Reina masuk kedalam rumah sambil senyum-senyum sendiri, ia sangat senang bagaikan sedang berjalan ditaman yang penuh dengan bunga-bunga yang cantik dan indah. Reina sangat tak sabar untuk bertemu dengan Reyhan esok disekolah.
"Masuk rumah enggak ngucapin salam terus sambil senyum-senyum sendiri. Jadi, anak Mama lagi suka sama siapa?"
Reina yang asik melangkah menuju kamarnya harus terhenti oleh suara tersebut. Reina kaget, melihat Ratna yang ternyata sedang duduk diruang tamu. Saking asiknya memikirkan kejadian tadi, ia sampai tak melihat Mamanya.
"Assalamualaikum Mama Reina tersayang hehe" ucap Reina cengar-cengir, ia melangkah mendekat mengambil tempat duduk di samping Ratna.
"Waalaikumsalam, pertanyaan Mama kok gak kamu jawab?" Tanya Ratna.
"Eh? itu... Reina enggak suka sama siapa-siapa kok" jawab Reina berbohong.
"Terus tadi kamu kemana aja?" tanya Ratna curiga
"Hmm, itu tadi Reina dihukum harus bersihin gudang karena datangnya terlambat" jawab Reina polos
"kok bisa? tadi Mama liat kamu udah keluar pintu"
"Hehe iya tapi tadi macet banget Ma, jadi Reina dihukum deh"
"Dihukum nya sendiri?"
Mata Reina melotot, ia tak menyangka bahwa Ratna akan menanyakan pertanyaan yang ia hindari seperti itu. Bagaimana ia menjawabnya? jika bilang 'iya' pasti Ratna akan bertanya-tanya.
"Kalau diem berarti ada sesuatu nih? tadi dihukumnya sama pacar kamu ya?"
Mamanya ini mengapa bisa menebak semuanya dengan benar? Apa ia bisa meramal? Atau ia diam-diam bertanya kesekolah? Tunggu apa Reina harus jujur? Apa...
"Yakan Reina? cie anak Mama udah punya pacar" tanya Ratna dengan tatapan curiga
Semua pertanyaan yang ada di pikiran Reina harus terbuyarkan oleh pernyataan dari Ratna. Mamanya yang satu ini benar-benar sangat membingungkan.
"Enggak Ma, Reina gapunya pacar" Jawab Reina
Reina segera berdiri dan berlari kecil menaiki tangga menuju kamarnya, sampai akhirnya dia mendengar...
"Bener nih gapunya? cerita sama Mama dong" teriak Ratna semangat.
"Enggak, Reina gapunya pacar Maaa" teriak Reina kesal.
Reina mendesah berat, ia sungguh bingung dengan jalan pikiran Mamanya itu dan hanya bisa bergumam dalam hati.
"Untung Reina sabar, Yaallah"
•••
Keesokan pagi, entah mengapa saat Reina sampai disekolahnya terlihat banyak siswa-siswi yang berkumpul didepan ruang kepala sekolah.
Reina yang tak mengerti ada apa langsung mencari seseorang yang ia kenal untuk bertanya, dan pas sekali ia melihat Mawar.
"Mawar! Mawar" panggil Reina sembari mengangkat tangannya seperti menyuruh Mawar untuk datang.
Tak lama, Mawar mendengar suara itu. Ya, dia hafal bahwa itu sahabatnya yang bodoh dan gila, lantas ia mencari dimana sahabatnya itu berada.
Mawar celingak-celinguk, dan dapat! ia melihat Reina didekat segerombolan makhluk-makhluk yang rata-rata lebay dan sangat kepo.
"Oy" jawab Mawar sembari melangkah menuju Reina.
"Mawar, disekolah lagi ada acara apa? kok pada ngumpul didepan ruang kepala sekolah gitu?" tanya Reina penasaran
KAMU SEDANG MEMBACA
REINA
Teen FictionReina Feby Anasthasya gadis pintar, cantik, manis, nan ramah namun menyimpan luka yang mendalam karena masa lalunya Reyhan Alvin Orlando, seorang cowo yang memiliki segalanya. Harta kekayaan, wajah tampan, otak cerdas dimiliki oleh reyhan namun ia...