tiga puluh dua

1.2K 124 9
                                    

.

.

.

"hyojung hari ini kau yang antar si kembar,aku mau pergi ke rumah seokjin untuk bertanya sesuatu." hyojung mengangguk saja menuruti perkataan yoongi.

"kalian berdua jangan nakal,mama pergi dulu.." yoongi memberikan kecupan sayang di pipi anaknya masing-masinh dan berlalu pergi.

"oppa apa benar mama dan papa akan menikah.." hyojung hanya mengedikkan bahu menanggapi pertanyaan jiyoon.

"jadi kita bisa tinggal dengan papa juga kan.kita tidak akan terpisah lagi kan hyung.."

"mana ku tahu,itu tergantung appa kalian.sekarang ayo berangkat,jangan sampai kalian terlambat." hyojung membereskan peralatan makan dan membawanya ke dapur,membersihkan mulut si kembar dengan tisu dan mengambil kunci mobil.ia menggandeng sikembar di kedua tangannya menuju basement untuk pergi kesekolah.



.

.

.

.

"oppa pulang sekolah nanti jiyoon mau mampir ke kedai eskrim ya..."

"boleh saja,kalian jangan nakal.nanti siang aku jemput,oke.." jiyoon dan jigi kompak mrnunjukkan jempol ke atas sebelum masuk ke dalam sekolah.

hyojung hanya tersenyum melihat keduanya berlari beriringan.hyojung sangat menyayangi kedua adiknya,dan melihat keduanya senang karena pernikahan ibunya dan jimin membuat hyojung ikut tersenyum bahagia.semoga mereka bisa selalu bahagia.

senyum di wajah hyojung luntur seketika saat ia berbalik menuju mobilnya.disana tengah berdiri seorang laki-laki yang tak pernah hyojung harapkan untuk muncul lagi,park sojun.

"kau sudah bebas"hyojung berniat mengabaikan sojun dan akan pergi,tapi sojun mencegahnya.

"bisa kita bicara"

"kurasa tak ada yang perlu dibicarakan,ah..jika kau ingin membahas tentang perusahaanmu kau bisa menemui namjoon." sojun menahan pintu mobil,membuat hyojung tak bisa masuk.

"bukan soal itu,bisakah kita bicara sebentar saja,ku mohon..." hyojung tak mau mempersulit keadaan dan memilih memenuhi permintaan sojun.

ia memberikan tanda pada sojun untuk mengikutinya ke sebuah kafe disamping taman sekolah.sojun mengikuti di belakang dan duduk tepat di depan hyojung dan memesan minuman.

"aku tak punya banyak waktu" hyojung memasang wajah dingin andalannya,menunggu sojun untuk bicara.

"aku hanya ingin meminta maaf padamu,juga pada yoongi.."

"maaf untuk apa,bukankah kau tak punya salah padaku,jika pada yoongi mungkin kau benar."

"aku sungguh minta maaf atas perbuatanku tujuh tahun lalu,aku benar-benar menyesal dengan semua perkataan dan perbuatan yang pernah menyakitimu dan yoongi.aku menggunakan seluruh waktuku di penjara untuk mencari cara agar bisa meminta maaf pada kau dan yoongi.."selama hyojung bertemu dengan sojun,ini pertama kalinya hyojung melihatnya menangis.sosok yang selama ini begitu angkuh dan arogan kini menangis meminta maaf di depannya.

"aku tak pernah mempermasalahkan semua perbuatanmu padaku.tapi aku tak bisa tinggal diam jika kau menyakiti ibu ku.sekarang aku sadar darimana sisi arogan dan egoisku berasal,itu karena darah mu mengalir juga dalam tubuhku.melihatmu meminta maaf padaku membuatku merasa bersalah,harusnya kau tak perlu melakukannya.jangan pernah menemui ku ataupun yoongi lagi." hyojung beranjak,memilih pergi meninggalkan sojun walaupun ia sendiri masih ingin tahu alasan sojun membenci ibunya dan juga dia.

PAPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang