duapuluh dua

1.5K 136 1
                                    

"hyung terima kasih sudah mengizinkan kookie menginap,hyojung kapan-kapan main lah ke apartemen kami." hyojung mengangguk.

"itu tak masalah tae.." yoongi tersenyum manis,melupakan jika disana masih ada jimin yang memasang wajah garangnya.

"yak kim..jangan terpesona dengan yoongi hyung..sudah pergi sana  hush.." jimin semakin emosi saat taehyung dengan sengaja mencolek pipi yoongi.jungkook disampingnya hanya menatap malas  dengan kelakuan jimin yang menurutnya kekanakan.

"kau terlalu lebay park." hyojung dengan malas memilih kembali ke kamarnya.

hari ini ia dan jimin akan mengantar sikembar kesekolah.jangan tanya siapa yang meminta,karena yang jelas hyojung tak akan sudi semobil dengan jimin jika bukan karena yoongi.

ibunya terus membujuknya untuk lebih dekat dengan jimin agar ia tak selalu berburuk sangka padanya.hyojung hanya menurut saja daripada harus mendengarkan omelan dari yoongi yang bahkan lebih cepat dari rap nya agust d.




.

.

.

"kalian berdua belajar yang benar agar tak bodoh seperti ayah kalian ini." jimin melotot saat hyojung mengatainya bodoh di depan anak-anaknya.

"yak bisakah kau berpikir sebelum bicara.kau bisa merusak otak polos anak-anak ku tahu.." hyojung mendengus malas.

"ya..ya..terserah.kalian berdua jangan nakal di sekolah,dengarkan apa kata guru okey.."

"ne oppa,jiyoon akan menuruti perkataan oppa.jiyoon pergi ne.. bye papa.."

"tolong jangan bertengkar,aku masuk hyung.." jigi menyusul jiyoon yang sudah pergi terlebih dulu.


.
"ck lihat..bagaimana mereka salah memanggilmu,seharusnya kan nunna dan eonnie."

"apa itu masalah untukmu park."

"bisakah kau menghormatiku,aku lebih tua dua tahun darimu jika kau lupa." percuma bicara dengan manusia es seperti hyojung.jimin lebih memilih masuk ke mobilnya di susul hyojung.

"yakk! duduk di depan,kau pikir aku supirmu." hyojung mendesah malas dan menutup pintu belakang.ia terpaksa harus duduk disamping jimin.

.

.

.

"aku tak akan menajakmu ke kafe,club atau ketempat apapun.aku ingin berbicara serius tanpa berbasa basi lagi." hyojung tak memberikan tanggapan,hanya menoleh saja ke arah jimin.

"aku ingin mengajak yoongi hyung ke busan,aku ingin melamarnya disana." jimin menunggu tanggapan hyojung.tapi tak ada jawaban apapun dari hyojung membuat jimin menepikan mobilnya.ia tak ingin mengambil resiko jika harus menabrak kendaraan lain karena emosi.

"hyojung aku bertanya padamu.yoongi memintaku agar meminta izin padamu."

"kalau begitu pergi saja." jimin mengernyit,tak mengerti jalan pikiran huojung.ia bahkan sudah mempersiapkan mental dan fisik untuk berjaga-jaga jika hyojung mengamuk.

"hanya itu tanggapanmu,kukira kau akan memukulku."

"ya..harusnya aku memukul kepalamu sedari dulu agar kau sadar.satu-satunya keinginan yoongi yang belum terkabul dan tak bisa ku kabulkan adalah menikah denganmu.dia sudah menunggumu bertahun-tahun dan akhirnya kau berniat melamarnya.jadi apa yang harus kulakukan,melarangmu..dan membuat yoongi memamgis.aku tak akan pernah melakukan itu.pergilah..lakukan tugasmu." sungguh itu adalah kalimat terpanjang yang pernah jimin dengar dari hyojung,sekaligus kalimat termanis yang pernah ia dengar.

tanpa sadar jimin memeluk hyojung,ia terlalu senang dengan perkataan hyojung.jimin tak bisa menyembunyikan kebahagiannya.

"kau mengijinkan ku pergi dengan yoongi.tapi..kami hanya pergi berdua.bisakah aku memintamu menjaga sikembar."

"lepas dulu bodoh.itu bukan masalah,aku bisa mengurus si kembar." hyojung melepas paksa pelukan jimin dan memberi jitakan sayang padanya.benar-benar tak sopan.

"aku akan bicara dengan yoongi..lusa mungkin kita berangkat." hyojung mengangguk.

"dua hari,itu cukup kan.jika lebih dari itu aku akan menyusulmu dan menyeretmu ke laut.kampung halaman mu dekat dengan pantai kan." jimin meneguk ludah kasar,ia mengangguk kaku.ancaman hyojung tidak main-main.

.

.

.

.

jimin kembali ke apartemen yoongi bersama dengan hyojung.paper bag berwarna coklat ia tenteng di tangannya.ia mampir membeli chesee cake dan sate domba kesukaan yoongi.hyojung hanya menatap malas jimin yang sepertinya terlihat bajagia.bahkan sepanjang perjalanan ia terus tersenyum dan bersenandung ria.

hyojung membuka pintu menampilkan yoongi yang tengah membersihkan rumahnya.hyojung melesat ke kamarnya tak ingin mengganggu ibunya bersama jimin.

"hai hyung..aku bawakan kau cheese cake dan sate domba.kita makan dulu ya.." yoongi memdekat,meninggalkan pekerjaan rumahnya sebentar untuk merespon jimin.

"kenapa hyojung langsung masuk ke kamar,apa ia marah denganku." yoongi tersenyum kalem melihat kebingungan jimin.

"apa kau ingin melihatnya disini dan merecokimu.kau benar-benar tak peka.ia masuk agar kita bisa berdua,apa kau tak suka." perkataan yoongi membuat jimin terenyuh.mungkin dia salah karena selalu berburuk sangka padanya.

"aku rasa aku harus meminta maaf padanya,selama ini aku sering berburuk sangka padanya." yoongi mengangguk menyetujui.ia dengan cermat menata makanan yang jimin belikan untuknya.

"apa kau mau.." jimin menggeleng membiarkan yoongi memakan makanannya.

"untukmu saja hyung..oh ya aku tadi berbicara dengan hyojung.aku berniat membawamu ke busan untuk dua hari,apa...kau bisa" yoongi menghentikan kunyahannya dan menatap sepenuhnya ke arah jimin.

"apa hyojung setuju,dia mengijinkanku pergi denganmu." jimin mengangguk mantap,senyumnua tak pernah luntur dari wajah tampannya.

"tapi bagaimana dengan si kembar.."

"hyojung yang akan menjaganya..jika kau sudah setuju,lusa kita bisa berangkat.aku juga ingin memberikan sesuatu untukmu." yoongi menatap berbinar kepada jimin membuatnya tertawa dan mengusak kepala yoongi sayang.

"nanti kau akan tahu bae." yoongi melotot saat jimin memanggilnya dengan panghilan kesayangan hyojung.menyadari perubahan wajah yoongi jimin merasa tak enak.

"kau tak suka aku memanghilmu begitu.."

"bukan, hanya saja..aku hanya terkejut.hanya hyojung yang memanggilku begitu.."

"sekarang aku juga akan memanggilmu begitu,apa kau marah." yoongi menggeleng,ia menunjuk pintu kamar hyojung.

"pemilik kamar itu yang akan marah dan memukulimu.." jimin tertawa,sungguh tingkah yoongi yang begitu menggemaskan membuatnya ingin menelan kucing manisnya bulat-bulat.


"kau memggemaskan sekali my kitty..aku mencintaimu hyung." jimin mendekat,membuat kegiatan yoongi berhenti.

ia mencium lama kening yoongi sebelum mencium bibirnya lembut.tak ada lumatan hanya sekedar kecupan yang dalam dan bermakna.yoongi dan jimin tersenyum dalam ciumannya.


"hyung bibirmu rasa sate domba" yoongi melotot.suasana romantis tiba-tiba saja menghilang.

"yakk park jimin bodoh."

dan dengan garang yoongi melemparkan bantal sofa ke wajah tampan jimin.

mereka berdua tak tahu saja jika hyojung tengah memperhatikan mereka dengan senyum lega di wajahnya.






next or stop

💜💙💚💛

akhirnya hyojung sama jimin damai juga..
kira-kira bakal bertahan berapa lama ya...

PAPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang