lagi?"

"Salam aja buat Kak Jisoo"

"Oke"

Sosok Hyunjin kemudian menghilang. Beberapa saat kemudian terdengar suara teriakan Hyunjin di pekarangan rumah Lia. Iya rumah mereka tetanggaan. Ngesot dikit nyampe.

Yeji merebahkan tubuhnya. Rumahnya sepi. Kedua orangtuanya masih bekerja. Kakaknya, Hwang Seulgi juga belum pulang kuliah.

Yeji sedikit memijat kepalanya. Tadi Pak Jinyoung, kepala sekolah SMA Asiansoul, juga Suho, memerintahkan dia dan timnya untuk segera mengungkap siapa pelaku pembunuhan yang menimpa beberapa siswa SMA itu.

Yeji mumet.


Line

Seung_mine ❤
Assalamu'alaikum Yeji


Yeji tersenyum membaca chat itu. Seungmin selalu muncul di saat dia sedang kesulitan. Kedua sejoli itu lalu chattingan yg dilanjutkan Seungmin menelepon Yeji.

**

Sementara itu di rumah Lia,,,

"Mau minum apa, Jin?", tanya Jisoo, kakak Lia

"Nggak usah repot-repot Kak", jawab Hyunjin sambil tersenyum

"Beneran lho ini. Mumpung aku lagi baik"

Lia menyenggol lengan Hyunjin. "Udah bilang aja mau minum apa. Jarang-jarang Kak Jisoo mau ngebikinin minuman buat tamu"

Hyunjin nyengir. Kemudian, "Apa aja deh Kak terserah"

"Oke. Sirup mocca aja ya?"

"Ya boleh deh Kak"

Kemudian Jisoo ngibrit ke dapur untuk membuatkan minuman untuk Hyunjin. Tinggallah Lia dan Hyunjin berdua di ruang tamu.

"Jin?"

"Hm?"

"Yeji gimana?"

"Ya gitu deh. Tadi kutinggal dia keliatan agak pusing gitu, Li"

"Kasian Yeji. Sebagai leader tugasnya pasti lebih berat dibanding kita yang cuma anggota"

Hyunjin mengangguk-angguk.

"Eh Li,,,"

"Ya?"

"Menurutmu ada hubungan nggak sih antara kematian Kak Sohye sampai ke Chaeyoung Lee?"

Lia tampak berpikir sebentar. "Mungkin ranking?"

"Maksudmu?"

"Kak Sohye langganan 5 besar kan? Terus Kak Yeonjun juga. Kak Hyewon malah langganan ranking 1"

"Tapi kalau benar ranking, gimana dengan Hitomi sama Chaeyoung Lee? Mereka bukan anak-anak 5 besar. Begitu yang kutahu"

"Hmm"

"Hmm"

"Mungkin Hitomi sama Chaeyoung Lee tahu pelakunya, jadi mereka ikut dibunuh?"

"Bisa jadi sih"

"Satu Chae sudah mati. Jadi, sebenarnya Chae yg mana yg jadi pembunuh?"

"Chaesister?"

"Maksudmu Chaeyeon Lee sama Chaeryeong?"

"Ya"

"Nggak, bukan mereka, Jin... Waktu Kak Sohye terbunuh, mereka emang lagi ada di rumah. Aku kebetulan lewat depan rumah mereka. Ada Jisung sama Jeongin juga kok"

"Hmm..."

Jisoo muncul dengan membawa nampan berisi dua gelas sirup.

"Ayo diminum dulu, biar otaknya encer"

"Terimakasih Kak" -Lia, Hyunjin

"Masih belum ketemu siapa yang bunuh?"

Lia dan Hyunjin kompak menggeleng.

Jisoo menghela nafas. "Kalau menurut Kakak, pelakunya masih akan meneruskan aksinya. Sebaiknya kalian berhati-hati"

Lia dan Hyunjin mengangguk.

"Oh ya, jangan cuma terpaku pada yang bernama Chae aja. Katanya pelakunya ada 2 kan? Nah kalian harus waspada juga sama yang bukan bernama Chae"

Lia dan Hyunjin saling pandang.

"Sebenarnya aku curiga sama anak Pramuka sih Kak", kata Lia

"Anak Pramuka? Siapa?", tanya Hyunjin

"Entahlah. Tapi kurasa ada keterlibatan anak Pramuka sama anak klub bela diri di sini. Lihat Kak Hyewon sama Hitomi dibunuh pakai tali, kan? Ikatan tali itu, kurasa khas anak Pramuka banget. Dan untuk membunuh Kak Yeonjun, dibutuhkan paling tidak 1 orang yang memiliki kehalian bela diri", jawab Lia

Jisoo menepuk-nepuk pundak adiknya.

"Pokoknya kalian jangan gegabah. Kakak nggak mau kalian terluka. Kalau ada apa-apa, segera hubungi Papa"

#####

Death Bell: Chae?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang