Reina berjalan melewati berbagai kelas menuju ke gerbang sekolah, ia berjalan sembari membaca novelnya. Asik. itulah yang dirasakan Reina jika ia membaca novel, sebuah kisah percintaan klasik yang mampu membuat Reina masuk kedalam dunianya, dan disaat bersamaan...
Brak..
Novel yang sedang dipegang sekaligus dibaca oleh Reina harus terjatuh karena ia menabrak seseorang dan saat hendak mengambil novelnya ternyata sudah ada tangan seseorang yang lebih dulu mengambil novel itu.
"Maaf aku ga sengaja nabrak ka..." ucapan Reina terhenti saat mengetahui siapa yang ditabraknya
"Reyhan? kok kamu disini?" Ya, dia adalah Reyhan. Reina pikir tadi Reyhan telah pulang meninggalkan dirinya sendiri, entah mengapa Reina merasa sangat senang
"Nungguin lo" Jawab Reyhan jujur dan datar
Terkejut. tentu saja, dan mengapa Reyhan menunggu dirinya? apa karena merasa bersalah?
"ngapain nungguin aku?" tanya Reina penasaran
"sorry bikin lo telat, gue..." ucapan Reyhan terhenti karena melihat Reina yang tertawa kecil, ia sedikit menaikkan alisnya karena heran
"sudahlah, aku mengerti kok" ucap Reina tersenyum
"Hm, oke. Lo pulang sama siapa?" Tanya Reyhan
"sendiri, kenapa?" jawab Reina
"gue anter pulang" baiklah Reina terkejut karena ucapan Reyhan
"eh? gausah gapapa, aku sen..." sebelum Reina menyelesaikan ucapannya, tangannya langsung diraih oleh Reyhan
"gue bukan cowo yang lepas tanggung jawab"
Sudah beberapa kali Reina dibuat terkejut oleh Reyhan, ucapannya kali ini benar-benar terlihat serius dan tenang
•••
"Lo ga kebasahan kan?" Tanya Reyhan
Saat ini hujan sangat deras membuat Reyhan dan Reina harus menepi sebentar untuk sekedar berteduh, kini mereka berdua berada di halte karena tadi saat diperjalanan hujan tiba-tiba turun dengan derasnya. Ada beberapa orang yang juga ikut menepi bersama mereka berdua, namun entah mengapa Reina merasa bahwa ada yang memerhatikannya.
"hah? enggak kok" Jawab Reina bohong, sebenarnya baju dan roknya basah namun entah mengapa ia tidak ingin memberitahu Reyhan
"Dingin?" Tanya Reyhan sedikit khawatir. Raut wajahnya terlihat sedikit khawatir, tidak jelas memang tapi itu terlihat.
"enggak kok hehe" jawab Reina bohong
Tunggu, apa Reyhan benar-benar khawatir? atau hanya pura - pura saja? apakah Rey—
tiba-tiba saja lamunan Reina terhenti ketika Reyhan memasangkan jaket miliknya kepada Reina.Terkejut, mata Reina membulat, pikirannya semakin tidak beraturan, wajahnya tak mampu menahan rasa senangnya. Oh tidak, mengapa Reyhan berbeda sekali? Rasanya hangat, entah mengapa rasanya sangat hangat namun bukan karena jaket ini.
"Kalau dingin tuh bilang" ucap Reyhan datar namun kali ini sedikit tegas
"eh? Makasih Rey" ucap Reina tersenyum ceria walaupun ia sedikit terkejut
"Anjir jantung gue kenapa kenceng banget?" batin Reyhan, jantungnya berdetak sangat kencang setelah melihat Reina. Entahlah Reyhan bingung mengapa ia bisa seperti itu.
"Eh lihat deh tuh cewe"
"mana?"
"itu kiri lo bego"
KAMU SEDANG MEMBACA
REINA
Teen FictionReina Feby Anasthasya gadis pintar, cantik, manis, nan ramah namun menyimpan luka yang mendalam karena masa lalunya Reyhan Alvin Orlando, seorang cowo yang memiliki segalanya. Harta kekayaan, wajah tampan, otak cerdas dimiliki oleh reyhan namun ia...