Saat ini Reina berada di UKS sendirian, ia ingin menenangkan pikirannya sebentar. Tega sekali Kesya menamparnya, ia sakit hati. Boleh kah? biarkan saja orang-orang menganggap bahwa dirinya cengeng, ia tak peduli dengan mereka yang pasti kini Reina sedang sakit hati
Reina memejamkan matanya sembari berbaring diranjang UKS, ia mengusap usap pipinya. Namun tak lama, ia tidak sengaja mengingat kejadian saat Reyhan mengelus pipinya itu, membuat sudut bibirnya terangkat sedikit
"Ren"
Terdengar suara gorden terbuka, membuat Reina membuka matanya dan melihat seseorang yang terlihat sudah sangat kesal
"Lo tuh ya, lawan dikit kek!" bentak Mawar
"Astagfirullah Mawar, nanti dulu dong ceramahnya pas aku udah sembuh" ucap Reina
"Bukannya gitu tapi..." dengan segera Reina langsung memotong omongan Mawar yang belum sempat terselesaikan
"Eh Mawar, bukannya sekarang kamu ulangan Kimia susulan ya kan?"
"Oh iya anjir gue lupa, untung lo ingetin!" ucap Mawar sedikit panik
"hehe, semangat Mawar!" ucap Reina menyemangati
"gue tinggal lo sendiri gapapa?" tanya Mawar
"Gapapa kok" jawab Reina tersenyum
"oke bye" Pamit Mawar sembari berlari keluar UKS
Dan baru saja beberapa detik setelah kepergiannya Mawar, terdengar suara Lelaki. Dan tentu saja Reina mengenalnya
Ia datang dengan wajah yang datar seperti biasa, matanya menatap mata Reina dengan tajam, sudut bibirnya mulai terangkat sedikit setelah sampai didepan Reina.
Kini jantung Reina berdegup dengan kencang, ia tak tahan melihat Reyhan yang seperti itu kepadanya.
"Dasar bikin anak orang salting terus" Batin Reina
"mau ngapain?" tanya Reina membuka pembicaraan
"liat lo" jawab Reyhan polos
2 kata yang Reyhan ucapkan membuat Reina blushing, bagaimana bisa ia seenteng itu mengucapkan kata-kata yang membuat orang nge-fly?
"Ngapain liatin aku? emang kamu lagi gaada guru?" Tanya Reina
"ada, tapi gue males" jawab Reyhan sambil membantingkan tubuhnya ke ranjang yang ada disebelah ranjang Reina
"Mending sekarang kamu...."
"Masih sakit?" tanya Reyhan memotong ucapan Reina
"hah?"
"pipi lo"
"oh ini, udah enggak kok"
Setelah mendengar ucapan Reina, Reyhan langsung menutup matanya lantas membuat Reina langsung melihat wajahnya, cukup lama ia melihat sambil memikirkan bagaimana Ia setampan ini, dan mengapa pula sikapnya sangat dingin?
"Udah selesai ngeliatnya?" Tanya Reyhan, refleks membuat Reina langsung memalingkan wajahnya
"enggak kok, siapa juga yang ngeliat kamu" Jawab Reina gelisah
"Ck! emangnya gue buta?"
"tadikan kamu tidur kenapa sekarang bangun?"
"kan gara-gara lo liatin gue terus"
"ASTAGFIRULLAH REYHAN BISA GA SIH GA BUAT MALU" batin Reina kesal
"siapa juga yang liatin kamu, aku tuh lagi liat gelas yang disana"
KAMU SEDANG MEMBACA
REINA
Teen FictionReina Feby Anasthasya gadis pintar, cantik, manis, nan ramah namun menyimpan luka yang mendalam karena masa lalunya Reyhan Alvin Orlando, seorang cowo yang memiliki segalanya. Harta kekayaan, wajah tampan, otak cerdas dimiliki oleh reyhan namun ia...