40. End Of Everthing.

804 27 6
                                    

"Tuhan tahu kisah yang lebih baik"

Happy Reading♡♡♡

ΦΦΦ


Menurut Reina, kehilangan adalah ketakutannya yang paling besar. Apalagi tentang seseorang yang kita sayangi karena setelah kehilangan, kita tak bisa bertemu kembali dan hanya tinggal kenangan saja yang tersisa.

Maka dari itu, Reina sangat benci soal kehilangan dan ini bermula sejak kedua orang tuanya meninggal, dari situlah rasanya ia tak ingin kehilangan siapapun lagi. Tapi, Tuhan ingin memberikannya ujian lagi dengan perginya Reyhan dari sisinya saat itu.

Sampai akhirnya Reina dan Reyhan dipertemukan kembali, Reina merasa sangat bahagia kala itu. Merasa bahwa Tuhan memang baik padanya tetapi sekarang semuanya terlihat sia-sia.

Dia mengambil Reyhan.

Lagi.

"DOKTER!!!!" bentak Reina.

"Maaf...."

"KENAPA DOKTER MINTA MAAF? REYHAN BAIK-BAIK AJA KAN? JAWAB AKU DOKTER!"

"Maafkan saya, saya sudah berusaha tapi ternyata pasien tidak kuat dan akhirnya meninggal..."

"Gamungkin dok! Anak saya gamungkin meninggal. Ini udah hari ulang tahunnya... Dan... Hiks..."

Tiba-tiba Mama Reyhan pingsan ditempat dan Ayah Reyhan juga Davin langsung membawanya keatas kursi.

Sedangkan Reina, ia malah menangis pilu ditambah dirinya baru saja menyadari bahwa sekarang sudah berganti hari, hari dimana Reyhan ulang tahun dan juga kabar buruk.

"Dokter jangan bohong, Reyhan pasti masih hidup kan?"

Dokter tersebut tak menjawabnya, ia hanya menunduk bersalah. Reina menggelengkan kepalanya beberapa kali sambil mencubit pipinya berharap ini hanya mimpi tapi ternyata tidak.

Ini bukan mimpi, ini nyata.

Ahkhirnya Reina langsung berlari kedalam, ia masih tak percaya jika Reyhan sudah tiada. Reina tahu Reyhan tak selemah itu, dia kuat, Reyhan sosok yang tangguh. Tidak mungkin jika dia dikalahkan oleh kecelakaan saat itu bukan?

Dan ini semua adalah salah dirinya.

Reina bisa melihat suster-suster yang mencoba menutup Reyhan dengan kain. Refleks ia langsung menutup mulutnya, merasa sangat tak percaya. Kemudian Reina cepat-cepat menghentikan aktivitas para suster tersebut.

"REYHAN MASIH HIDUP! JANGAN DITUTUP, NANTI DIA NAFASNYA SUSAH" Kata Reina sambil merebut kain dari tangan para suster.

"Maaf kak tapi..."

"Sus, tolong tinggalin dia sama pasien ini disini" ucap Azka.

Tak lama suster tersebut mengangguk lalu keluar dari ruangan Reyhan, dilanjut dengan Azka yang pergi setelah tersenyum tipis seperti mengatakan "Lo kuat, jangan nangis".

Reina menatap Azka yang perlahan-lahan mulai menghilang dari pandangannya dan setelah itu, ia langsung mendekat kearah Reyhan.

REINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang