Lia sudah keluar dari rumah sakit. Begitupula dengan Son Chaeyoung. Mereka keluar hampir bersamaan dan saling melempar senyum ketika bertemu di lobi.
Kakak Chaeyoung, Wendy, menyalami kakak Lia, Jisoo. Ternyata mereka adalah teman SMA yang kemudian terpisah ketika masuk kuliah.
"Aduh sayangku akhirnya keluar dari rumah sakit", seru Hyunjin
Lia tertawa kecil. "Iya aku udah pulang"
Semua anggota ICY One + Nako, Son Chaeyoung, Wendy dan Park Jihoon berkumpul di rumah Lia setelah sepulang sekolah.
"Maafkan kami udah sempat menuduh Kak Chaeyoung dulu", ucap Yeji
Chaeyoung tersenyum tipis. "Tidak apa-apa. Aku ngerti, kok"
"Oh ya, jadi gimana dengan Wang Yiren? Jisung, apa kau sudah tanya Kakakmu?"
Jisung mengangguk. Jadi kata Kak Mark, Wang Yiren itu,,,"
Sekarang di sinilah mereka. Setelah acara makan-makam di rumah Lia, mereka pergi ke sebuah tempat pemakaman keluarga.
Yeji meletakkan sebuket bunga mawar di atas makam dengan batu nisan bertuliskan "Wang Yi Ren".
"Siapapun kamu, apapun alasanmu, terimakasih sudah membantu kami. Semoga kau tenang di alam sana", ucap Yeji
Yeji lalu menoleh ke arah Seungmin. "Mau mampir sekalian ke tempat Kak Yeri?"
Seungmin mengangguk.
Begitulah. Yeji dan Seungmin memisahkan diri dan pergi ke tempat pemakaman Kim Yeri, kemudian Kim Minju diantar Jeongin dan Nako ke tempat pemakaman Tzuyu, sedangkan yang lainnya memilih pulang.
**
Di samping makam Yeri, Seungmin menangis. Selain karena dia kangen dengan Yeri, dia juga menangis karena melihat ada bunga lain di atas makam Yeri.
"Kak Jungkook", gumam Seungmin. Jungkook adalah orang yang pernah menyukai Yeri, tapi kemudian ditolak halus oleh Yeri, justru Yeri menyarankan Jungkook untuk mendekati Tzuyu.
Yeji yang duduk di sebelah Seungmin pun menenangkan Seungmin.
"Banyakin berdo'a supaya Kak Yeri tenang", ucap Yeji
Seungmin mengangguk.
"Kak Yeri, Kakak yang tenang di sana ya? Aku sama Kak Dahyun bakal sering do'ain Kak Yeri. Bakal sering ngunjungin juga kalau nggak repot"
Kemudian Seungmin berdehem. "Dan juga,,,"
Seungmin menoleh sebentar ke arah Yeji.
"Dan juga,,, aku mau mengabarkan kalau aku nanti mau masuk universitas impian Kak Yeri, bareng Kak Dahyun juga. Lalu, setelah aku lulus kuliah nanti, aku akan langsung melamar Yeji. Sayang sekali Kakak nggak bisa menepati janji menjadi pendampingku nanti"
Yeji tersenyum mendengarnya. "Kak Yeri bakal tetep bisa dampingin kita kok. Kan dia ada di hati kita"
Kemudian mereka berpelukan.
**
Minju meletakkan setangkai bunga mawar di atas makam Tzuyu. Minju mengusap pelan batu nisan bertuliskan "Zhou Zi Yu" itu.
"Kak Tzu, aku datang", ucap Minju lirih
"Kakak sekarang udah tenang kan? Orang yang udah menyebabkan Kak Byounggon meninggal, sekarang udah meninggal juga"
"Aku baik-baik saja, kok. Bibi selalu mendampingiku, bahkan ketika Kak Kyung numpang tinggal di rumah"
"Besok Papa sama Mama pulang. Aku harus bilang apa ke mereka? Mama pasti sedih dua anaknya menjadi penjahat"
"Jangan khawatirkan aku. Bener aku baik-baik saja. Selain Bibi, Jeongin dan Nako suka nemenin aku juga. Itu mereka nunggu di depan gerbang"
"Sudah ya, Kak? Minju pulang dulu. Kasihan Jeongin sama Nako nungguin"
Minju perlahan bangkit.
Sebuah suara mengagetkan Minju. "Sudah kuduga kau adalah adiknya"
Minju terkejut. Dia menoleh cepat.
"Kamu? Na Jaemin kan? Dari SMA Neo Culture?"
Pemuda itu mengangguk. "Benar. Aku Jaemin. Aku sudah lama menduga kau adalah adik dari Zhou Kyulkyung dan Zhou Tzuyu. Wajah kalian mirip sekali. Ternyata dugaanku benar"
Minju terdiam.
"Kim Minju, aku sudah lama memperhatikanmu, dan aku menaruh rasa padamu. Ya, aku jatuh cinta padamu"
"T-tapi kamu tahu aku adik kriminal"
Jaemin menggeleng. "Yang kriminal kan mereka. Kamu kan anak yg baik. Lagipula, kulihat sepertinya kedua kakakmu itu sangat sayang padamu dengan cara mereka sendiri. Aku yakin sebenarnya mereka juga orang baik"
Minju terdiam.
"Aku tak memaksamu menerima cintaku. Tapi aku janji aku akan ikut menjagamu, setidaknya sampai kedua orangtuamu datang"
Minju menoleh ke arah makam Tzuyu. Seolah meminta izin. Kemudian dia menoleh lagi ke arah Jaemin sambil tersenyum.
"Iya. Aku mau"
Mata Jaemin berbinar. "Benar?"
Minju mengangguk malu-malu.
"Kalau begitu, boleh aku mengantarmu pulang?"
"Maaf, tapi aku sudah janji sama Jeongin dan Nako. Itu mereka nunggu di depan"
"Oh yaudah kalau gitu. Kapan-kapan kalau kamu butuh minta anter-jemput hubungi aku aja"
Minju tersenyum. "Iya"
"Eh minta ID Line mu dong. Biar enak hubunginnya"
"Kimminjucantik. Itu ID Line aku"
Jaemin ternganga. Untung beneran cantik, batinnya.
"Saved!!! Save back ya?"
"Siaaapppp"
Wang Yi Ren:
"Goodbye, au revoir, adios"
#####
KAMU SEDANG MEMBACA
Death Bell: Chae?
FanfictionSemua berawal dari ditemukannya Kim Sohye yg tewas di gudang sekolah. Pesan kematiannya hanyalah sebuah tulisan di bangku. Tulisan itu menunjuk siapa pelakunya. Tulisan itu adalah "Chae". Jadi, dari sekian nama Chae di sekolah itu, siapakah pelakuny...