5.

913 49 1
                                    

Reyhan dan geng nya sedang berada di Cafe Elcamara, saat pulang sekolah tadi Reyhan tidak langsung pulang, ia ingin bermain bersama gengnya itu dulu

Memang kejadian yang langka sekali, karena Reyhan malas untuk bermain bersama teman-temannya sebab ia pikir itu sangat membuang waktu ia lebih memilih untuk diam dirumah membaca buku daripada harus bermain bersama temannya, tapi kini? Kenapa ia mau?

Dan kini Reyhan merasa bosan, ia mencoba melihat sekitar dan refleks ia melihat Reina bersama Mawar yang sedang mengantri untuk memesan makanan.

"Rey, ada Reina tuh" ucap Dion yang ternyata juga melihat Reina

"a cie jodoh nih" ledek zidan

"jangan sama Reyhan, nanti kasihan Reina. pacarnya es batu" timpal azka

"haha bener woy" ucap Kenzo salah satu anak geng Anonymous

Reyhan menghelas nafas kasar, sejak kapan mereka seberani ini pada reyhan? saat smp sampai kelas 11 mereka takut pada Reyhan karena Reyhan dulu adalah sosok yang pemarah dan juga sangat kasar pada siapa pun tapi dikelas 12 ini, mereka sering menjahili Reyhan bahkan mulai berani dengannya

"REINAAA" teriakan Dion membuat beberapa pasang mata melihat kearahnya.

"Woy ren sini" ajak Azka

Reina mencari orang yang tadi memanggilnya dan ia mendapati geng anonymous yang sedang duduk dipojokkan, karena merasa terpanggil Reina dan Mawar berjalan menuju geng tersebut, Reina tahu bahwa itu suara Dion

"kenapa yon?" tanya Reina

"awas aja lo kalau gaje" kata Mawar mengingatkan dengan nada sedikit kesal

"eh engga ya, itu Ren kata Reyhan nanti pulang nya bareng" ucap Dion sengaja

"Hah? serius?" tanya Reina dan Mawar bersamaan

Mata Reina, Mawar dan Reyhan membulat seketika mendengar pernyataan Dion yang secara tiba tiba

"Ya iyalah serius, yakan Rey?" timpal Dika

"Ga" jawab Reyhan singkat

"ih mas Reyhan gaboleh gitu, tadikan udah janji sama kita ya kan gaes?" ucap Zidan

"iyaa bener" jawab anak anak Anonymous dengan semangat

"ah sial, ngapain sih si Dion" batin Reyhan kesal

Reyhan menghela berat, ia pasrah dengan teman-temannya.

"yaudah serah" final Reyhan sambil memutar bola mata malas

"terus gue sama siapa dong?" tanya Mawar
"sama gue" serempak Dion dan Zidan semangat

"ogah" tolak mawar

"yahh, Dion dan Zidan ditolak bung" ledek Azka

"haha"

semua anak geng Anonymous itu tertawa melihat Dion dan Zidan layaknya seseorang yang sedang memperebutkan 1 perempuan, mendengar itu Mawar menghiraukannya dan pergi menuju kasir untuk menunggu pesanan yang tadi ia pesan bersama Reina

"Aku sama Mawar aja ya, kasihan dia gaada temen" kata Reina

"Lo sama Reyhan aja, Mawar aman sama kita ya ga?" balas zidan

"iya dong" ucap Farhan

"Reyhan juga kelihatannya gamau, jangan dipaksa, lagian aku kesini sama mawar jadi pulangnya juga kayaknya lebih baik..." belum sempat Reina menyelesaikan ucapannya, langsung dipotong oleh Reyhan

"sama gue"

"HAH?"

semua anak geng Anonymous itu terkejut bukan main, bahkan Reina pun dibuat terkejut oleh Reyhan. Pasalnya Reyhan sangat malas untuk mengantar seseorang dan tentu sangat membenci itu tapi kenapa kali ini ia mau? sunggu semua dibuat bingung dengan Reyhan

"kenapa gue ngomong gitu, tolol anjir Reyhan" batin Reyhan merasa dirinya heran

"Mas Reyhan aduh aduh" ledek Dion

"oh jadi sekarang berubah karna ini toh?" ucap Azka

"Mas Reyhan, saya dan anak anak ini pada terkejut loh" timpal Zidan

"Mas reyhan suka ya sama Reina?" ucap Ridho

"Wadoh terkejoed kami" serempak anak anak anonymous

"gue tunggu didepan, buruan" suruh Reyhan kepada Reina kemudian meninggalkan teman-temannya. Ia kini sangat malas mendengar ocehan teman-temanya itu rasanya ingin memukul satu persatu, bahkan kalau bisapun reyhan ingin.......... ah sudahlah

"Ren susul gih, mood boss kita lagi ga baik haha" kata Zidan

"tapi mawar gimana?" tanya Reina

"santuy aja cuy" jawab Dion

"yaudah kalau gitu Reina duluan, bilangin ke Mawar ya. Makasih" ucap Reina lalu langsung pergi ke tempat Reyhan berada

"udah baik, pinter, cantik, ramah, manis, bodynya oke, pu..." saat Dion sedang memuji Reina, Azka tiba tiba memukul kepalanya

"sakit bego"

"Lo pikirannya jorok banget anjir sebel"

"halah sok suci"

"bodo"

Begitulah Dion, selain tingkahnya yang bego, otaknya pun ikut bego. Namun Dion selalu bangga karena ia pikir "Bego itu langka, pinter tuh banyak yang mau. bego mah dikit, makanya gue bakal bangun sekolah buat bikin orang pinter jadi bego"

benar benar bego bukan? eh tunggu, ralat. bukan bego tapi gila! untung saja teman-temannya itu bisa tahan dengan Dion

•••

Reina keluar dari Cafe dan langsung mendapati Reyhan yang sudah menunggunya diluar, sepertinya ia malas? Dan sedikit lelah bukan? Apa lebih baik Reina mengurungkan niatnya?

"Rey, maaf" ucap Reina

"kenapa?" tanya Reyhan bingung

"ngerepotin kamu" jawab Reina

"hm" ucap Reyhan singkat

"buruan naik, males gue lama lama disini" tambahnya

"Iya, tapi Reyhan jangan marah ya?" ucap Reina merasa bersalah

"ck! iya buruan" decak Reyhan

Setelah Reina menaiki motor itu, Reyhan langsung melajukan motornya walaupun ia tahu pasti Reyhan sangat malas mengantarnya tapi kini Reina ingin bahagia sebentar. Ia ingin merasakan kehangatan dari Reyhan seperti dulu

Terlintas dipikiran Reina bahwa Reyhan tak mungkin melupakannya, bagaimana bisa? Reina saja tak bisa melupakan Reyhan. Tapi apa Reyhan benar-benar lupa? Sungguh Reina frustasi memikirkannya

"Rey inget ga, dulu kamu pernah nawarin aku naik motor yakan? Bahkan kamu maksa aku buat naik padahal dulu kita masih kecil, mana bisa aku naik motor. Aku Reina Rey, bukan Rehan" batin Reina dan perlahan senyumnya mengembang

Dan tanpa ia sadari, Reyhan melihatnya tersenyum lewat kaca motornya. Reyhan pun ikut tersenyum melihat tingkah gadis aneh yang kini sedang bersamanya

"Gue gatau kenapa jadi nyaman deket sama lo Ren, kenapa? Kenapa harus lo?" batin Reyhan














Rehan? siapa tuh? hm ~~~~
Kok Reina bilang kalau dia itu bukan Rehan? 
Hm ....

Vote + comment dulu aja hehe

REINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang