tiga puluh tujuh

1.2K 101 14
                                    

.

.

.

yoongi kini tengah berada di rumah jimin.setelah kembali dari hotel mereka memutuskan mampir untuk menengok ibu jimin yang sedang sakit.sebenarnya hanya sakit biasa namun itu membuat yoongi khawatir.

"jimin kan sudah bilang,eomma jangan terlalu bekerja keras.jimin bisa menyiapkan pernikahan ini dengan yoongi,lihat kan eonma jadi sakit." ibu jimin tersenyum manis.
kini ia tengah berbaring diranjang setelah di periksa dokter.ia hanya kecapekan saja karena sibuk mengurus acara pernikahan putra bungsunya.

"eomma kan juga mau bantu,lagi pula eomma cuma menyiapkan katering dan dekorasi saja,itu bukan pekerjaan berat." jimin benar-benar khawatir saat sungwon menghubunginya dan menyuruhnya pulang tadi.

"nenek tak apa-apa kan papa." jiyoon yang kini berada di samping ibu jimin pun terlihat khawatir.

"nenek tak apa-apa sayang.hanya kelelahan saja.." ibu jimin hanya menjawab seadanya.

"bagaimana persiapannnya jimin,apa sudah selesai.pernikahan mu sebentar lagi kan."

"hanya tinggal gedung resepsi dan beberapa dekorasi kecil hyung,88% sudah hampir selesai." sungwon mengangguk.ia tak bisa membantu karena harus memimpin perusahaan menggantikan jimin yang harus mempersiapkan peenikahannya.

"kudengar dari namjoon,sojun sudah keluar dari penjara.kalian sudah pernah bertemu dengannya." jimin menggeleng.ia bahkan tak tahu sama sekali.yoongi juga sepertinya tertarik dengan topik ini.

"dua hari lalu aku bertemu namjoon.dia bilang sedang mengurus serah tangan surat kepemilikan perusahaan.kudengar perusahaan itu akan di berikan pada hyojung."

"apa kau tahu dimana dia hyung.." sungwon menggeleng.

"dia hanya datang untuk memandatangani beberapa berkas dan surat hak milik perusahaan saja setelah itu dia pergi."

"yoongi hyung apa kau baik-baik saja.." jimin mendekat mengusak surai hitam yoongi pelan seakan memberikan kenyamanan.

"aku baik-baik saja.aku sudah tak peduli dengannya.ia hanya masa laluku." jimin tahu sebenarnya yoongi khawatir.

yoongi pasti takut pernikahan ini tak akan berjalan lancar, ia takut hyojung akan berniat nekat atau lebih parahnya hyojung memilih bersama ayah kandungnya dari pada yoongi.

"jika dia datang kita bisa hadapi bersama,tak ada yang perlu kau takutkan sayang.banyak orang yang mencintaimu dengan tulus termasuk aku." yoongi tahu.. itu sebabnya yoongi mengangguk dan memeluk jimin.menyandarkan tubuh lelahnya di dada bidang calon suaminya ini.

"ayo ku antar kalian pulang.hari ini sudah cukup,kalian bisa istirahat..."

"tapi jigi masih ingin disini papa.jiga mau menemani nenek." tak biasanya jigi begitu bersemangat.biasanya jiyoon yang paling heboh.

"besok kita kesini lagi sayang,biarkan nenek istirahat ya.nanti hyojung menunggu,di rumah kan tidak ada siapa-siapa." yoongi membujuk jigi yang terlihat merajuk.walau dengan berat hati jigi mengangguk.

"ayo hyung...twins,ayo berangkat."

"titip eomma hyung.."
sungwon mengangguk

jimin mengantar yoongi dan si kembar pulang.sepertinya hari ini cukup sampai disini.lagipula semuanya sudah selesai,yah...walau masalah gedung masih belum siap tapi setidaknya mereka masih punya banyak waktu.



.











.





.




.




.






.




.

"untuk apa kau kesini lagi,bukankah sudah kubilang jangan ganggu keluargaku.pergilah!!" hyojung tak habis fikir,ia tak menyangka sojun akan mendatangi tempat tinggalnya.

"ku mohon hyojung,kali ini saja... percaya padaku.aku sunggu meminta maaf,aku tahu kesalahanku tak bisa di maafkan begitu saja.aku bersedia melakukan apapun agar kau memaafkanku." hyojung memasang wajah dinginnya,satu sudut bibir ia naikkan dan terciptalah seringai mengerikan yang belum pernah ia tunjukkan pada siapapun.

"kau bilang akan melakukan apapun.bagaimana jika kuminta kau menghilang dari kehidupan kami,dari muka bumi ini.apa kau yakin akan melakukannya." hyojung menantang ayah kandungnya.ia penasaran,seberapa besar nyali ayahnya itu.

"aku sangggup melakukan apapun untukmu.tolong terimalah berkas ini,semua surat penting ada di situ.aku berjanji tak akan mengganggu keluargamu lagi." hyojung terkejut saat sojung mengeluarkan sebuah pistol dari saku jasnya.tanpa ragu ia menarik pelatuknya dan mengarahkannya ke kepalanya sendiri.

Dorrr

"kau gila" untuk beberapa detik hyojung terdiam,hingga ia tersadar dan menarik paksa hingga satu peluru tepat mengenai tembok di belakangnya.

"sudah kubilang,aku akan melakukan apapun untukmu.aku benar-benar menyesal."

"berhenti mengatakan hal bodoh itu lagi.aku tak mau mendengar kata-kata itu darimu." hyojung mengarahkan pistol yang kini berada di tangannya ke arah sojun.memandangnya dengan sorot yang sulit dimengerti.
ada sorot marah,kecewa,sedih,bahkan ketakutan begitu tercetak jelas di mata hyojung.ia benar-benar bingung sekarang.

"hyojung,kau tak harus mengakui aku sebagai ayahmu.aku juga sadar diri aku hanya ingin mrminta maaf pada mu secara tulus." hyojung melemah,ia melempar begitu saja senjata di tangannya dan jatuh terduduk.entahlah,kepalanya berputar dan ia merasa pening sekarang.



"hyojuungg.." yoongi berlari,menghampiri hyojung yang terduduk dilantai dengan wajah yang ia sembunyikan di balik telapak tangannya.

"menjauh darinya br*ngsek." jimin mendorong sojun saat ia mencoba mendekati hyojung.

"apa yang kau lakukan padanya."jimin mencengkram jas sojun kuat dan mendorongnya ke dinding.satu pukulan hampir mendarat di wajah sojun kalau saja hyojung tak menghentikannya.

"stop jimin! ini bukan urusan mu.ini urusan ku dengannya."

"kau baik-baik saja hyojung..." yoongi menatap khawatir hyojung yang terlihat begitu kacau.

"aku tak apa.pergilah jim,ini urusan kami." apa jimin tak salah dengar,hyojung mengusirnya.

"ku mohon,aku ingi menyelesaikan masalah ini." jimin menatap yoongi meminta pembelaan.tapi yoongi justru mengangguk mengiyakan permintaan hyojung.

"baik,aku pergi hyung.kau hati-hati." jimin menyempatkan memeberikan ciuman di kening yoongi sebelum pergi meninggalkan ketiganya di depan unit apartemen milik yoongi.






"masuklah kita selesaikan di dalam."





next or stop 💜💙💚💛

oh my god...
sojun kambek egein gais...

gimana...gimana...
mau dibuat happy ending apa sad ending nih...

baiknya mereka damai atau nggak ya
di tunggu vote komennya...

love you all

bye....

ps:jaga kesehatan kalian ya...
saya tahu kita bisa lewatin ini semua dengan baik kok
semangat!!!!💜💜💜💜💜💜💜

PAPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang