25.

568 17 0
                                    

Happy Reading♡...

___________

"Keluarin aja semuanya, gue tau lo sakit Ren"

Suara seorang lelaki, yang mengejutkan dirinya dan tentu saja Reina hafal suara itu. Dia Azka, bukan Reyhan seperti yang ia harapkan.

"Ka..." lirih Reina.

Azka berjalan mendekati Reina.

Reina duduk lemah terlihat sekali beban diwajahnya, jika kalian ingin bilang dirinya payah, cengeng, ataupun lemah, ya dia memang seperti itu. Reina sebenarnya orang yang sangat rapuh, berusaha terlihat kuatpun harus mengeluarkan banyak tenaga dan pengorbanan.

Reina sangat lemah.

Pada dunia ini.

Azka jongkom didepan Reina, mengelus-elus rambutnya juga memeluknya.

"Nangis aja" ucapnya.

Dan ketika mendengar suara itu, Reina langsung menangis sejadi-jadinya, ia membalas pelukkan Azka walaupun sebenarnya ini salah tapi sekarang ini yang Reina butuhkan.

Reina butuh pelukan seperti ini.

"Hiks... Aku salah ya Ka?" tanya Reina seraya menangis.

"Enggak, lo gasalah. Jangan nyalahin diri lo sendiri" jawab Azka sembari mengelus rambut Reina.

"Tapi..."

"Sst, jalanin aja semuanya walaupun sulit. Tenang aja ada gue, Reyhan, Zidan, Dion, Mawar, kita semua ada buat lo. Sekarang jangan nangis lagi"

Ucapan itu seolah menghipnotis Reina, memang benar yang dikatakan Azka. Ia memiliki banyak orang yang menyayanginya.

Azka melepaskan pelukannya, lalu mengusap air mata Reina dengan ibu jarinya dan sesekali tersenyum memperlihatkan deretan gigi putihnya. Sangat manis.

"Lo kalau nangis cantik, tapi kalau senyum lebih cantik" ujarnya.

Dheg!

Jantung Reina berdetak kencang mendengar pernyataan Azka, ia tahu bahwa dia sedang menghiburnya namun entahlah, jantungnya tiba-tiba berdegup kencang. Tapi tenang, ini tidak secepat saat bersama Reyhan.

"Azka" panggil Reina.

"Hm"

"Makasih"

"Hm"

Mendengar jawaban Azka mengingatkannya kepada Reyhan, Azka ini mirip dengannya namun tentu saja Reyhan lebih dingin.

"Gue anterin lo ke UKS"

"Eh? Gausah, aku udah gapapa kok"

"Yaudah, coba berdiri"

Ketika Reina hendak berdiri, punggungnya, lututnya, tangannya sakit sekali. Ah sial.

"Kenapa?" tanya Azka.

"Bantuin" jawab Reina.

"Katanya udah gapapa"

REINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang