Extra part

6.5K 448 58
                                        

𝙵𝚛𝚒𝚎𝚗𝚍 𝚣𝚘𝚗𝚎

🍁

Acara kelulusan tingkat akhir  berjalan dengan lancar. Semua murid bersorak gembira dan tertawa bersama setelah melewati masa ujian yang melelahkan batin dan fisik mereka.

Aurel sedang berbincang-bincang dengan Laura dan temannya yang lain. Satu fakta, Aurel sudah bukan lagi gadis yang dingin dan cuek. Karena Aurel yang sekarang adalah gadis yang ramah, murah senyum dan sedikit cerewet.

"Lo mau meneruskan kuliah dimana?" tanya Laura pada Aurel.

"Australia. Gue ikut bokap ke sana," jawab Aurel.

Laura yang mendengarnya seketika sedih, ia akan kehilangan temannya. "Tapi jangan lost contact. Kita masih bisa berkomunikasi, kan?" tanyanya.

"Pasti, lah! Gue selalu kasih kabar ke lo nanti setelah gue tiba di Australia," jawab Aurel.

"Hubungan lo sama Arsen gimana? masih pacaran?" tanya Laura penasaran.

Aurel terdiam sejenak. "Gue putus," jawabnya.

Laura melebarkan matanya tidak percaya. Karena sebenarnya ia sangat mendukung hubungan Aurel dengan cowok itu.

"Kok bisa?! Kenapa lo putus?" tanya Laura heboh.

Aurel tertawa. "Ya, gue nggak selamanya pacaran sama dia," balasnya tenang.

Laura mengerjap. "Jawaban lo tenang banget. Padahal yang gue tau, lo cinta banget sama Arsen," herannya.

Aurel mengangkat kedua bahunya.

Ting!

Notifikasi pesan masuk berbunyi, Aurel segera membuka isi pesan masuk itu. Setelah membaca pesan itu, Aurel langsung tersenyum.

"Sorry, Lau. Gue sudah di tunggu seseorang, duluan," pamit Aurel.

"Tunggu dulu, kapan lo ke Australia?" tanya Laura menahannya.

"Dua hari lagi, maybe," jawab Aurel.

"Okee. Gue bakal usahakan datang ke bandara buat salam perpisahan," balas Laura.

Aurel tersenyum. "Oke, gue tunggu. Gue pamit," balasnya dan segera pergi meninggalkan Laura untuk menemui seseorang yang sudah menunggunya.

Aurel melangkah menuju halte, di mana seseorang telah menunggunya.

Aurel melihat jelas seseorang yang menunggunya sedang duduk di halte. Bibirnya membentuk bulan sabit. "Lama, ya? " tanya Aurel.

Orang itu menggeleng. "Nggak. Aku baru keluar juga kok," jawabnya. "Ayoo, kita urus semua berkas-berkas pindahan kamu," lanjutnya.

Aurel mengangguk dan menggenggam tangan orang itu dengan erat. "Berkas kamu sudah diurus?"

"Sudah."

🍁

Dua hari kemudian....

Aurel sudah bersiap dengan koper dan barang-barangnya yang akan ia bawa ke Australia.

"Sudah dibawa semua? Tidak ada yang kelupaan?" tanya seorang cowok yang sedari tadi ikut membantu Aurel merapihkan barang-barang.

Aurel menggelengkan kepala. "Nggak ada. Semuanya sudah aku masukan," jawabnya.

"Yuk berangkat. Setengah jam lagi pesawatnya mau berangkat."

Aurel mengangguk dan masuk mobil. Mobil melajukan ke bandara. Ayahnya sudah berada di Australia lebih dulu karena ada urusan penting, dan sekarang giliran Aurel yang berangkat bersama seseorang yang sekarang menjadi bagian dari hidupnya.

FRIEND ZONE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang