tiga puluh satu

1.3K 157 16
                                    

.
.
.

"aku minta maaf hyojung,seharusnya aku membela yoongi hyung..bukan malah diam saja.aku hanya s--

" aku tahu bagaimana rasanya jadi kau,itu bukan salahmu.lagipula itu bukan urusanku,kuharap kau tak mengulangi kesalahanmu lagi."hyojung memilih pergi,membiarkan ibunya bersama jimin.ia yakin jimin tak akan melakukan hal bodoh yang bisa menyakiti ibunya lagi.

"terima kasih sudah mau mempercayaiku." jimin mendekat dan memberikan pelukan kepada hyojung.

"siapa bilang,aku masih tak percaya denganmu hanya mencoba mempercayaimu saja.." jimin tersenyum.ia sudah mulai terbiasa dengan ucapan kasar hyojung.jimin tahu jika hyojung sudah mempercayainya dan itu membuat jimin senang.

"bagaimana jika ku traktir makan,kapan terakhir kali kita keluar bersama.itu bahkan bertahun-tahun lalu" jimin dengan semangat merangkul hyojung.yoongi hanya tersenyum melihat hubungan keduanya membaik.

"itu karena kau menyebalkan.kau tanya dengan ibu ku,apa dia mengijinkannya...aku t--

" pergilah,aku akan dirumah dengan si kembar.kalian perlu waktu bermain kan,sekalian ajak taehyung dan jungkook.sudah lama kalian tak berkumpul bersama kan."jimin mengangguk setuju,hyojung hanya mengekor di belakang.

"aku pergi,baik-baik dirumah ya.."

"aku bukan anak lima tahun yang tak bisa menjaga diri,lagipula ini di rumah hyojung...berhenti bersikap over protektif." jimin hanya tertawa melihat tingkah calon istri dan anaknya.

"hyung kita pergi,bilang ke si kembar nanti kita bawakan makanan kesukaan mereka."

"hati-hati kalian ya.."





'kita bertemu di kafe starlight,ajak jungkook juga'

taehyung mengernyit membaca pesan singkat di ponselnya.tumben sekali jimin mengajaknya keluar,akhir-akhir ini dia bahkan lebih sibuk dengan yoongi,dan karena alasan pertemanan akhirnya taehyung mengiyakan.ia membawa serta jungkook yang tengah mengoceh di depannya.





.

.

.

.

jimin dan hyojung sudah ada di dalam kafe sejak lima belas menit yang lalu namun taehyung dan jungkook belum menampakkan wajahnya.padahal jarak kafe dan apartemen mereka tidakkah jauh,dan hanya memerlukan waktu lima menit saja.

sepuluh menit lagi telah berlalu dan taehyung melambaikan tangannya ke arah jimin dan hyojung.jungkook sedang sibuk dengan jajanan ditangannya dan tak melihat sekeliling.

"tumben mengajakku berkumpul,urusanmu dengan hyojung sudah selesai.hubungan kalian nampak membaik." taehyung ikut bergabung,jungkook yang sedari tadi acuh kini berbinar saat melihat hyojung ada disana.taehyung hanya memdengus sudah terlalu biasa dengan keadaan ini,beda dengan jimin yang kini menatap tajam.

"tak perlu melotot begitu jim,itu sudah biasa.jungkook ngidam hyojung sepertinya,biarkan saja.." taehyung memberi tahu dan jimin mengernyit.

"kau tak cemburu tae,atau takut di tikung oleh hyojung.."

"jika itu kau mungkin aku akan takut,tapi aku tahu hyojung tak akan melakukannya"jimin melotot,ia mencoba membela taehyung tapi malah ia yang di sembur.

" lupakan saja,kita disini untuk berkumpul bukan untuk berkelahi.oh ya tae selamat ya,jaga baik-baik istri dan calon anakmu.jangan jadi sepertiku.."

"tak perlu di bahas,itu semua masa lalu.." hyojung menghentikan pembicaraan jimin agar tak semakin kacau.ia memilih memesan minuman dan beberapa cemilan untuk jungkook.

mereka melanjutkan obrolan mereka saat pelayan datang membawakan pesanan mereka.setelah mengucap terima kasih mereka kembali mengobrol.

"oh ya jim,pernikahanmu bagaimana.apa kau sudah memikirkannya,lebih cepat lebih bagus kan" jimin mengangguk,ia juga tengah memikirkan hal itu.ia ingin mencari tanggal dan waktu yang sesuai untuk pernikahannya.

"menurut kalian,kapan tanggal yang baik untuk pernikahanku.." jimin meminta pendapat dan jungkook langsung bersemangat menjawab.

"besok saja langsung hyung,benar kata tae hyung lebih cepat lebih baik.."raut datar jimin berikan sebagai tanggapan ucapan jungkook.

"kalau bulan depan bagaimana,atau pas tahun baru sekalian."taehyung ikut memberi pendapat.

" menurutmu bagaimana hyojung."

"terserah kau saja,itu pernikahanmu.lebih baik kau tanyakan saja pada yoongi dulu." jimin mulai berpikir sambil menyesap kopinya.tiba-tiba ia teringat sesuatu.

"mungkin benar,aku harus bertanya dengan yoongi hyung dulu."

"kalau pas hari valentine boleh juga,itu hari dimana kau pertama kali bertemu dengan ibuku kan." jimin menatap hyojung berbinar,ide hyojung sungguh brilian,ia bahkan tak terpikirkan itu.

"kau benar,tapi semua orang pasti akan sibuk dengan acara perayaan itu.aku ingin membuat pesta mewah dan mengundang banyak orang,sepertinya itu kurang cocok."

"kalau begitu terserah kau saja,tak perlu meminta pendapat kita." taehyung jengkel karena jimin punya pemikiran sendiri.sia-sia saja ia ikut berpikir sedari tadi.



"oh aku hampir lupa,ibuku akan membuat acara kecil-kecilan lusa.untuk memyambut kehamilan jungkook,kalian disuruh datang.ajak semuanya biar ramai." jimin mengangguk,ia akan mengajak ibunya dan sungwon.

"kau bisa kan hyojung"anggukan mantap taehyung dapatkan atas pertanyaannya membuat jungkook ikut tersenyum senang.

" aku akan membawa yoongi dan si kembar nanti."

jam menunjukkan pukul setengah tujuh dan mereka masih sibuk mengobrol tentang masalah pernikahan hingga bernostalgia ke masa lalu disaat mereka masih duduk di bangku senior high school,tak terasa waktu sudah berlalu sangat lama dari kejadian masa itu.

saat pertama kali hyojung datang ke sekolah baru dan membuat jimin jengkel karena berhasil merebut fansnya.lalu pertemuan pertama jimin dengan yoongi saat keduanya berkelahi jingga kedekatan mereka.

perpisahan dan juga pertemuan kembali pun sudah mereka lewati.
kini mereka hanya bisa berharap tak akan ada lagi kesedihan seperti di masa lalu dan hanya dipenuhi kebahagiaan.



next or stop💜💙💚💛



saya boleh cerita nggak...
sebenarnya saya tak masalah dengan kalian para pembaca yang sudah meluangkan waktunya untuk membaca cerita saya.tapi kalau melihat perbedaan antara yang baca dan yang memberi bintang terkadang saya merasa sedih karena bedanya jauh sekali.

maaf buat kalian yanh kecewa karena peekataan saya ini.
saya hanua mengeluarkan uneg-uneg saya saja dan terima kasih buat semua pembaca yang sudah memberikan bintang dan juga komen.kalian sangat berharga...

buat yang udah baca tapi belum sempet tekan bintang saya juga ikut berterima kasih dan semoga jempol kalian nggak sengaja mencet bintang..😏😏

see yaoi💜💜💜

PAPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang