34.

459 18 3
                                    

•Happy Reading•

°
°
°

"Mau kabur lo?" tanya Kesya lalu ia menjambak rambut Reina.

Reina merintih kesakitan.

"Aw, maaf Sya aku bukan mau..."

"Dasar murahan, gajelas, gatau malu!"

"Sakit Sya..."

Reina terus merintih sedangkan Kesya terus menjambaknya.

"Lepas! Lo gila apa?!" ucap seseorang.

Reina tidak bisa melihat siapa orang itu tapi ia sangat hafal suara ini.

"Ngapain sih lo disini?!" kesal Kesya.

"Itu gapenting, sekarang lepasin Reina! Lo udah gila tau ga?!" cerca Mona.

"Lo bilang gue gila? Nih liat kegilaan gue!" ujar Kesya seraya menarik rambut Reina lebih keras membuat sang empunya mendongak sambil memejamkan mata menahan rasa sakitnya.

"Aw, sakit Sya sakit..." rintih Reina.

"Anjing ya lo!" kata Mona.

Akhirnya Mona mendekati Reina lalu menarik Kesya agar tidak menjambak Reina lagi. Kemudian Mona mendorong Kesya dengan keras sehingga ia jatuh tersungkur.

Mona benar-benar kesal melihat tingkah laku Kesya yang sudah diluar batas.

Untuk ukuran seumurnya, ini sangatlah terlihat seperti bocah.

"Ngotak dong kalau ngebully, kelakuan lo bener-bener kayak hewan, bangsat!" maki Mona lalu ia membantu Reina berdiri.

"Ayo, biarin aja tuh orang gila!" lanjutnya.

Akhirnya Mona membawa Reina pergi dari tempat itu, membawanya entah kemana asalkan jauh dari Kesya sialan itu. Mona benar-benar kesal dan tak habis pikir dengan Reina yang tidak membalasnya. Itu sungguh menyebalkan.

Mona khawatir dengan Reina, bagaimana jika ia tidak ada disana? Pasti makhluk gila itu akan berbuat lebih dari ini kepada Reina.

Tak lama berjalan mereka berpapasan dengan Mawar, kelihatannya dia begitu cemas. Ada apa?

"Mawar" panggil Mona.

"YaAllah Reina lo dari mana aja sih?!" tanya Mawar khawatir begitu melihat Reina.

"Terus lo kenapa? Kok bisa kayak gini sih?" lanjutnya.

"War, bawa Reina ke UKS dulu" kata Mona yang memapah Reina.

Akhirnya Mawar mengangguk dan mereka bertiga pergi ke UKS, Mawar membantu Mona untuk membawa Reina.

"Salah banget gue ninggalin Reina sendirian" batin Mawar, jujur saja ia merasa bersalah.

Tak lama kemudian akhirnya mereka sampai di UKS, Mawar membantu Reina untuk berbaring di salah satu kasur kabin, Reina merintih lagi tapi akhirnya ia bisa berbaring.

Mona datang membawa segelas air putih untuk Reina. Lalu menyodorkannya agar gadis itu meminumnya. Perlahan Reina meminum air itu dibantu oleh Mawar dan Mona.

"Makasih" ujar Reina.

"LO KENAPA BISA GINI SIHHH?!" tanya Mawar histeris, dia benar-benar sudah kepo setengah mati.

"Maaf" jawab Reina, entahlah. Ia hanya tidak ingin memberitahukannya pada Mawar. Jika diberitahu bisa-bisa Mawar akan berbuat ulah kepada Kesya.

"Anjir gue gabutuh maaf lo, gue cuma butuh jawaban. Kenapa sih lo bisa kayak gini? Oh apa gara-gara Gilang? Atau salah satu anak Halton?" tanya Mawar frustasi.

REINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang