dua belas

1.8K 169 7
                                    

.

.

.

.

.

.

yoongi terbangun dari tidur nyenyaknya,menengok jam di nakas yang menunjukkan pukul enam pagi.tidurnya nyenyak semalam karena ia bahagia akhirnya bisa tinggal di korea.yah walaupun ia terpaksa harus menyerahkan perusahaannya pada hoseok agar mengurusnya.

yoongi mencuci wajahnya dan pergi menuju dapur,yoongi akan menyiapkan sarapan untuk dirinya dan juga sikembar yang masih terlelap di kamarnya.

pukul 07:15 yoongi menyelesaikan pekerjaannya di dapur dan menuju kekamar anak-anaknya untuk membangunkannya.

"jiyoon..jigi  ayo bangun,katanya mau bertemu halmeoni." yoongi mengusap pelan surai jiyoon dan jigi.tak sulit membangunkan mereka buktinya mereka langsung terbangun.

"kalian pergi mandi,mama akan siapkan baju kalian okey." jiyoon dan jigi langsung mengangguk dengan kompak.

ting tong...

bel apartemen yoongi berbunyi,ia tahu siapa yang mengunjunginya,itu pasti jimin.hari ini jimin bilang ingin mengajaknya bertemu dengan ibu dan juga kakaknya.

sebenarnya yoongi agak gugup,ia masih belum siap bertemu dengan calon mertua ekhm.tapi mau bagaimana lagi,jimin terus memaksanya dan bahkan beraegyo di depannya semalaman hingga yoongi terpaksa mengiyakan.

"halo hyung..mana si kembar." jimin langsung memeluk yoongi saat ia baru membuka pintu.

"mereka sedang mandi,kau tunggu dimeja makan.aku akan memanggil mereka." jimin mengangguk dan menuruti perintah yoongi.





"jiyoon..belum siap juga." yoongi memghampiri jiyoon yang terlihat kesusahan dengan rambut panjangnya.

"mau mama bantu." jiyoon mengangguk sedang jigi sudah melesat lebih dulu ke meja makan menemui ayahnya.

"aigoo anak mama cantik sekali." yoongi mengikat rambut jiyoon menjadi dua dan menaruh sebuah jepitan berbentuk stroberry di atasnya.

"cha kita ke meja makan." yoongi keluar dari kamar dengan menggandeng jiyoon.jigi sudah nyaman duduk dipangkuan jimin.

"papa gendong." jiyoon merentangkan tangannya.sekarang itu sudah menjadi kebiasaan jiyoon jika bertemu jimin.

"tapikan jigi sudah disini duluan,jiyoon sama mama saja." jigi terlihat merengut saat jimin mendudukannya di kursi sebelahnya dan menggendong jiyoon.

"tidak mau,jiyoon maunya sama papa.jigi saja yang sama mama sana." jigi memilih mengalah dan pindah duduk di samping ibunya.

"ayolah jagoan papa kok masih merengut,kita kan mau ketemu halmeoni.katanya mau ke lotte world juga,ayo mana senyum gantengnya." jimin mencoba membujuk jigi yang menekuk wajahnya.

jigi menuruti keinginan sang ayah,ia tersenyum sangat lebar hingga matanya menghilang.sepertinya senyum sang ayah di turunkan padanya.







.

.

.

.


mobil jimin kini terparkir rapih di garasi rumahnya.ia keluar dari mobil dengan jiyoon di gendongan dan menggandeng yoongi yang tengah menggendong jigi.mereka terlihat seperti keluarga kecil bahagia.

jimin melangkah dengan mantap memasuki rumahnya,beda dengan yoongi yang justru menunduk ragu akan langkahnya.jimin menggenggam erat tangan yoongi seolah mengatakan jika ia tak perlu takut.

PAPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang