18.

644 26 1
                                    

Reina mencuci tangannya, lalu tak lama ia merasakan perempuan itu juga berada disebelahnya dan mungkin ia sedang mencuci tangannya?

Setelah selesai mencuci tangan ia berniat mencari tissue disaku bajunya namun tidak bisa ia temukan, padahal saat istirahat tadi tissuenya masih ada, apa mungkin jatuh saat Reina mengambil uang disakunya?

"Emm, lo lagi nyari apa?" tanya perempuan itu. Ya, dia adalah Mona, perempuan yang menjadi topik hangat disekolahnya.

"Eh? Engga kok" jawab Reina canggung, jujur saja ia merasa tidak enak.

"Tadi gue lihat lo nyari-nyariin sesuatu" jelasnya.

"I..itu aku nyariin tissue hehe" ujar Reina kaku.

"Oh, gue punya nih" ucap Mona sembari menyerahkan tissuenya kepada Reina.

"Makasih" ucap Reina tersenyum walaupun masih sedikit canggung.

"Sama-sama, oh iya nama gue Kimona Lestari, lo bisa manggil gue mona" ucap Mona memperkenalkan dirinya lalu menjulurkan tangannya sembari tersenyum lebar. Sungguh sangat cantik.

"Aku Reina Feby Anasthasya, panggil Reina atau Ren aja" ujar Reina lalu tersenyum dan membalas uluran tangan Mona.

"Kita temenan ya? Soalnya gue masih belum punya temen cewe" ucap Mona seperti memohon.

Reina diam sebentar, ia bingung harus menjawab apa karena disisi lain hatinya masih ragu.

"Pleaseee, ya ya yaaa? Kita temenan ya? Jadi temen ya?" pinta Mona.

"I...iya Mona sekarang kita..."

"Teman"

•••

"Lama banget sih lo? Habis boker? Makanan gue aja sampe udah habis" ucap Mawar sebal.

Setelah dari kamar mandi Reina langsung pergi menuju kelasnya, dan sesampainya dikelas tiba-tiba saja Mawar sudah mengomelinya.

"Tadi... aku ngobrol sama Mona dulu" ucap Reina santai sembari duduk dibangkunya.

"Mona? Siapa tuh? Gue baru denger namanya, lo kalau ngasih tau yang bener dong" ucap Mawar antusias, ia benar-benar kepo.

"Itu perempuan yang anak baru" ujar Reina menahan kekesalannya pada Mawar.

"Oh, cewe yang jadi topik perbincangan disekolah kita itu? Lo ngobrol apa aja? Kok bisa tiba-tiba deket sih?" tanya Mawar semangat 45.

Akhirnya Reina menceritakan semua kejadian tadi sembari memakan makanannya, ia takut  bel berbunyi sebelum ia menghabiskan makanannya.

"Lo serius mau temenan sama dia? Lo ga curiga kalau dia punya niat buruk sama lo apa?" tanya Mawar setelah mendengar cerita Reina.

"Curiga sih engga tapi ragu aja, aku takut kalau ternyata Mona suka sama Reyhan, takut nanti Reyhan juga suka sama Mona dan takut juga nyakitin perasaannya" jawab Reina murung.

"Ngapain takut? Lo lebih cantik, tikung aja anjir. Lebay banget, peduli amat lo sama perasaannya" ucap Mawar kesal, sahabatnya ini benar-benar baik hati rasanya ia ingin mencuci otak Reina sampai ia bisa tersadar.

"Ih Mawar, aku serius tau" ucap Reina kesal.

"Gue juga serius sayang ku Reina tikung aja kenapa sih, lagian lo malah langsung bilang iya kalau mau temenan sama dia" ujar Mawar yang juga mulai kesal, sahabat yang satunya ini benar- benar bodoh, bahkan sangat.

"Aku kasihan liat dia tadi" ucap Reina.

"Anjir lebay banget lo, sini gue kasih ta..."

Sebelum Mawar berpidato sebaiknya Reina buru-buru pergi, ia mengambil dua mangkuk dan langsung pergi meninggalkan Mawar yang sedari tadi memanggil dirinya.

REINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang