-19-

4.8K 516 36
                                    

𝙵𝚛𝚒𝚎𝚗𝚍 𝚉𝚘𝚗𝚎

🍁


Aurel berjalan di koridor sekolah, hari ini ia memutuskan untuk kembali sekolah karena tidak ingin tertinggal pelajaran.

Setiap berjalan di koridor sekolah, Aurel selalu di sapa dengan murid di sekolah. Sedangkan Aurel hanya membalas mereka dengan senyum tipis.

Tiba di kelas, Aurel langsung duduk di kursinya dan kebetulan teman sebangkunya, Laura sudah lebih dulu datang.

"Rel, kemarin kemana lo. Nggak masuk sekolah?" tanya Laura penasaran.

"Pergi," jawab Aurel singkat.

"Beneran? Lo nggak bohong, kan?" tanya Laura yang kurang percaya.

"Lo nggak percaya?" tanya balik Aurel.

Laura menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Eum, gue dengar lo izin sekolah karena ada urusan," ucapnya.

Aurel mengerutkan keningnya. "Dengar dari siapa?" tanyanya.

"Wali kelas kita. Kebetulan gue kemarin ada di ruang guru, saat wali kelas kita lagi telpon sama seseorang dan gue dengar nama lo," jawab Laura menjelaskan.

"Ohh." Aurel langsung memikirkan sang bibi. Pasti wanita paruh baya itu yang mengabarkan sekolah.

"Kalau ada apa-apa, lo bisa hubungi gue. Nggak usah sungkan, kita sudah jadi teman dari lama, Rel. Gue udah anggap lo sahabat," ucap Laura.

Aurel menatap cewek itu dan tersenyum tipis. "Thanks sudah mau jadi sahabat gue."

Laura mengangguk dengan senyuman. "Sama-sama. Jangan sungkan kalau mau minta tolong sama gue."

Dua jam berlalu. Bel istirahat berbunyi. Murid kelas berhamburan keluar kelas terkecuali Aurel, gadis itu malas untuk keluar kelas. Aurel hanya ingin ketenangan.

"Nggak ke kantin, Rel?" tanya Laura bangun dari duduknya dan ingin keluar kelas.

"Nggak, malas," jawab Aurel.

"Mau nitip makanan nggak?" tanya Laura lagi.

"Nggak usah. Terima kasih," jawab Aurel dengan menidurkan kepalanya di atas meja dan memejamkan matanya.

Laura hanya menggelengkan kepala. Dia sudah mengenal Aurel selama satu tahun dan ia memaklumi sikap Aurel yang terlihat dingin dan cuek.




🍁





Arsen sedang makan bersama dengan Senata. Selama menyantap makanan, tatapan tidak pernah teralih dari pintu masuk kantin. Aurel, sahabatnya belum juga datang.

Tidak lama, Laura datang. Arsen kenal cewek itu. Dia, teman sebangku Aurel.

"Laura!" panggil Arsen.

Laura menoleh. "Ada apa?" tanyanya.

Arsen melirik ke belakang dan Aurel belum juga muncul. "Aurel kemana? Lo nggak sama dia?" tanyanya langsung.

FRIEND ZONE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang