8

1.3K 204 18
                                    

Bagaimana jadinya jika semua anak bernama Chae berkumpul?

Ya, pagi ini Chaeyeon Jung, Chaeyoung Park (Rose), Chaeyoung Son, Chaeyeon Lee, Chaewon Kim, Chaeryeong Lee kebetulan berjalan beriringan di lorong sekolah. Murid-murid yang berpapasan dengan mereka auto menyingkir. Ada juga yang sengaja menyenggol lengan Chaeryeong sambil memberi tatapan menyeramkan.

Dari Chaes yang tersisa termasuk Chaeyoung Son yang hari ini menggunakan extension miliknya, semuanya berambut panjang dan agak kecokelatan. Dan mereka juga tingginya 160+ (di sini Chaeyoung Son tingginya 164-165cm, Chaewon juga sama).

"Eh awas ada pembunuh"

"Yang mana sih?"

"Yang rambutnya panjang trus warnanya cokelat"

"Lah semuanya ciri-cirinya gitu"

"Ya pokoknya di antara mereka ada pembunuh"

"Masa kakak-kakak alumni itu juga tersangka?"

"Iya. Pokoknya di antara mereka semua ada yang jadi pembunuh"


Rose menghela nafas panjang.

"Hei Chae,,,", panggil Rose

Chae squad menoleh serempak.

"Kalian kenapa nggak ngaku aja sih siapa yang udah bunuh Sohye sama yang lainnya?"

Chaes (kecuali Chaeyeon Jung) saling pandang.

"Bukan aku pelakunya, Kak", kata Chaeyoung Son

"Kami juga bukan", sahut Chaeyeon Lee sambil merangkul Chaeryeong dan Chaewon.

"Kalau bukan kalian, lalu siapa? Chaeyoung Lee sudah mati. Tersisa kita"

Kemudian Rose menatap Chaeryeong.

"Hei kamu. Kamu tingginya di atas 165 kan? Jangan-jangan kamu pelakunya?"

Chaeryeong tak terima. "Ya, aku memang tinggi. Tapi kenapa aku dituduh? Bukankah Kak Rose juga tinggi?"

Rose melotot. "Kamu!!!"

Chaeyeon juga tidak terima adiknya dituduh. "Kak Rose jangan asal tuduh dong!!! Malam itu kami lagi di rumah nonton drakor!!! Coba tanya Han Jisung aja deh- oh itu dia anaknya"

Kebetulan Han Jisung sedang lewat bersama Jeongin.

"Ada apa ini?", tanya Jisung

"Coba Jis bilangin ke mereka kalo aku sama Chaeryeong bukan yang bunuh Kak Sohye", adu Chaeyeon Lee

Jisung paham. Dia lalu berdehem kecil.

"Oke aku akan bilang kalo Chaeyeon Lee sama Chaeryeong itu bersih. Mereka ada di rumah waktu kejadian itu. Aku juga ada di sana kok sama Jeongin. Kami nonton drakor bareng"

"Iya deh ya pacarnya pasti dibelain", ucap Chaeyoung Son sinis

"Eh maksudnya apa nih Kak?", tanya Jisung

"Kamu sama Chaeryeong pacaran kan? Yaudah wajar ngebela pacarnya", jawab Chaeyoung Son

"Ini nggak ada hubungannya!!!"

"Halahhhh"



"Jisung benar kok. Chaesister juga benar. Mereka nggak bohong"

Semua menoleh. Oh, ada Lia rupanya. Dia datang bersama Hyunjin dan Yeji.

"Malam itu aku kebetulan lewat di depan rumah mereka. Mereka memang ada di sana. Ada Jisung juga sih, tapi aku nggak liat ada Jeongin waktu itu. Lalu waktu pembunuhan di siang hari, Chaesister ini selalu bersama kami", kata Lia

"Oh jadi anak pak polisi mau membela temannya?", ucap Chaeyoung Son lagi, masih dengan nada sinis.

Lia terdiam. Dia menatap Chaeyoung Son dalam2.

"Jaga ucapanmu, Kak. Seharusnya kau bersyukur nggak ditahan saat ini"

"Ohhh okey makasih ya udah minta Papamu buat nggak nahan aku. Kalo kamu mau nahan aku sekarang, silakan aja aku nggak peduli!!!

Tapi tiba2 Chaeyoung Son teringat kakaknya, Wendy untuk tetap sabar. Ah, aku terbawa emosi, batinnya.

Chaeyoung Son kemudian pergi setelah menyenggol lengan Chaewon.

Rose dan Chaeyeon Jung juga pergi setelah meminta maaf pada Chaeyeon Lee dan Chaeryeong.

Lia menghela nafas. Kemudian dia mengajak teman-teman nya masuk ke kelas karena bel akan segera berbunyi.

#####

Death Bell: Chae?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang