𝙵𝚛𝚒𝚎𝚗𝚍 𝚣𝚘𝚗𝚎
🍁
Helaan nafas lega dan senyuman lebar terbit dari wajahnya Aurel, ketika di perbolehkan pulang oleh dokter. Aurel merasa bosan jika terus berada di rumah sakit tanpa melakukan apa-apa dan terlebih lagi, ia tidak ingin merepotkan keluarga Mahardika.
"Aurel, kamu yakin mau pulang ke rumah?" tanya Yora saat mereka berada di depan rumah Aurel.
"Yakin bunda. Ayah ada di rumah, aku kangen sama ayah," jawab Aurel dengan senyuman. Entah, apa yang di ucapakan Aurel benar atau tidak.
"Rel, tidur di rumah gue aja. Gue takut lo kenapa-napa," ucap Arsen yang khawatir.
Aurel tersenyum tipis. "Gue mau tidur di rumah aja, Sen. Ayah pasti lagi menunggu gue," jawabnya keras kepala.
Yora dan Arsen menghela napas. Mereka tidak bisa memaksa Aurel untuk menginap di rumahnya.
"Kalau ada apa-apa cepat hubungin bunda atau Arsen," pesan Yora.
"Iya bun."
"Ya sudah, Aurel masuk rumah ya. Terima kasih sebelumnya dan maaf sudah merepotkan kalian," pamit Aurel dan keluar mobil.
Mereka mengangguk dan memperhatikan setiap gerak-gerik Aurel dari keluar sampai masuk ke rumah.
Aurel sudah terlihat masuk rumah dan Arsen yang menatap kepergian Aurel hanya bisa menghela napas. "Bun, apa Aurel akan baik-baik aja?" tanyanya cemas.
"Bunda yakin Aurel akan baik-baik saja. Percaya pada Aurel. Kalau dia kenapa-napa pasti akan langsung hubungi kita, Arsen" balas Yora menenangkan.
"Kamu juga bisa pantau Aurel dari balkon kamar kamu bukan?" tanya Yora dengan tersenyum jahil
"Bunda!" rengek Arsen malu.
Yora tertawa dan menggeleng. "Semua perlakuan kamu sama Aurel sudah bunda ketahui. Jadi mulai sekarang jaga sikap sama Aurel. Bunda nggak akan biarkan anak bunda yang cantik itu di perlakukan tidak baik sama kamu," serunya berubah serius.
Arsen mendesis. "Aku anak kandung kalau bunda lupa," balasnya.
Yora mendelik. "Tapi bunda lebih sayang Aurel," ucapnya bercanda.
🍁
Aurel menyentuh pegangan pintu, berniat untuk membukanya dengan sedikit ragu dan dengan keberanian, Aurel akhirnya masuk rumahnya dengan langkah pelan. Berharap sang ayah dan istrinya sedang tidak berada di area ruang tamu atau keluarga.
"Ekhmm!" suara deheman mengagetkan Aurel setelah menutup pintu rumah.
Aurel meremas bajunya dan memberanikan diri untuk menatap pemilik suara dengan tenang.
"Dari mana kamu? Dua hari tidak ada di rumah?" tanya Kim dengan tatapan tajam.
"Aku sudah mengingatkannya untuk pulang sayang. Tapi, dia tidak mau mendengarkan ku," sambung seseorang yang Aurel bisa dengar itu suara dari ibu tirinya. Aurel bisa lihat seringai dari wajah ibu tirinya yang bergelayutan manja di lengan sang ayah.
Aurel mengepalkan tangan menahan emosinya. Ia sedang tidak ingin mencari masalah.
Aurel lebih memilih melangkah untuk segera menuju kamarnya. Ia tidak ingin menjawab pertanyaan dari sang ayah.
"Mau kemana kamu?" tanya Kim, membuat Aurel menghentikan langkahnya.
"Mau ke kamar, yah," jawab Aurel dengan suara lemah.

KAMU SEDANG MEMBACA
FRIEND ZONE [END]
Hayran KurguSahabatan bertiga? Semuanya jadi asik, seru Tapi.... Pasti salah satu dari mereka harus ada yang mengorbankan perasaannya, siapakah dia? # 3 Hwanghyunjin DitaSr, 2019