..
"woah jadi kau sudah melamar yoongi,ngomong-ngomong cincinnya cantik." ibu jimin berkomentar melihat ke arah tangan yoongi membuatnya tersipu.
"terima kasih eomma."
"jadi..kapan kalian akan menikah" pertanyaan ibunya hanya dijawab senyuman oleh jimin.
"secepatnya,kalau bisa sih eomma..tapi aku akan bicara dengan hyojung dulu." ibu jimin mengangguk.
"kalau begitu eomma pulang dulu,ayo sungwon."
"jangan berbuat yang aneh-aneh saat hyojung pergi,ingat masih ada anak-anak disini." sungwon memperingati.
"diam kau hyung,lebih baik kau cari pacar saja sana."
.
.
.
hyojung tengah berada di sebuah restoran,ia terlihat menunggu seseorang.
dua orang wanita warga asing terlihat menghampiri hyojung dan berbincang dengannya.
tiga puluh menit berlalu dan kedua orang itu pergi.
hyojung terlihat mengecek sebuah amplop yang diberikan orang tadi."huft..apa aku harus melakukannya,tapi aku tak punya pilihan.ah sudahlah..." hyojung kembali memasukan kertas itu kedalam amplop dan memasukannya ke saku jaketnya.
"hyojuuung..." sebuah teriakan yang menyerukan namanya membuat hyojung menoleh ke arah sumber suara.
disana tengah berdiri jungkook dan taehyung,mereka mendekat kearah hyojung.
fokus hyojung teralihkan oleh jaket yang dikenakan jungkook,itu seperti miliknya tapi tak mungkin kan jungkook mengambilnya."ah kebetulan sekali kita bertemu disini,aku ingin menemui jimin.dia masih di rumah yoongi kan."taehyung duduk tepat di depan hyojung dengan jungkook disampingnya.
jungkook menggeser kursinya lebih dekat ke arah hyojung agar bisa memeluknya.
" aii missss yuuuuu..... hyojung.."jungkook mengusalkan wajahnya di lengan hyojung.taehyung hanya menatap malas,sudah terbiasa dengan sifat baru jungkook.ia seperti terobsesi dengan hyojung.
"aku tak bermaksud menuduhmu taehyung,tapi bukankah itu kemejaku,bagaimana bisa ada padamu." taehyung mengangguk pasrah.
"jungkook yang melakukannya..bukan hanya kemeja,tapi jaket dan parfum mu juga.sungguh aku tak tahu apa yang sedang terjadi.ia seperti terobsesi padamu." taehyung mengacak rambutnya,ia lelah menghadapi jungkook yang sangat menyebalkan akhir-akhir ini.
"kook menjauhlah,bisakah kau menghargai taehyung.." hyojung berkata dingin,walau ia tak bermaksud membentak.hyojung benar-benar merasa bersalah dengan taehyung.
"k-kau mengusir ku..hiks...hyungie~~hyojung tak suka denganku huwee..~~" jungkook memeluk taehyung erat dan menangis kencang membuat pengunjung restoran yang lain mentap curiga.taehyung hanya memberi gestur meminta maaf.hyojung semakin merasa bersalah.
"tae aku tak bermaksud membuatnya menangis,sungguh dia han--
" aku tahu,akhir-akhir ini dia jadi lebih sensitif.kadang dia diam lalu berubah bar-bar.aku sudah mulai terbiasa dengan kebiasaan barunya."hyojung mengernyit, sepertinya ia mengetahui sesuatu.
"kau sudah membawanya ke dokter." taehyung menggeleng,ia masih sibuk menenangkan jungkook yang menangis sesenggukan.
"belum,aku takut jika harus mendengar hal buruk." hyojung tersenyum,mungkin taehyung belum mengetahui sesuatu.
"cobalah periksa ke dokter,aku yakin kau akan dapat kabar baik." taehyung mengangguk,walau sebenarnya tak mengerti dengan ucapan hyojung.
.

KAMU SEDANG MEMBACA
PAPA
Fanfictionseri kedua dari ff MAMA.. yang belum baca MAMA mending dibaca aja dulu karena ceritanya nyambung alias berkaitan.. nggak ada summary langsung baca aja.. bye💜💙💚💛