tiga puluh enam

1.1K 101 4
                                    

hari-hari berlalu dengan cepat dan minggu pun telah berganti menjadi bulan.
sekarang sudah memasuki bulan januari dan sebulan lagi jimin dan yoongi akan melangsungkan pernikahannya.
.

.

.
jimin dan yoongi telah menyebar undangan ke seluruh keluarga besar dan juga teman-teman mereka.bukan hanya itu jimin bahkan mengirim undangan untuk ratusan pegawainya dan menyuruh mereka datang ke pesta pernikahan mereka.
seperti yang di janjikan jimin,pesta pernikahannya akan berlangsung mewah dan meriah.ia akan menunjukkan kepada seluruh dunia jika pernikahannya adalah pernikahan yang suci dan juga bahagia.mereka akan tahu sebagaimana jimin mencintai seorang min yoongi dan juga akan menepis slentingan buruk tentang hubungan mereka.

.


.




.




.
hari ini jimin dan yoongi di temani ibu jimin tengah berada di butik untuk mencoba jas pengantin yang sudah dirancang khusus untuk pernikahan mereka.
jimin dan yoongi sepakat memilih jas berwarna putih untuk acara pemberkatan pernikahan mereka.

"bagaimana menurutmu penampilanku hyung." jimin keluar dari ruang ganti dengan setelan jas berwarna putih.dengan kemeja berwarna senada dan dasi berwarna maroon jimin terlihat semakin tampan,.

"kau tampan,sangat tampan..aku tak salah jika menikah denganmu." yoongi membenarkan letak dasi jimin dan memujinya dengan senyuman.tak ayal itu membuat jimin ikut tersenyum juga.

"terima kasih hyung,andai saja kau juga mau mencobanya.." jimin sedikit kecewa saat yoongi menolak untuk mencoba setelan jasnya.yoongi bilang ia ingin agar jimin penasaran.

"baiklah sepertinya kita sudah selesai,eomma harus pergi mengurus beberapa hal lagi.kalian juga harus melihat gedung kan.eomma pergi dulu.." jimin mengangguk,mengantar ibunya keluar dan mencarikannya taksi.

"sudah jam dua belas hyung,lebih baik kita makan dulu baru nanti kita cek gedung." yoongi mengangguk,ia mengambil ponsel dan menghubungi hyojung.

"halo hyojung,kita bertemu di restoran dekat sekolah lama mu ya.kita makan bersama."

"ok"

"ayo hyung.." jimin menggandeng tangan yoongi menuju parkiran setelah berpamitan dengan pemilik butik yang merupakan teman sekolah jimin dulu.

jimin terus menggenggam tangan yoongi menuju parkiran dan membukakan pintu untuknya.perlakuan kecil jimin ini selalu membuat hati yoongi menghangat.ia berharap jimin akan terus menggenggam tangannya.



.

.

.

.

"kau sudah sampai,padahal jarak rumah yoongi cukup jauh dari restoran ini." jimin menghampiri hyojung bersama si kembar yang sudah duduk manis di salah satu sudut.

"aku berada di sekitar sini tadi,jadi tak butuh waktu lama."

"baiklah,ayo kita makan."

"setelah ini aku dan yoongi hyung akan melihat gedung resepsi di hotel MINT-G,apa kalian mau ikut."

"aku ada urusan lain,twins kalian ikut mama papa ya.."

"siap hyung/ok oppa..."

hyojung membalas pesan diponselnya hingga mengabaikan tatapan bingung yoongi dan jimin.

"akhir-akhir ini kau terlihat sibuk.apa semuanya baik-baik saja." yoongi bertanya memastikan.gelengan pelan hyojung berikan karena ia tengah berbicara pada seseorang di telefon.

PAPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang