(masih flashback ya)
.
.
.
.
.
.
hari demi hari berlalu dengan cepat,tak terasa sudah hampir sebulan sejak taehyung meminta tolong pada ayahnya namun belum ada kabar pasti dimana jimin berada,itu semua membuat taehyung frustasi.
"hyung~ayolah kau kenapa sih,jimin hyung pasti ketemu kok.sekarang makan ya.." jungkook sudah lelah membujuk taehyung untuk memakan makanannya.
"aku tak bisa kook,kenapa dulu aku tak meminta penjelasan langsung padanya kook,ini salah ku." jungkook menghela nafas lelah.
"hyung,jimin hyung orang yang kuat kok,dia tak apa-apa." taehyung juga tahu jika jimin bukan orang yang mudah menyerah apalagi untuk menggapai tujuannya.tapi ini beda ceritanya,karena satu tujuannya yaitu yoongi,dan sekarang yoongi telah pergi karena kesalahan jimin sendiri.
"hyung kenapa tak bertanya dengan minjung hyung,dia juga bekerja sama dengan park group kan." perkataan jungkook membuat taehyung menoleh ke arah jungkook.
"benar juga ck kenapa tak kepikiran dari kemarin sih,huft sia-sia saja aku mogok makan." dengan wajah tak berdosa taehyung mengambil piring berisikan makanan yang sedari tadi jungkook pegang.jungkook hanya menatap datar kelakuan pacarnya yang memang absurd.
disinilah taehyung dan jungkook berada,di depan gedung MJP ent. milik minjung.
"permisi nunna apa minjung hyung ada." jungkook menatap datar taehyung yang sedang bertanya kepada resepsionis dengan nada genitnya.
"tunggu sebentar,duduklah saya akan menelfon park sajangnim dulu." taehyung dan jungkook memilih duduk di bangku tunggu yang disediakan.
"maaf,tadi dengan siapa." resepsionis itu bertanya sopan.
"kim taehyung nunna." sungguh rasanya jungkook ingin menjambak rambut hitam pacarnya yang terlalu genit ini.ia bahkan mengedipkan sebelah matanya kepada sang resepsionis.
"park sajangnim menyuruh kalian masuk.ruangannya ada di lantai 19 sebelah kiri." jungkook langsung menyeret taehyung menuju lift sebelum ia menggoda banyak yeoja disana.
pintu lift terbuka taehyung dan jungkook dipersilahkan masuk keruang minjung seteleh bertemu dengan sekretarisnya.
"hai hyung,apa kau sibuk." sebenarnya taehyung dan minjung tak begitu akrab,mungkin karena perbedaan usia mereka.
"tumben mengunjungiku,mau tanya tentang jimin." taehyung dan jungkook saling berpandangan,bagaimana minjung bisa tahu.
"duduklah,kita bicara." taehyung dan jungkook menurut.
"sebenarnya itu hanya dugaanku saja,jadi apa benar jimin menghilang." taehyung mengangguk tetapi jungkook menggeleng membuat minjung bingung.
"jimin hyung tidak hilang kok hyung,dia dikurung ayahnya." minjung mengangguk mengerti.
"jadi kalian ingin aku membantu kalian menemukan jimin dengan mencari informasi di park group,karena aku bekerja sama dengan mereka." taehyung dan jungkook kompak mengangguk.
"sebenarnya aku tak terlalu suka mencampuri urusan orang lain,tapi mungkin aku bisa membantu kalian." taehyung tersenyum lega.
"terima kasih hyung,kalau begitu kita pamit hyung,takut mengganggu mu bekerja."
"tak masalah,jika ada kabar terbaru aku akan memberitahu kalian." taehyung dan jungkook beranjak dengan wajah lega.
"mungkin tak akan banyak membantu hyung,tapi setidaknya kita sudah mencoba." taehyung mengangguk dan tersenyum manis kearah jungkook.
.
.
.
.
taehyung dan jungkook mulai mempersiapkan diri untuk ujian akhir sekolah,taehyung harus lulus dan kuliah dan jungkook harus naik kelas.kasus jimin pun perlahan mulai menemukan titik terang,itu membuat taehyung dan jungkook sedikit lega dan bisa menghadapi ujian dengan lebih tenang.
..
.
.
hari berganti hari taehyung dan jungkook pun sudah menyelesaikan ujiannya dengan lancar.kabar jimin ditemukan pun sudah taehyung dapat.sekarang ia dan jungkook sedang menuju rumah sakit untuk melihat kondisi jimin yang katanya hampir sekarat.taehyung memarkirkan mobilnya di depan rumah sakit dan langsung menuju ruangan yang sudah di beritahukan oleh minjung,jungkook hanya mengekor di belakang dengan wajah sedih.walaupun terkadang ia kesal dengan kelakuan jimin,tapi jungkook selalu menyayanginya seperti hyungnya sendiri.
"bagaimana kondisi jimin,hyung." taehyung langsung bertanya pada minjung di depan ruang rawat jimin.
"kata dokter jimin kritis ada luka terbuka di kepalanya yang membuatnya harus menjalani operasi.tapi dokter bilang lukanya tak terlalu parah hanya saja..." minjung tak bisa melanjutkan kata-katanya.
"kenapa hyung.."
"tak apa,hanya saja..kau pasti tak akan percaya jika yang di dalam itu jimin." taehyung langsung masuk ke dalam saat suster sudah selesai mengecek jimin,dan taehyung tak bisa untuk tak menangis.
di depannya jimin tengah berbaring dengan luka perban di kepalanya,banyak selang yang entah taehyung tak tahu gunanya untuk apa menempel di tubuh jimin.tapi bukan itu yang membuat taehyung menangis,tapi karena tubuh kurus jimin yang sangat tak terawat,rambutnya juga mulai panjang dengan wajah yang sangat tirus.itu bukanlah jimin yang ia kenal selama ini.
jika saja ia mau mendengarkan jimin dulu dan tak membuat keputusan sendiri,mungkin sekarang jimin dan yoongi bisa bersama dan ia tak akan merasa bersalah dan juga menyesal.
"sudahlah hyung ini bukan salahmu,setidaknya jimin sudah ketemu.berhenti menangis,kau meruntuhkan penampilan keren mu hyung." jungkook seakan tahu apa yang taehyung pikirkan,ia hanya bisa mengelus punggung tegap taehyung yang biasa ia jadikan sandaran.
"jimin...." seruan lirih itu membuat taehyung dan jungkook kompak menoleh,menemukan ibu jimin dengan penampilan berantakan masuk diikuti sungwon di belakangnya.
"jimin maafkan eoma..karena eomma kau dan sungwon harus menderita hiks...bangunlah jimin..eomma merindukan mu.." tak ada yang bisa jisoo lakukan selain memeluk tubuh kurus jimin dengan pakaian biru khas rumah sakitnya.
"terima kasih kalian sudah menemukan jimin kami.aku tak tahu lagi harus berbuat apa jika tak ada kalian." taehyung dan jungkook hanya mengangguk.
mereka tahu sungwon juga sedih,ia hanya mencoba membohongi dirinya sendiri dengan keadaannya yang seolah ia tak apa-apa.tapi sebenarnya sungwon lah yang paling menderita selama ini.taehyung dan jungkook tahu mereka membutuhkan waktu,jadi yang di lakukannya adalah keluar untuk memberikan kenyamanan kepada ibu jimin.
"hyung~aku lapar.." taehyung tak bisa menyembunyikan senyumannya.sudah lama sejak terakhir kali jungkook merengek dan bermanja padanya.
"cha ayo kita makan."
next or stop
saya nggak bisa buat chap yang terlalu panjang,jadi flashback untuk jimin version nya saya bagi jadi tiga bagian.mungkin untuk yoongi juga
terima kasih yang sudah membaca cerita saya
see you in next chap
💜💙💚💛
KAMU SEDANG MEMBACA
PAPA
Fanficseri kedua dari ff MAMA.. yang belum baca MAMA mending dibaca aja dulu karena ceritanya nyambung alias berkaitan.. nggak ada summary langsung baca aja.. bye💜💙💚💛