33.

444 20 2
                                    

~Happy Reading~

¤
¤
¤
¤

Reina bangun dari tidurnya dengan mata merah, wajah yang benar-benar berantakan. Beruntung dia libur hari ini, jika tidak bagaimana bisa dia pergi kesekolah dengan wajah yang seperti ini?

Reina duduk disisi ranjangnya lalu mengambil ponselnya, ia melihat ada pesan dari Azka lantas ia langsung membukanya.

Azka
Ren
Gimana keadaan lo?

Reina
Baik

Setelah menjawab itu Reina menaruh ponselnya dan berjalan menuju kamar mandi membersihkan tubuhnya dan kini untuk berjalan saja Reina terlihat begitu lemas, jalannya sempoyongan, dia benar-benar kacau.

10 menit berlalu akhirnya Reina keluar dari kamar mandi lalu ia mulai memakai bajunya setelah siap, Reina turun kebawah. Ia melihat Mamanya sedang menyiapkan sarapan.

"Anak Mama kok baru bangun, subuhnya ga ketinggalan kan?" tanya Ratna.

"Iya ma, tadi Reina tidur lagi makanya telat" jawab Reina.

"Bagus, nih makan dulu"

"Hm"

Reina duduk dikursi meja makan, ia hanya terdiam sambil menatap makanan didepannya, Ratna yang melihatnya merasa aneh dengan sikap Reina.

"Reina, kamu kenapa sih? Sakit ya? Mata kamu juga bengkak, nangisin apasih nak?"

Reina terkejut ketika Ratna berbicara seperti itu, pasalnya ia tak bercerita apa-apa.

Bagaimana Mamanya bisa tahu dia menangis? Apakah terlihat sejelas itu?

"Tadi mata Reina kena sabun muka jadi bengkak"

"Mama lebih suka kamu jujur"

Ratna berjalan mendekat ketempat Reina berada, ia memeluk anaknya lalu mengusap-usap kepala Reina.

"Cerita sama Mama, kamu kenapa?"

Reina yang mendengarnya langsung lemah, ia menangis didekapan Mamanya.

"Maafin Reina Ma hiks..."

"Kamu kenapa sayang?"

"Reina cuma kangen sama almarhum Mama dan Ayah"

Lagi-lagi ia berbohong.

Ratna menjadi murung, ternyata itu yang membuat anaknya menjadi sedih seperti ini.

"Maafin Mama ya sayang, besok kita ke makam ya" ujar Ratna sambil melepaskan pelukannya.

Lalu Reina hanya mengangguk.

"Udah sekarang jangan nangis lagi, liat tuh mata kamu merah terus bengkak"

"Iya Ma" ujar Reina tersenyum.

"Nih makan dulu, Mama ambilin ya"

Lagi-lagi Reina hanya mengangguk, sembari menghapus air mata yang ada diwajahnya.

REINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang