-14-

4.8K 501 14
                                    

𝙵𝚛𝚒𝚎𝚗𝚍 𝚣𝚘𝚗𝚎

🍁


Aurel kembali masuk ke perpustakaan. Melangkah menuju mejanya dan memasukan barang-barangnya ke dalam tas setelahnya melangkah keluar perpustakaan namun, langkahnya terhenti saat Delvin menahannya.

"Mau pulang ?" tanya cowok itu.

"Hmm," jawab Aurel singkat. Moodnya sedang buruk setelah kembali mendapat kecewa dari Arsen.

"Gue juga sudah selesai. Gimana kalau pulang bareng sama gue?" tawar Delvin.

"Nggak usah. Makasih," balas Aurel dan langsung meninggalkan Delvin yang sedang memperhatikan Aurel hingga menjauh dari pandangannya.

"Bu, Aurel pulang. Permisi," pamit Aurel pada ibu penjaga perpustakaan.

"Ohh, iya Aurel. Hati-hati kamu," balas Sana.

Aurel mengangguk dan keluar perpustakaan. Menuju halte bus.





🍁





Aurel berjalan memasuki rumahnya yang besar dan langsung berhadapan dengan ibu tirinya saat ingin menaiki anak tangga menuju kamar tidurnya. 

"Mengadu apa sama ayah kamu?!" bentak wanita itu tiba-tiba dengan tatapan tajam.

Aurel memutar bola mata malas dan berbalik badan. Menatap wanita di hadapannya dengan datar. "Selingkuh," jawab Aurel tenang yang berhasil membuat wanita itu marah dan langsung mendorong tubuh Aurel ke dinding dengan keras.

"Beraninya kamu bilang itu sama dia!" seru wanita itu dan ingin melayangkan tangan ke pipi Aurel namun dengan cepat Aurel tahan  dengan tangan kanannya.

"Saya nggak mau tangan kotor anda menyentuh pipi saya," ucap Aurel dengan penekanan membuat wanita itu tambah geram. Segera tangan Aurel di tariknya hingga menuju ke kamar mandi.

Setelah tiba di kamar mandi. Aurel langsung di dorong masuk kamar mandi. Surai hitamnya di tarik dengan kencang dan setelahnya kepalanya di masukan ke dalam bathtub yang berisi air dingin cukup lama.

Aurel memberontak karena kehabisan napas. Kepalanya kembali di tarik dan dihadapan kan ke arah wanita itu.

"Jangan pernah main-main sama saya!" seru wanita itu. Sedangkan Aurel berusaha menetralkan deru napasnya yang terengah-engah, seluruh rambutnya juga sudah basah kuyup.

Belum puas, wanita itu ingin kembali memasukan lagi kepala Aurel ke dalam bathtub.

"CUKUP!" ucap Aurel menyerah, dirinya sudah lemas dan tidak kuat.

Wanita itu menyeringai. "Jangan pernah mengadu ke Ayah kamu soal saya yang berselingkuh atau kamu akan dapat lebih dari ini!" ancamnya dengan penekanan. "Mengerti?!"

Aurel hanya bisa mengangguk lemah. Setelah dapat respon dari Aurel, wanita itu langsung melepaskan tangannya dari kepala Aurel dan mendorong kepala gadis itu dengan jari telunjuknya sebelum pergi meninggalkan kamar mandi.

Tubuh Aurel meluruh ke lantai kamar mandi. Kedua tangannya mengepal dengan kuat dan bibirnya bergetar. "Bunda, Aurel harus apa" ucapnya dalam hati. "Aku lelah, bu."

"Ya ampun non Aurel. Kenapa semuanya basah?!" ucap Bibi panik saat melihat seragam serta rambut Aurel basah semua.

"Biasa bi, ulah wanita itu," jawab Aurel lemas dan berusaha bangkit dari terduduk nya di lantai.

FRIEND ZONE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang