empat belas

1.7K 144 3
                                    

yoongi dan jimin kini berada di depan gerbang sekolah sikembar.mereka berdua terus menjadi pusat perhatian dari para orang tua yang akan menjemput anak mereka.

jimin sih tak risih,ia hanya mengabaikan tatapan penasaran dari mereka tapi tidak dengan yoongi,sedari tadi ia hanya menunduk malu karena jimin sama sekali tak melepas tautan tangannya.

"papa mama kalian datang." jiyoon langsung berlari diikuti jigi yang berjalan santai dibelakangnya.

"halo sayang,bagaimana sekolah kalian." jiyoon dan jigi mengangguk dengan kompak.

"menyenangkan."

"kita ke kantor papa dulu ya,pulangnya nanti sore sekalian papa pulang okey.." jiyoon kembali mengangguk sedang jigi sudah nyaman di jok depan mobil.


jimin memasuki kantornya dengan percaya diri.senyuman menawan ia suguhkan pertanda jika ia sedang bahagia.para karyawan memandang kagum sekaligus heran,baru saja tadi CEO mereka pergi dengan namja cantik yang kini mereka ketahui adalah calon istri dari atasan mereka.kini mereka harus dibuat terheran-heran dengan dua anak kecil di gendongan jimin.


'astaga mereka manis sekali.'

'jadi benar park sajangnim sudah memiliki anak.'

'tapikan calon istrinya namja,ah entahlah mereka terlihat sangat serasi'

jimin hanya mengabaikan bisik-bisik disekitarnya senyum menawannya masih bertengger diwajah tegasnya,beda dengan yoongi yang menunduk dan hampir menabrak punggung jimin saat akan memasuki lift.

"hyung kau terlihat menggemaskan saat malu-malu." jimin tak bisa menyembunyikan kebahagiaanya.hari ini ia puas menggoda yoongi yang menurutnya sangat menggemaskan.

"diamlah jim,kau membuatku malu bodoh." jimin justru tertawa heboh membuat jigi dan jiyoon memandang aneh kearah jimin.






"sajangnim ada kakakmu didalam,ia sudah menunggu anda sejak tiga puluh menit yang lalu." jimin hanya mengagguk sebagai respon.

"woah..kau mengabaikan panggilanku dan juga pekerjaanmu.jika kau terus begitu mungkin kau harus bersiap menikahi nona solar." sungwon langsung mencibir jimin yang baru saja memasuki ruangannya.

"diamlah hyung,kau merusak kebahagiannku.carilah pacar dan jangan menggangguku." jimin mendudukkan dirinya disofa panjang karena sungwon menduduki singgasananya.jika saja sungwon bukan hyungnya bisa dipastikan jika jimin sudah menendangnya keluar.

"ck tak perlu mengurusi hidupku,kau mau dengar kabar baik tidak." sungwon berjalan menghampiri jimin dengan sebuah map berwarna merah muda.

"itu kontrakmu dengan perusahaan kim,aku sudah membatalkannya.kau tak perlu menikahi solar dan cepatlah melamar yoongi mu." jimin sedikit terkejut,ia menatap map itu sebelum membacanya.

"bagaimana hyung melakukannya,kulihat hyung hanya bermain game di meja mu."sungwon mendengus kesal.

" tangan ku mungkin tak bekerja tapi otakku selalu bekerja,bukan sepertimu."jimin hanya mengedikkan bahunya acuh.

"yoongi hyung,minggu depan mau ya menikah denganku." yoongi yang sedari tadi sibuk menata bekal di meja kini menatap jimin.pandangannya kosong karena terkejut dengan ucapan jimin.

"astaga hyung wajahmu tolong dikondisikan.jantungku tak siap jika harus melihat mu begitu." sungwon hanya mendecak malas melihat tingkah adiknya yang menurutnya terlalu lebay.

"aku tak bisa jim,a--

" buahaha..haha...astaga jim,kau ditolak oleh pujaan hatimu.."perkataan yoongi terputus karena sungwon tertawa heboh.

."diamlah hyung,kembali ke meja mu.kenapa kau tak mau menikah denganku hyung."yoongi menggeleng merasa bersalah karena kini ratapan jimin berubah sendu.

"bukan begitu jimin,maksudku tidak untuk minggu depan.aku harus tahu pendapat hyojung dulu." jimin menghela nafas.

"kau yang akan menikah hyung,kenapa harus menunggu pendapat hyojung."

"tolong mengerti jimin,aku tak bermaksud menolakmu.aku masih mencintaimu sampai sekarang dan kau masih meragukanku.aku hanya ingin tahu pendapat hyojung,hanya itu saja." yoongi terlihat sedih,bahkan kini matanya berkaca-kaca.

"maafkan aku hyung,aku juga tak bermaksud memaksamu.hanya saja...bagaimana kalau hyojung tak setuju,apa kau akan meninggalkanku." sungwon merasa gemas dengan adegan drama didepannya.apa mereka berdua tak sadar jadi tontonan untuk anak mereka sandiri.

"ck..berhentilah berdebat hal yang tak penting.kau bisa meracuni otak suci keponakanku."jimin dan yoongi baru sadar jika pertengkaran mereka disaksikan oleh kedua anaknya.





" nona solar anda tak bisa masuk kesana,saya su--

"ck aku tak ada urusan denganmu.aku hanya ingin menemui calon suamiku."





braak





"maaf sajangnim aku sudah berusaha menghentikannya." seulgi membungkuk dalam merasa bersalah.itu semua karena solar tiba-tiba datang dan memaksa masuk keruangan jimin.

"tak apa kau bisa kembali ke meja mu aku yang akan mengurusnya."


"untuk apa kau kemari." jimin bertanya dingin,berbeda sekali dengan nada bicara yang ia gunakan pada yoongi tadi.

"sayang~ kenapa kau membawa orang asing keruanganmu.aku bahkan rela memasak untuk makan siang kita berdua." sungguh rasanya sungwon ingin muntah mendengar  suara solar yang dibuat-buat.

"ini ruanganku jadi terserah padaku jika aku membawa orang kemari,dan apa kau bilang calon istri,maaf saja solar tapi calon istriku sudah ada disini.lihat,bukankah dia sangat cantik." jimin menarik pinggang yoongi agar mendekat padanya,mengangkat dagu yoongi yang tadi sempat menunduk.menunjukkan pada solar bahwa calon istrinya seribu kali lebih memawan dari dirinya.

"apa maksudmu jimin.aku adalah calon istrimu semua tertulis jelas di kontrak." jimin jengah dengan pembicaraan menyebalkan ini.ia ingin segera keluar dari masalah ini.

"maaf sekali nona solar,tapi kontrak kerja sama kita batal.aku akan memutuskan kerja sama kita dan pernikahan kita dibatalkan." jimin merasa sangat puas dengan kata-katanya.

"apa maksudmu,aku akan menghubungi ayahku dan mencabut semua investaainya pada perusahaanmu." solar terlihat sangat marah,ia dengan kasar mengambil ponselnya dan menghubungi ayahnya.

"appa bisakah kau mencabut semua investasimu,jimin tak mau menikah denganku appa."

"maaf sayang,appa tak bisa melakukannya.jika appa mencabut investasinya perusahaan kita yang akan rugi besar.appa tidak tahu darimana perusahaan jimin mendapat sokongan dana sebesar itu.tapi jika appa nekat mencabut saham yang sudah appa tanamkan disana mungkin perusahaan kita akan bangkrut,sudahlah sayang lupakan jimin dan cari namja lain yang mau menerimamu."

solar tak percaya dengan apa yanh baru saja ia dengar.bagaimana mungkin perusahaannya yang termasuk jajaran perusahaan tersukses bisa bangkrut dalam waktu yang sangat singkat.

"bagaimana nona solar,apa kata ayahmu dia akan mencabut investasinya.aku dengan senang hati akan menyetujuinya." jimin memandang remeh membuat solar semakin terlihat marah.

"lihat saja aku akan membalas dendam padamu park jimin." solar pergi dengan kemarahan yang memuncak.

"aku tunggu tanggal mainnya."
















next or stop💜💙💚💛












PAPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang