39.

603 19 12
                                    

"Maaf, aku tak bisa disisimu" - Reyhan.

Happy Reading!

ΦΦΦ

Reina membuka mata perlahan, menampilkan sebuah ruangan yang sangat ia kenali. Ruangan ini tak lain adalah kamarnya. Reina melirik kala melihat Mawar tidur dilantai dekat ranjangnya, lantas ia langsung turun untuk membangunkan Mawar.

Sesaat ia ingin berjalan satu langkah, kepalanya tiba-tiba pusing lalu Reina cepat-cepat duduk diranjangnya sambil memijat pelan agar rasa pusingnya bisa sedikit hilang. Beberapa saat kemudian, ia memaksakan dan mulai membangunkan Mawar yang sudah tertidur pulas.

"Mawar" ucap Reina serak.

Setelah beberapa kali memanggil akhirnya Mawar membuka matanya.

"Reina"

"Kamu tidur dikasur aku aja ya" kata Reina lemas.

"Engga gapapa gue gamau tidur lagi, eh iya lo makan dulu ya"

Reina menggeleng.

"Ren, jangan buat gue kesel deh"

"Iya maaf"

Kemudian Reina berjalan sedikit kearah jendela.

"Reyhan gimana?" tanya Reina sambil menatap bulan.

Mawar tak menjawab, ia malah mendekat menuju Reina.

"Ayo kita kesana, dia pasti nyariin aku kan?" tanya Reina sekali lagi tanpa melirik Mawar.

"Emm, Reyhan masih ko...ma"

Kini pandangan Reina langsung beralih pada Mawar, apakah ia tak salah dengar? Benarkah Reyhan masih koma?

"Lo makan dulu ya" ajak Mawar.

"Aku harus liat Reyhan" tolak Reina.

"Lo harus makan dulu, lo itu baru mimisan Ren! Masa sekarang langsung mau liat Reyhan?"

"Tapi aku harus kesana!"

"Gabisa! Lo harus sehat dulu baru kita kesana!"

Reina menahan amarahnya, intinya ia harus segera bertemu Reyhan. Akhirnya Reina berjalan cepat kearah pintu tapi tiba-tiba seseorang membuka pintu kamarnya.

Dia Mona.

"Lo mau kemana?" tanya Mona.

"A..aku..."

"Rumah sakit" kata Mawar.

Mona menutup pintu dan memegang tangan Reina, membawanya untuk duduk ditepi ranjang.

Tiba-tiba Mona menyentuh dahi Reina dan mendecih.

"Lo mau kesana dengan keadaan lo yang sakit?" tanya Mona ketika mengetahui bahwa badan Reina sedang panas.

"Aku gapeduli, pokoknya aku harus kesana!" jawab Reina sedikit menaikkan nadanya.

"Untuk apa? Apa cuma untuk nangis dan ngeliat Reyhan doang dan akhirnya lo bakal pingsan sama mimisan lagi kayak tadi? Hah?!" kesal Mawar.

REINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang