30

993 160 1
                                    

Flashback ~♤

Beberapa saat sebelumnya

"Kak Yeji!!! Kak Yeji!!!"

Yeji yang saat itu sedang duduk-duduk di depan kelasnya bersama Chaewon dan Chaeyeon, menoleh. 2Chae juga ikut menoleh.

"Minju? Bukannya kamu masih di rumah sakit?", tanya Yeji

Minju mengatur nafasnya yang sedikit tersengal-sengal.

"A-aku tadi kabur", jawab Minju

"Kabur???"

Minju mengangguk. "Daripada itu, aku ada sesuatu yang mau aku sampein ke kalian"

"Apa itu?", tanya Yeji

"K-Kak Lia mana?"

"Lia? Tadi dia ke kantin beli minum. Kenapa?"

"Sendirian?"

"Iya. Kenapa sih?"

"Gawat", desis Minju

"Gawat kenapa sih, Nju?"

"Aku punya firasat Kak Lia bakal dicelakain hari ini!!!"

Yeji dan 2Chae saling pandang.

"Jangan ngaco kamu!!!"

"Ihhh aku nggak ngaco!!! Pokoknya kita cari Kak Lia sekarang!!!"

"Yaudah ayo kita ke kantin"

"Nggak ke kantin!!! Kak Lia nggak ke kantin!!!"

"Hah? Terus ke mana?"

"Feeling ku bilang, Kak Lia ke rooftop"

"Yaudah ayo"

Saat itu rombongan Hyunjin, Felix, Soobin, Hyunsuk, Jisung, Jeongin, Yena dan Chaeryeong lewat.

"Pada mau ke mana?", tanya Hyunjin

"Cari Lia. Ayo semua ikut!!!", jawab Yeji

Tanpa bertanya lagi, rombongan itu lalu berjalan mengikuti Minju menuju rooftop sambil sesekali memanggil nama Lia.

Setiba di area rooftop, mereka melihat Lia terduduk bersandar di tembok sambil memegangi bahunya yang berlumuran darah, sehingga mengotori seragam olahraga dan sebagian rambutnya. Selain Lia, tidak ada siapa-siapa di sana.

"KAK LIA!!!"

Flashback end ~♤

**

Lia, Chaeyoung Son dan Nakyung sudah dibawa ke rumah sakit dan ditangani langsung oleh Irene.

Tak lama, Jisoo datang bersama Taehyung, pacarnya. Ada juga Son Wendy yang langsung menangis kejer melihat keadaan Son Chaeyoung, adiknya. Kemudian ada juga Lee Saerom, kakak Nakyung.





Pintu ruang operasi terbuka.

"Bagaimana keadaan Lia, Tante?", tanya Yeji pada Irene

Irene tersenyum. Dia menepuk pundak Yeji.

"Jangan khawatir. Lia akan baik-baik saja. Dia memang sempat kehilangan banyak darah, tapi untung saja kalian cepat membawanya kesini. Golongan darah saya dan Jisoo juga sama kok dengan Lia"

Yeji dan yg lainnya menghembuskan nafas lega.

"Dia anak yang kuat. Sebuah keajaiban dia bisa bertahan sampai kesini padahal darahnya yang keluar cukup banyak juga", lanjut Irene

"Tentu saja, dia kan anakku", sahut Suho yang entah sejak kapan sudah tiba di sana.

"Anak kita", koreksi Irene

Semua pun tertawa, meski masih tertahan air mata.

Kemudian Irene menunjuk Wendy yang masih menangis dan sedang ditenangkan oleh Jisoo.

"Itu kakak Son Chaeyoung?", tanya Irene

"Betul, Tante", jawab Yeji

"Apa Chaeyoung itu adalah orang yang mencelakakan Lia?"

"Kami tidak yakin, Tante. Tapi berdasarkan pengakuan Lia, dia menyebut nama Chaeyoung dan waktu dicek, memang ada dia di sana"

Irene mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Tante,,,"

"Ya?"

"Tante tidak bermaksud jahatin Chaeyoung kan?"

Irene tertawa kecil. "Tidak lah, Yeji. Kan belum tentu Chaeyoung yang itu pelakunya. Lagipula, Tante nggak bisa berbuat jahat. Nanti Tante dipenjara sama suami Tante"

"Oh iya. Hehehe"

Sementara itu, Suho nampak merangkul Hyunjin dan Soobin.

"Kalian berdua,,,"

Hyunjin dan Soobin kompak menoleh.

"Ya, Om?"

"Kalian harus segera menangkap pelaku pembunuhan berantai ini!!! Om sudah cukup bersabar. Dan sekarang Om sudah tidak bisa lagi bersabar karena bahkan anak Om sudah berani disentuh oleh mereka!!!"

"Siap, Om!!!"

#####

Death Bell: Chae?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang