Kini Reina dan Mawar berada dikantin, mereka duduk di meja yang jauh dari anak-anak anonymous, beberapa pasang mata mulai bermunculan melihat sesuatu yang ada pada diri Reina, kalau ditanya apakah Mawar kesal atau tidak? Tentu saja ia sangat kesal, namun sedari tadi Reina menahan amarahnya agar tidak keluar. Karena menurut Mawar itu sangat mengganggu.
Mereka sedang menunggu makanan yang dipesan mereka, yaitu bakso, makanan bu kantin yang sangat nikmat, tetapi saat mereka sedang menunggu datanglah seseorang yang Reina kenal belum lama ini.
"Hai, gue boleh disini ya?" ujar Mona sambil tersenyum kearah Reina dan Mawar.
Ya dia adalah Mona, teman baru Reina sekarang, melihat Mona saja membuat Reina merasa tak pantas jika dibanding-bandingkan karena tentu saja Mona sangatlah cantik daripada dirinya. Itulah yang Reina pikirkan.
"Siapa ya lo?" tanya Mawar mengangkat satu alisnya keatas pertanda tak tahu siapa dia.
"Oh, gue Mona temennya Reina" sapanya ramah.
"Oh jadi dia, yaudah boleh" tunjuk Mawar pada Mona sembari menatap Reina.
"Makasih" ucapnya senang.
"Reina diem aja, kenapa?" tanya Mona kebingungan.
"Gapapa, kamu ga makan?" jawab Reina sambil mengalihkan pembicaraan karena sekarang ia sedang memikirkan Reyhan, ia takut jika nanti Reyhan tiba-tiba muncul disaat dirinya sedang bersama Mona.
"Oh aku mau makan bakso, kayaknya bentar lagi dateng" kata Mona.
"Samaan anjir" ucap Mawar terkejut.
Tak lama, makanan yang ditunggu pun datang lalu mereka memakannya tanpa ada percakapan. Setelah mereka benar-benar selesai menghabiskan makanannya, Mawar memulai berbicara.
"Mona, lo pindah ngapain?" tanya Mawar frontal.
"Oh itu, gue ingin deket aja sama temen-temen gue yang lama" jawab Mona santai dan pastinya tidak semua kata-katanya benar.
"Tapi bukannya waktu itu kamu bilang gapunya teman perempuan?" kini giliran Reina yang bertanya.
"Iya, gue kesini karena temen cowo bukan cewe" jawab Mona.
"Oh, terus siapa temen cowo lo?" tanya Mawar lagi, dirinya benar-benar penasaran dengan Mona.
"Itu" tunjuk Mona dan jarinya menunjukkan pada Reyhan dkk. Ternyata benar dugaan Reina.
"Reyhan?" tanya Reina memastikan.
"Iya, dia Reyhan" jawab Mona tersenyum dan jujur saja itu membuat Reina sedikit tersentak.
"Lo suka sama si es batu? eh bukan maksud gue Reyhan" tanya Mawar dengan tatapan dingin.
"Iya gue suka sama dia dan kali ini gue mau buat dia suka juga sama gue apapun caranya." jawab Mona tersenyum, dirinya sangat serius.
Reina hanya bisa terdiam, ia benar-benar tak mengerti dengan semua ini dan ia harus melakukan apa nanti? Reina sangat tidak tahu.
Apa yang ditakutinya ternyata benar dan sekarang ia harus bagaimana? Memperjuangkan cintanya walau Mona temannya? Atau merelakan Reyhan bersama Mona lalu pergi dari kehidupan mereka?
Jujur saja, ini memang terlalu berlebihan tapi pikirannya yang negatif bahwa Reyhan akan suka terhadap Mona, akan jatuh cinta kepada Mona membuat Reina percaya kalau itu akan terjadi, ia terlalu takut jika nanti Reyhan pergi darinya dan terlalu kasihan melihat Mona, dia sampai rela pindah sekolah hanya untuk Reyhan bahkan Mona sangatlah cantik dan baik dibanding dengan Reina.
"Lo suka sama Reyhan? Lo tau kalau..."
"Reina, gue mau ngomong" ucap Reyhan yang memotong kata-kata Mawar.
KAMU SEDANG MEMBACA
REINA
Teen FictionReina Feby Anasthasya gadis pintar, cantik, manis, nan ramah namun menyimpan luka yang mendalam karena masa lalunya Reyhan Alvin Orlando, seorang cowo yang memiliki segalanya. Harta kekayaan, wajah tampan, otak cerdas dimiliki oleh reyhan namun ia...