2.

1.2K 63 3
                                    

Teng.... teng....

Bel masuk sudah berbunyi namun Reina dan prnya itu tak kunjung datang,

"Mana sih si Reina?!" decak Dion

"Bentar lagi juga dateng" ucap Azka

saat sedang menunggu Reina, Dion dan Azka mendengar suara Reina dari luar pintu kelasnya, lalu mereka berdua pergi untuk melihat apa yang terjadi

"Maaf maaf aku ga sengaja nabrak kamu" ucap Reina sembari mengambil buku Dion yang tergeletak di lantai

"Lo punya mata?" tanya Reyhan. ya, dia adalah orang yang tidak sengaja ditabrak oleh reina

"hah?" tanya Reina dengan bingung

"ck! minggir gue mau lewat" decak reyhan kemudian pergi begitu saja melewati Reina
Reina tidak paham dengan cowo itu, Reina memang salah karena ia sedang terburu - buru untuk memberikan pr Dion dan kenapa ia bilang Reina punya mata? Ah sudahlah.

"mana pr gue?" tanya Dion tiba tiba

"eh? ini prnya, yaudah aku langsung balik ke kelas" kaget Reina lalu memberikan buku Dion kemudian berlalu pergi menuju kelasnya

•••

kini, Reyhan dkk sedang berada didalam kantin sambil menikmati makanan mereka

"Eh Zidat" ledek Dion kepada Zidan

"Zidan anjir bukan Zidat" kesal Zidan pada Dion

"Berantem mulu lo berdua kek Tom and Jerry" ucap Azka

"bodo amat!" serempak Dion dan Zidan

"berisik!" ucap Reyhan tajam

"Si boss udah marah marah nii" sahut Dion
"eh lo pada kenal juneha gaaa?" Tanya Dion serius

"Nggak" serempak Reyhan, Azka dan Zidan

"ga seru ah lo pada" kesal Dion

"eh lo kasihan ga si sama Reina?" Tanya Azka pada reyhan. Jujur saja azka merasa iba dengan Reina, sudah 2 tahun lebih Reina dibully oleh gengnya itu

"nggak" jawab Reyhan singkat

"mana bisa si Reyhan kasihan, liat kita kesusahan ngerjain ulangan aja kaga pernah dibantu" sahut Dion kesal

"bener juga kata lo yon" ucap Zidan setuju

"lo aja pada bego" kata Reyhan jujur

"Bego tuh indah Rey" timpal Zidan

"iya tuh, makanya lo juga harus bego yakan ka?" sahut Dion

"Setuju" ucap Azka sembari mengacungkan jempolnya

Reyhan hanya memutar bola mata malas, bagaimana bisa reyhan berteman dengan 3 pria gila ini? dan bagaimana bisa pertemanannya terjalin sejak SD? sungguh reyhan kini sangat kesal dengan nasib buruknya

Reyhan melihat Reina dan Mawar berjalan melewatinya, entah mengapa reyhan hanya tertuju pada Reina namun dengan sesegara mungkin reyhan tersadar kembali

•••

bel pulang sekolah telah berbunyi sejak 10 menit yang lalu, kini Reina dan Mawar berada di depan gerbang sekolah menunggu angkot.

brmm...brmm...

suara motor anak anak anonymous mulai terdengar dari pendengaran Mawar dan juga Reina, tiba tiba seseorang datang menghampiri mereka berdua

"mawar, bareng yuk" ajak Dion

"Jangan mau sama Dion, bau loh. mending sama gue aja" ajak zidan tak mau kalah dengan Dion

"Pergi Sana lo semua, ganggu aja kerjaannya" decak mawar kesal

"jangan marah marah mawar" ucap Reina menenangkan mawar

"iya nanti cepet tu..." ucapan azka terpotong karena melihat mata mawar yang melotot kearahnya

"eh iya bukan bukan"

"Reina!" panggil Dion

"apa?" tanya Reina

"Reyhan suka" pernyataan tersebut sukses membuat Reyhan dan Reina kaget, lalu Dion pergi begitu saja, ya karena ia takut kena marah reyhan

"hah?" serempak reyhan dan reina

"CIE SAMAAN, JANGAN JANGAN.. " Sahut Azka semangat 45

" JODOH HAHA, KABUR KA NANTI ADA YANG MARAH YUHUU" Timpal Zidan tak kalah semangat

"BERANGKAT!"

Kemudian zidan dan azka melajukan motornya, mereka tahu betul pasti reyhan akan kesal. Jadi lebih baik mereka kabur saja mengikuti Dion

"Ck! ngapain sih mereka" decak reyhan kesal dengan para sahabatnya itu

"Rey, kuy pergi" ucap salah satu anggota geng anonymous

lalu reyhan pergi melewati Reina dan mawar, reyhan benar benar kesal dengan 3 pria gila itu, bagaimana bisa ia dipermalukan? ah sial, reyhan kesal

setelah Reyhan dkk pergi, angkot yang kini ditunggu oleh Reina dan mawar datang juga, lalu mereka langsung menaiki angkot tersebut untuk Pergi kerumah mawar

•••

saat ini reina dan mawar berada dikamar mawar, reina masih mengerjakan tugas yang sedikit lagi selesai sedangkan mawar kini sedang berbaring di atas tempat tidurnya.

Reina tidak masalah dengan mawar, karena sedari tadi mawar sangat semangat mengerjakan tugas ini, mungkin ia kini sedang lelah.

Hening, ya 1 kata yang mewakili suasana dikamar mawar saat ini, lalu mawar mulai berbicara untuk memecah keheningan ini

"ren" panggil mawar kemudian merubah posisinya jadi duduk

"apa?" tanya Reina

"azka ganteng ren hehe" jawab mawar jujur

"hah?" tanya Reina tak mengerti

"ish, menurut lo azka tuh gimana orangnya?"

"hm gimana ya.. sedikit aneh mungkin"

"ck!tau ah sebel" decak mawar

"kenapa mawar? marah sama Reina? Reina salah apa sama mawar?" tanya Reina secara beruntun

"lo pinter tapi lemot otaknya, gue bingung" jelas mawar

"iya gitu?" ucap reina tak percaya

Memang benar, Reina pintar tapi dia juga sangat lemot. Mawar bingung dengan sikap Reina tapi tentu Reina lebih bingung dengan sikap mawar. eh ralat, lebih tepatnya Reina sangat sangat sangat capek sekaligus menjadi gila menghadapi sikap mawar

"gatau ah, udah pokoknya kerjain aja tuh, besok aku bagian 1 yang presentasi, kamu bagian 2, harus pokoknya!" suruh mawar tiba tiba

"kok yang aku panjang sih?"

"kan lo pinter"

"ish mawar" decak Reina sebal

"ga boleh marah marah loh"

"bodo amat"

"ren" sahut mawar

"apa?" jawab Reina

"Gajadi cuma manggil doang"

"astaghfirullah sabar ren sabar, yaallah buatlah mawar sadar"

"lo pikir gue apa"

"manusia gaib"

"ga lucu anjir" Final mawar

Setelah bercanda dengan mawar reina langsung kembali mengerjakan tugasnya, beberapa menit yang lalu reina telah selesai mengerjakan tugasnya itu dan kini reina sedang makan bersama mawar. Mawar meminta reina untuk makan, reina sempat menolaknya namun mawar memaksa jadi ia mau tidak mau harus makan.

REINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang