dua puluh empat

1.4K 135 0
                                    

.

.

kini jimin dan yoongi telah berada di apartemen milik jimin yang berada di busan.setelah menempuh lima jam perjalanan yang cukup melelahkan tetapi sangat menyenangkan keduanya memilih untuk membersihkan diri.

"hyung aku sudah selesai,kau bisa mandi." yoongi yang sedang membaca majalah dengan segelas jus orange dimeja sampingnya mengangguk.

jimin tersenyum,menurutnya tingkah yoongi barusan mengingatkannya akan sebuah film dimana sepasang suami istri yang hidup begitu harmonis.sang suami baru saja mandi dan sang istri tengah membaca majalah dengan gaya elegan sama dengan yang dilakukan yoongi barusan.

duduk dengan menyilangkan kakinya dengan segelas jus dan majalah fashion ditangan,serta wajah yang begitu cantik dan anggun membuat yoongi terlihat seperti seorang istri dan nyonya yang begitu elegan.ah..lupakan itu atau yoongi bisa membunuhmu park.


.

.

.

yoongi kini telah bersih dan wangi.kini keduanya berada di  sofa tengah menonton film.

"hyung kau ingin makan diluar." yoongi terlihat berpikir sebelum menggeleng.

"tak usah,aku bisa memasakanmu makanan yang lebih enak.kau tak masalah kan"

"tentu saja tidak..tapi sepertinya tak ada bahan makanan di kulkas.jadi kita harus belanja dulu." yoongi tersenyum sambil mengangguk.

"kalau begitu kenapa tak sekarang saja,sekalian kita jalan-jalan.aku ingin menikmati jalanan busan di sore hari." jimin mengangguk.

kini mereka memilih berjalan kaki menuju supermarket yang jaraknya sekitar lima ratus meter.walau jimin sempat menolak tapi ia luluh juga saat yoongi terlihat sedih.akhirnya ia memilih mengikuti kemauan kesayangannya.

keduanya berjalan beriringan dengan ditemani kicauan burung dan angin sejuk.walau banyak orang yang melihat aneh ke arah mereka tapi jimin dan yoongi terlihat tak peduli.

"astaga aku lupa menghubungi hyojung..apa sikembar baik-baik saja dengannya." jimin terlihat panik saat yoongi tiba-tiba berteriak.

"hyung mereka baik-baik saja,aku yakin hyojung melakukan tugasnya dengan baik.kita disini untuk menikmati waktu kita."

"tapi jim.."

"hyung..disana bukan hanya hyojung,tapi ada minjung,sungwon dan eomma.aku yakin mereka baik-baik saja."

"kau benar mungkin aku hanya terlalu khawatir." jimin tersenyum dan mengangguk.

"kalau kita sudah di apartemen kau bisa menghubungi hyojung dan si kembar." yoongi mengangguk.

mereka melanjutkan perjalanan mereka ke supermarket untuk membeli bahan dapur.

.

.

.

"ah lelahnya.." yoongi mendudukan dirinya disofa setelah meletakkan bahan makanan mereka di dapur.kakinya pegal karena terlalu jauh berjalan.jimin yang seakan tahu keadaan yoongi mendekat.

"biar aku pijat kakimu hyung." jimin menaikkan kaki yoongi ke atas pahanya dan memijatnya pelan.yoongi tak bisa menolak karena terlalu lelah.perlahan matanya tertutup dan dengkuran halus terdengar.

jimin menyesal harusnya ia tak menuruti kemauan yoongi yang ingin berjalan kaki.kini kesayangannya kelelahan karena jalan terlalu jauh.

jimin melihat jam dinding yang menunjukan pukul setengah lima.jimin memutuskan untuk membersihkan diri,biarkan saja kesayangannya beristirahat.

.

.

.

yoongi menggeliat dalam tidurnya,ia mengucek matanya dan mencoba bangun.yoongi mendudukan dirinya di sofa yang ia tiduri tadi.ia reflek melotot saat tahu sekarang sudah menunjukkan pukul delapan malam.

yoongi kelabakan,ia bahkan lupa jika akan memasak makan malam untuk mereka berdua.yoongi bangun dan menuju dapur mendapati sosok tampan dengan celemek yang menggantung indah tengah sibuk memasak.

"j...jimin apa itu kamu" yang dipanggil menoleh,senyumnya mengembang saat kesayangannya sudah bangun.

"hyung kau sudah bangun..duduklah sebentar lagi aku selesai." yoongi mengangguk walau merasa tak enak karena jimin yang harus memasak.

"em..hyung mungkin masakanku tak seenak punyamu tapi aku sudah berusaha." jimin melepas celemek yang melekat dan bergabung dengan yoongi.

"hyung..bagaimana rasanya" yoongi tersenyum saat mencoba masakan jimin.walau sedikit keasinan tapi menurutnya masakan jimin patut diapresiasi.

"ini enak,apalagi jika kau kurangi sedikit garamnya." yoongi tak ingin mengecewakan jimin.lagipula ia juga menyukai masakannya.

"apa terlalu asin hyung,lebih baik ini dibuang saja ya..kita pesan makanan atau makan diluar saja."

"ini enak jim,hanya keasinan sedikit.tapi aku suka kok,kita tak perlu makan diluar.masakanmu bahkan lebih enak dari masakan restoran." jimin tersenyum,ia mengangguk dan memilih duduk menikmati masakannya.

"ini lumayan hyung.." keduanya tertawa bersama dan menikmati makan malam mereka dengan bahagia.



.

.

"hyung malam ini kau tidur denganku ya..maksudku..aku hanya t..em..ka--

" tentu saja,kenapa tidak."jimin tersenyum canggung.

"hyung mendekatlah.." yoongi mengangguk.merapatkan tubuhnya mendekat ke arah jimin.
keduanya kini tengah duduk bersandar di ranjang.jimin dibuk dengan laptopnya sedang yoongi fokus dengan acara menontonnya.

.
.

jam menunjukkan pukul sebelas dan jimin memutuskan menutup laptopnya.ia melirik ke arah yoongi yang sudah terlelap dengan damai.jimin menaruh laptopnya di meja nakas dan berbaring.menarik tubuh mungil yoongi ke dalam dekapannya.

"hyung..aku mencintaimu hyung...." jimin memberikan kecupan lama di dahi yoongi dan menyusul yoongi ke alam mimpi.









💜💙💚💛
next or stop

maaf pendek...aku sengaja bikin minyoon moment lebih banyak di chap ini dan juga chap depan nanti.

sebenarnya mau aku gabung jadi satu,tapi sepertinya akan terlalu panjang.
saya takut kalian bosan membacanya.

chap depan masih full minyoon ya..kalau sudah selesai baru aku lanjut ceritanya.

bye..💜💙💚💛


selamat bermalam minggu semuanya...ngomong-ngomong di daerahku hujan...pasti pada seneng kan yang jomblo😂😂





PAPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang