-39-

5.4K 444 67
                                    

𝙵𝚛𝚒𝚎𝚗𝚍 𝚣𝚘𝚗𝚎

🍁

Setelah Kim melakukan prosedur pengecekan kesehatan pada tubuh dan ginjalnya. Kim kembali keruangan kamar rawat untuk menemui Aurel.

Kim masuk kamar dan semua mata langsung tertuju ke arah Kim.

"Bagaimana? Cocok ?" tanya Yora dengan tatapan penuh akan harapan.

"Belum, lagi di analysts," jawab Kim.

Kim mendekati Aurel yang terbaring lemah di ranjang. Arsen yang berada di samping Aurel memilih mundur, untuk memberikan ruang pada pria itu.

Kim duduk di samping ranjang Aurel dan menggenggam tangan putrinya. "Semoga ginjal ayah cocok. Ayah ingin kamu sehat dan bahagia," gumam Kim penuh akan harapan.

Yora dan Arsen yang berada di situ, merasa sedih. Akhirnya, Aurel mendapatkan kebahagiannya.

Clek!

Dokter memasuki ruangan kamar rawat Aurel.

"Gimana hasilnya dokter?" tanya Kim langsung.

Dokter tersenyum. "Golongan darah bapak cocok dan ginjal bapak sehat keduanya. Jadi bapak bisa mendonorkan salah satu ginjalnya untuk nona Aurel," jawab Dokter.

Semua bernapas lega. "Kapan transplantasi ginjalnya?" tanya Kim.

"Secepatnya, saya harus berkordinasi dulu dengan dokter specialist bedah. Nanti akan saya kabarkan sehari sebelum transplantasi dilaksanakan," jawab dokter.

"Baik dokter, terima kasih," ucap Kim bahagia. Akhirnya Aurel akan kembali sehat.

"Kalau begitu saya permisi," pamit dokter dan keluar ruangan.

🍁

Dua hari yang lalu.

"Cepat Arsen, bawa Aurel ke rumah sakit! Biarkan gue yang urus cewek psikopat ini!" seru Delvin menatap tajam Senata yang sedang di tahan pak satpam.

Arsen mengangguk dan membawa Aurel pergi ke rumah sakit. Setelah Arsen pergi, Delvin langsung mengurus Senata bersama dengan pak satpam.

"Lo emang psikopat Sen. Gue heran apa yang ada di otak lo, sampai  melukai Aurel?" tanya Delvin tidak habis pikir.

"Lo nggak tau apa-apa Delvin!  Gara-gara Aurel, Arsen menjauh dari gue!" balas tak santai.

Delvin tersenyum meremehkan. "Justru karena diri lo sendiri yang buat Arsen menjauh. Asal lo tau, Arsen sebenarnya mencintai Aurel sebelum lo ada dan jadi pacarnya Arsen," ucap Delvin, membuat Senata mengepalkan kedu tangannya.

"Tau apa lo?!" ketus Sena tidak terima.

Delvin menghela napas, sebenarnya ia malas untuk menjawab pertanyaan cewek psikopat ini. Tetapi, karena menyangkut Aurel jadi terpaksa ia menjawabnya. "Gue tau semuanya. Cuma karena mereka terikat perjanjian antara sahabat, membuat Arsen menutup hatinya ke Aurel. Tapi, namanya sudah jodoh walaupun mereka ada di benua berbeda, mereka akan tetap dipertemukan, karena memang mereka berdua harus bersatu," jawab Delvin panjang. "Lain halnya dengan elo, yang hanya sebagai benalu diantara mereka," lanjut Delvin dengan senyum miringnya.

FRIEND ZONE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang